Jenis Homoseksual Perilaku Seksual

2.8 Jenis Homoseksual

Menurut Coleman, dkk 1980 dalam Ramadhani 2011 menggolongkan homoseksualitas ke dalam beberapa jenis yakni : a. Homoseksual tulen yaitu gambaran streotiptik popular tentang laki -laki yang keperempuan-perempuanan atau sebaliknya perempuan yang kelelaki- lakian. b. Homoseksual malu-malu yaitu kaum lelaki yang suka mendatangi kamar mandi yang tidak mampu dan tidak berani menjalin hubungan antarpersonal. c. Homoseksual tersembunyi yaitu kelompok ini biasanya berasal dari kelas menengah dan memiliki status sosial yang mereka rasa perlu dengan menyembunyikan homoseksualitas mereka. d. Homoseksual situasional yaitu kelompok yang dapat mendorong orangmempraktikkan homoseksualitasnya tanpa disertai komitmen yang mendalam. e. Biseksual yaitu orang yang mempraktikkan baik homoseksualitas maupun heteroseksualitas sekaligus. f. Homoseksual mapan yaitu kaum homoseksual yang menerima homoseksualitas mereka, memenuhi aneka peran kemasyarakatan secara bertanggung jawab dan mengikatkan diri dengan komunitas homoseksual setempat.

2.9 Perilaku Seksual

Menurut Simkins 1984 dalam Ramadhani 2010, perilaku seksual adalah segala tingkah laku yang di dorong oleh hasrat seksual, baik dengan lawan jenisnya maupun dengan sesama jenis. Bentuk – bentuk tingkah laku ini bisa bermacam-macam, mulai dari membaca buku porno, nonton film porno, perasaan Universitas Sumatera Utara tertarik sampai tingkah laku berkencan, bercumbu, dan bersenggama. Objek seksualnya bisa berupa orang lain, orang dalam khayalan atau diri sendiri Ramadhani, 2011. Sedangkan menurut Mohammad 1998 dalam Ramadhani 2011, perilaku seksual dapat di definisikan sebagai „interaksi antara perilaku prokreaktif dengan situasi fisik serta sosial yang melingkunginya‟. Perilaku seksual meliputi 4 tahap Kinsey 1965 dalam Ramadhani 2011 yaitu : a. Bersentuhan touching, mulai dari berpegangan tangan sampai berpelukan. b. Berciuman kissing, mulai dari ciuman singkat hingga berciuman bibir dengan mempermainkan lidah deep kissing c. Bercumbuan petting, menyentuh bagian-bagian yang sensitif dari tubuh pasangannya dan mengarah pada pembangkitan gairah seksual. d. Berhubungan kelamin sexual intercouse

2.10 Perilaku Seksual Beresiko