Seksi Herbal Direktorat Produksi

produksi langsung dikemas dalam wadah pengemasnya, PP dan PK dikeluarkan bersamaan, jadi mulai dari bahan awal sampai menjadi produk dalam kemasan akhir, proses tidak terputus. Proses ini diterapkan dalam sirup cair, sirup kering, salep dan serbuk. Non in line process dimana PP dan PK tidak dikeluarkan bersamaan. PP dikeluarkan, kemudian dilakukan penyiapan bahan awal sampai menjadi produk yang siap dikemas. Produk ini dikarantina menunggu released dari QC. Proses ini diterapkan dalam pembuatan kapsul, tablet dan produk steril. PK oleh bidang pengemasan digunakan sebagai bon permintaan bahan pengemasan yang diajukan ke bagian LBA. Bahan pengemasan dari gudang bila berupa karton akan dilakukan penyablonan yang berisi nama produk, nomor bets, expired date ED, sedangkan untuk etiket dan kotak akan dilakukan coding pemberian kode meliputi nomor bets, ED, HET Harga Eceran Tertinggi, manufacturing date. Jalur pengemasan harus telah dibersihkan line clearance sebelum dilakukan proses pengemasan, IPC dilakukan selama proses pengemasan, misalnya uji kebocoran strip, blister, dan sachet sebanyak empat lempeng strip atau blister selama 15 menit. Proses dokumentasi selanjutnya dilakukan untuk bidang pengemasan meliputi Catatan Pengolahan Bets, papan penandaan, catatan sanitasi, catatan produksi harian yang terdiri dari kontrol harian mesin, pengepakan dan laporan bulanan.

3.1.3 Seksi Herbal

PT. Indofarma Persero Tbk. mendirikan Extraction Center yang khusus memproduksi obat tradisional Jamu. Bidang herbal memproduksi obat-obat tradisional yang bahan bakunya dapat berasal dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Obat tradisional yang bahan bakunya berasal dari dalam negeri nama produk Universitas Sumatera Utara berawal “Pro”, misalnya Prolipid, Probagin dan Prouric. Obat tradisional yang bahan baku yang diimpor nama produknya berawalan “Bio”, misalnya Biovision, Bioginko dan lain-lain. Kegiatan produksi diseksi herbal meliputi sortasi, pencucian simplisia, ekstraksi, formulasi dan pengemasan. Bahan baku dipenuhi dengan cara membeli langsung dari supplier, melalui petani binaan atau bekerja sama dengan institusi lain. Bahan baku tersebut harus memenuhi spesifikasi yang ditetapkan oleh PT. Indofarma Persero Tbk. seperti kadar air lebih kecil dari 10, kadar sari larut dalam air dan kadar sari larut dalam alkohol tergantung simplisia mengacu kepada buku resmi yang ditetapkan yaitu Materia Medika Indonesia. Sistem produksi sesuai dengan CPOTB Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik. Produksi herbal di PT. Indofarma Persero Tbk berupa horizontal close system dengan menggunakan metode ekstraksi berupa maserasi, perkolasi dan gabungan keduanya. Pengeringan ekstrak menggunakan tiga metode yaitu spray dryer, dehumidifier, dan vaccum dryer. Proses pengolahan ekstrak dimulai dari perajangan kemudian ekstraksi penyarian, pengentalan, pengeringan kering yang kemudian menghasilkan ekstrak kering. Bahan pendukung produksi terdiri dari pelarut seperti etanol dan air yang digunakan untuk ektraksi, bahan penolong aerosil, amilum maydis kering, magnesium stearat, sodium starch glikolat dan microcrystallin cellulosa, dan bahan pengemas botol plastik, kapas steril, etiket, silika gel, aluminium foil, karton dan pita perekat. Sarana dan fasilitas yang digunakan bagian herbal meliputi sumber energi, air dan instalasi penanganan limbah. Universitas Sumatera Utara

3.1.4 Produksi II