pelindung tersebut meliputi baju khusus ruang produksi, masker, topi, penutup rambut, sarung tangan dan sepatu khusus ruang produksi untuk menghindari
terjadinya pencemaran potensial. Setiap karyawan juga dilarang bersentuhan langsung dengan produk baik produk ruahan maupun produk jadi untuk menghindari
tercemarnya produk maka harus memakai sarung tangan. Setiap karyawan dilarang merokok, minum, makan atau membawa makanan dan minuman di ruang produksi,
laboratorium, dan area lain untuk menghindari tercemarnya produk.
4.6 Produksi
Bagian Produksi melaksanakan proses produksi mengikuti prosedur yang telah ditetapkan dan memenuhi ketentuan CPOB yang senantiasa menjamin
menghasilkan produk yang memenuhi persyaratan mutu serta memenuhi ketentuan ijin pembuatan dan ijin edar. Bagian produksi merupakan bagian yang utama dalam
kegiatan menghasilkan dan menambah kegunaan dari barang dan jasa. Proses produksi di PT. Indofarma Persero Tbk. melibatkan semua bagian yang berada
dibawah direktur produksi yang juga dibantu oleh Bidang Penelitian dan Pengembangan Produk. Proses produksi dilakukan berpedoman pada Perintah
Pengolahan PP dan Catatan Produksi Batch yang dikeluarkan oleh PPPP, dimana formula dan proses telah divalidasi melalui pelaksanaan trial produksi dari Litbang.
Sistem penomoran batch dan lot diterapkan untuk memudahkan pengendalian selama produksi berlangsung dan penelusuran kembali apabila ada keluhan produk dari
konsumen.
a. Bidang Produksi I
Pada bidang produksi I, proses produksi yang diterapkan adalah menggunakan vertical closed system, dimana proses pemindahan bahan baku atau
produk antara dilakukan dengan memanfaatkan gaya gravitasi bumi dengan
Universitas Sumatera Utara
menggunakan bin yang terbuat dari stainless steel 316. Penggunaan sistem ini memberikan banyak keuntungan antara lain menghemat lahan yang dibutuhkan,
karena bangunan dibuat bertingkat, menghemat waktu dan penggunaan tenaga manusia, mengurangi kemungkinan terjadinya kontaminasi, serta memungkinkan
untuk mengolah produk dengan ukuran batch yang besar. Proses pengemasan berada dibawah bidang ini untuk memudahkan koordinasi karena besarnya volume
produksi.
b. Bidang Produksi II
Bidang produksi II dipimpin oleh seorang manager produksi. Bidang ini membawahi 3 seksi yaitu seksi salep-sirup-serbuk, seksi
β-laktam, dan seksi produk steril. Pelaksanaan proses produksi di bidang produksi II menggunakan system
vertical closed system yang diterapkan untuk produksi oralit. Sedangkan untuk produksi sediaan
β-laktam, sediaan steril, sediaan salep sirup menggunakan horizontal closed system.
Pada saat dikeluarkannya Perintah Pengolahan PP dan Perintah Kemas PK, dikenal ada 2 proses yatu in line process one line process dan non in line
process non one line process. In line process yaitu proses dimana hasil produksi langsung dikemas dalam wadah kemasannya. Jadi mulai bahan awal sampai menjadi
produk dalam kemasan akhir, proses tidak terputus. Proses ini diterapkan untuk produk cair, sirup cair, sirup kering, salep, dan oralit. Sedangkan non in line process,
PP dan PK tidak dikeluarkan bersama-sama. Setelah PP dikeluarkan dimulailah proses penyiapan bahan awal sampai menjadi produk ruah. Produk ini dikarantina
menunggu hasil pengujian kemudian dikeluarkan PK. Proses ini diterapkan pada proses pembuatan kapsul dan tablet.
Universitas Sumatera Utara
Seksi produk steril membawahi sub seksi produk steril I yang bertanggungjawab terhadap proses produksi sediaan steril dan sub seksi produk steril
II yang bertanggung jawab dalam proses pengemasan produk termasuk pemeriksan kejernihan sediaan ampul dan pencetakan label. Lini pengemasan pada produk steril
dibagi menjadi tiga yaitu pengemasan ampul, vial, dan obat tetes mata.
c. Produksi Herbal