Bagian pengemasan Produksi I

2.Pembuatan Sediaan Kapsul Produksi kapsul dilakukan dalam ruangan dengan kelembaban udara 50 – 60 karena cangkang kapsul mudah dipengaruhi oleh kelembaban. Alur proses pembuatan sediaan kapsul adalah sebagai berikut : 1 Bahan yang telah memenuhi syarat ditimbang di dispensing lantai III. 2 Bahan dilewatkan melalui mesin penyedot vakum azo yang dilengkapi ayakan berputar rotatif sieve dimasukkan ke dalam bin, dialirkan ke mixer diosna di lantai II melalui loading station. 3 Massa hasil pengadukan selanjutnya dipindahkan ke lantai III. Petugas IPC akan melakukan pemeriksaan terhadap massa tersebut mengenai homogenitas dan kadarnya. 4 Selanjutnya dialirkan ke hopper mesin pengisi kapsul capsule filling machine di lantai II melalui loading station. 5 Kapsul dibersihkan melalui proses polishing. 6 Produk ruahan dikarantina untuk menunggu hasil analisis dari bidang pemastian mutu. Produk yang telah memenuhi syarat dapat dikemas.

3. Bagian pengemasan

Suatu produk dapat dikatakan produk jadi bila telah melewati tahap pengemasan. Definisi pengemasan menurut pedoman CPOB Departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 2006 adalah bagian dari siklus produksi yang dilakukan terhadap produk ruah untuk menghasilkan produk jadi. Pengemasan berkaitan dengan stabilitas obat yang berfungsi melindungi obat terhadap kelembaban, iklim dan benturan. Kemasan juga mempengaruhi daya tarik produk terhadap konsumen. Ditinjau dari waktu dikeluarkannya PP dan PK, dikenal dua proses yaitu in line process dan non in line process. In line process yaitu proses dimana hasil Universitas Sumatera Utara produksi langsung dikemas dalam wadah pengemasnya, PP dan PK dikeluarkan bersamaan, jadi mulai dari bahan awal sampai menjadi produk dalam kemasan akhir, proses tidak terputus. Proses ini diterapkan dalam sirup cair, sirup kering, salep dan serbuk. Non in line process dimana PP dan PK tidak dikeluarkan bersamaan. PP dikeluarkan, kemudian dilakukan penyiapan bahan awal sampai menjadi produk yang siap dikemas. Produk ini dikarantina menunggu released dari QC. Proses ini diterapkan dalam pembuatan kapsul, tablet dan produk steril. PK oleh bidang pengemasan digunakan sebagai bon permintaan bahan pengemasan yang diajukan ke bagian LBA. Bahan pengemasan dari gudang bila berupa karton akan dilakukan penyablonan yang berisi nama produk, nomor bets, expired date ED, sedangkan untuk etiket dan kotak akan dilakukan coding pemberian kode meliputi nomor bets, ED, HET Harga Eceran Tertinggi, manufacturing date. Jalur pengemasan harus telah dibersihkan line clearance sebelum dilakukan proses pengemasan, IPC dilakukan selama proses pengemasan, misalnya uji kebocoran strip, blister, dan sachet sebanyak empat lempeng strip atau blister selama 15 menit. Proses dokumentasi selanjutnya dilakukan untuk bidang pengemasan meliputi Catatan Pengolahan Bets, papan penandaan, catatan sanitasi, catatan produksi harian yang terdiri dari kontrol harian mesin, pengepakan dan laporan bulanan.

3.1.3 Seksi Herbal