Hubungan Debt Default terhadap Opini Going Concern Hubungan Kondisi Keuangan terhadap Opini Audit Going Concern

71 2. Pengaruh Audit Tenure, Debt Default, Kondisi Keuangan, Kualitas Audit, Pertumbuhan Perusahaan, dan Ukuran Perusahaan terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern Output SPSS atas pengujian regresi logistik menghasilkan kondisi berikut ini:

a. Hubungan Audit Tenure terhadap Opini Going Concern

Variabel audit tenure yang diproksikan dengan jumlah perikatan audit antara auditor dengan auditee yang dimulai dengan angka 1 menunjukkan nilai koefisien negatif sebesar 0.095 dengan tingkat signifikansi 0.726 0.05 artinya audit tenure berpengaruh negatif dan tidak berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern. Hal ini membuktikan bahwa perikatan audit dalam jangka waktu yang lama dengan klien tidak akan mempersulit auditor untuk memberikan opini audit going concern karena independensinya tidak terganggu. Profesi auditor merupakan sebuah profesi yang menjunjung tinggi nilai objektivitas sehingga seorang auditor tetap harus memberikan opini audit going concern tanpa melihat lamanya hubungan kerja sama dengan auditee. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Widyantari 2011 dan Dewayanto 2011 yang menyatakan bahwa auditor akan tetap memberikan opini audit going concern kepada perusahaan yang mengalami masalah dalam kelangsungan hidupnya going concern tanpa harus takut kehilangan klien.

b. Hubungan Debt Default terhadap Opini Going Concern

Universitas Sumatera Utara 72 Variabel debt default diproksikan dengan variabel dummy yakni angka 1 diberikan jika perusahaan mengalami status debt default dan angka 0 diberikan apabila perusahaan mengalami status non debt default. Hasil pengujian regresi logistik membuktikan nilai koefisien positif sebesar 2.098 dan tingkat signifikansi sebesar 0.004 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel debt default berpengaruh positif dan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern. Sebuah perusahaan yang memiliki status debt default akan lebih cenderung untuk menerima opini audit going concern artinya perusahaan yang mengalami kegagalan dalam memenuhi kewajibannya pokok dan bunga kepada kreditur, auditor akan cenderung memberikan opini audit going concern kepada perusahaan dikarenakan auditor meragukan kemampuan perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya. Hasil pengujian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Tamba 2009 dan Praptitorini Januarti 2011 yang menyatakan bahwa status debt default memberikan pengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern.

c. Hubungan Kondisi Keuangan terhadap Opini Audit Going Concern

Variabel kondisi keuangan diproksikan dengan model prediksi kebangkrutan yakni Revised Altman Model 1993 menunjukkan nilai koefisien negatif sebesar 0.280 dengan tingkat signifikansi 0.059 0.05. Hal ini membuktikan bahwa kondisi keuangan berpengaruh negatif dan tidak berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern. Universitas Sumatera Utara 73 Semakin baik kondisi keuangan sebuah perusahaan maka kemungkinan penerimaan opini audit going concern akan semakin kecil. Walaupun kondisi ini menunjukkan adanya pengaruh negatif antara kondisi keuangan dengan opini audit going concern namun kondisi keuangan tidak menjadi pertimbangan dalam memberikan opini audit going concern tidak berpengaruh signifikan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kartika 2012 namun tidak didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Setyarno dkk 2006 dan Dewayanto 2011 yang menyatakan bahwa kondisi keuangan memiliki pengaruh yang kuat terhadap pemberian opini audit going concern.

d. Hubungan Kualitas Audit terhadap Opini Audit Going Concern

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 50 95

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2012-2014.

0 3 15

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN OPINI AUDIT Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2012-2014.

0 3 17

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 3 18

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Concern (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014)

0 0 11

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Concern (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014)

0 0 2

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Concern (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014)

0 0 9

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Concern (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014)

0 1 28

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Concern (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014)

0 0 3

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Concern (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014)

0 1 5