4.3.8 Informan Pernah Merasa Bersalah dengan Keadaan Gay Penyuka Sesama Jenis
Dari hasil wawancara yang dilakukan kepada informan tentang apakah informan pernah merasa bersalah dengan keadaan gay penyuka sesama jenis,
maka dapat dilihat pada Matrix distribusi informan pernah merasa bersalah dengan keadaan gay penyuka sesama jenis sebagai berikut:
Matrix 4.9 Distribusi Informan Pernah Merasa Bersalah dengan Keadaan Gay
Penyuka Sesama Jenis
Informan 1 Gak bersalah tetapi menyesal aja, kenapa harus ada
orang seperti aku ini. Kawanku rata-rata banci. Ada yang mengganggu tidak masalah, tapi sewajarnya.
Kalau tidak wajar kulempar batu kak.
Informan 2 Pernahla ngerasa sedih, bersalah, pengen di ulang
kembali. Sepertinya orang tua abang tau tapi mereka diam aja.mungkin karna abg juga yang membiayaiin
kebutuhan rumah soalnya abg sangat perhatian dek untuk keluarga dan kodisi rumah
Informan 3 Iya kak bersalah karena bukan kodratnya. Sering
masuk kamar mandi, nangis. Apalagi setelah melakukan hubungan ngerasa bersalah kali. Kok gini
aku yaaaa....
Informan 4 Ngerasa bersalah iya sih kak. Takutnya orang tua tau
dari orang lain kalau aku gay. Yaaa pasti ngerasa bersalah kak. Ngerasa berdosa dari segi agama
yaiyalah berdosa tapi gimanala kita menikmati itu.
Informan 5 Pernahlaa... terbayang rasanya kok bisa gini aku ya.
Pengen membentuk rumah tangga yang baik, jadi kepala keluarga, pemimpin. Tapi belakangan ini harus
bisa di control untuk berubah.
Dari Matrix 4.9 diatas dapat dilihat bahwa 4 informan mengatakan merasa bersalah dengan orientasi seksual yang menyimpang dan cenderung mereka
Universitas Sumatera Utara
menyalahkan diri sendiri. sementara 1 informan mengatakan Gak bersalah tetapi menyesal aja, kenapa harus ada orang seperti aku ini.
Universitas Sumatera Utara
BAB V PEMBAHASAN
Homoseksual merupakan perilaku sesama jenis yang hadir dari gangguan orientasi seksual seseorang. Perilaku seksual ini biasanya dikategorikan antara gay
dan lesbi. Gaya hidup homoseksual adalah pola hidup seseorang homoseksual memiliki orientasi seksual menyimpang yaitu saling berinteraksi seksual sesama
jenis. Faktor-faktor yang mempengaruhi gaya hidup seseorang ada 2 faktor
yaitu faktor yang berasal dari dalam diri individu internal dan faktor yang berasal dari luar eksternal. Faktor internal yaitu sikap, pengalaman, dan
pengamatan, kepribadian, konsep diri, motif dan persepsi.
5.1 Karakteristik Informan