datang.. sebelumnya kami sepakat aku berpihak sebagai bot. Lupa lah dek berapa kali. Gak terhitung hahahhaaa.....Kalau sama istri yaaa, hubungan
badan secara normalnya aja. Ya gaktaulah,aib kali kalau istri tau”
Perilaku seksual merupakan perilaku yang muncul karena adanya doronganseksual atau kegiatan mendapatkan kesenangan organ seksual melalui
berbagai perilaku Wahyudi,2000. Perilaku seksual adalah segala tingkah laku yangdidorong oleh hasrat seksual, baik dengan lawan jenis maupun dengan
sesama jenis.Bentuk-bentuk perilaku ini dapat beraneka ragam, mulai dari perasaan tertarik hingga tingkah laku berkencan, bercumbu dan senggama.
Perilaku seksual yang dilakukansebelum waktunya dapat memiliki dampak psikologis yang sangat serius, seperti perasaan bersalah, depresi, marah, dan lain
sebagainnya. Hal ini juga dapat mempertegas bahwa kaum homoseksual ini adalah
orang-orang yang tidak terlepas dari gaya hidup yang bermasalah dimana dapat dilihatbahwa selain rentan terkena penyakit menular seksual kaum gay ini juga
cenderungmengalami gangguan kepribadian atau gangguan mental yang dapat membahayakan orang-orang disekelilingnya.
5.7 Tanggapan Informan terhadap Kaum Sesama Jenis Gay Dihindari oleh Masyarakat
Dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti ke 5 informan mengenai tanggapan
informan terhadap kaum sesama jenis gay dihindari oleh masyarakat ke 5 informan tidak mengambil pusing akan hal itu karena informan mengatakan selagi
tidak mengganggu orang lain mereka tidak ada masalah. 2 informan mengatakan masyarakat udah bisa nerima dan udah pinter jadi biasa aja menanggapinya.
Informan juga mengatakan hidup itu pilihan selagi tidak mengganggu orang lain.
Ungkapan informan sebagai berikut: “Abang bisa sesuaikan perilaku dimana
Universitas Sumatera Utara
aku berada dek. Masyarakat udah bisa nerima dan udah pinter jadi biasa aja aku nanggapinnya dek”
Informan lainnya juga mengungkapkan sebagai berikut :
“Hidup kan pilihan kita masyarakat udah toleransi aja. Masyarakat cuma bisa komentar aja toh hidup aku yang ngejalani aku orang yang cuek.
Gak ngerasa dihindari. Temen-temen aku yg perempuan beberapa juga tauh sih kak aku gay. Yaudah biasa aja temenan gak ada yang menghindar dari
aku”
2 informan mengatakan kaum homoseksual dihindari oleh masyarakat seperti ungkapan berikut ini :
“Menurut awak ya kak, itu benar dijauhi oleh masyarakat karena itukan perilaku menyimpang gitu. Terus ada juga yang bisa menerima kita gitu yg
kaum gay nya. Untuk keseluruhan masyarakat luar belum bisa menerima sih
”
Informan lain mengatakan sama seperti diatas sebagai berikut:
“Pengen kulempar aja rasanya kak mulut-mulut orang. Tapi kadang mikir juga kalau ini biarlah urusan sama yang di atas soalnya aku mikir juga
kalau aku ini berbeda sama yang lain. Merasa juga di hindari. Sedih juga aku kak.. tapi aku menjalani hidup aku ga ganggu orang lain. Itu aja sih....”
Seksualitas sejatinya merupakan hal yang positif, selalu berhubungan denganjati diri seseorang dan juga kejujuran seseorang terhadap dirinya.
Sayangnya,masyarakat umumnya masih melihat seksualitas sebagai hal yang negatif, sehinggatidak pantas atau tabu dibicarakan. Studi tentang seksualitas
memperkenalkan tiga terminologi penting menyangkut seksualitas manusia, yaitu: identitas gender,orientasi seksual dan perilaku seksual.
Universitas Sumatera Utara
Homoseksual ada disemua budaya dan lapisan masyarakat serta disepanjangsejarah. Homoseksual merupakan istilah yang diciptakan pada tahun
1869 olehbidang ilmu psikiatri di Eropa, untuk mengacu pada suatu fenomena yang berkonotasiklinis. Pengertian homoseks tersebut pada awalnya dapat
dikategorikan sebagaiperilaku menyimpang. Pengertian homoseks kemudian terbagi dalam dua istilah yaitu gay dan lesbi. Hawkin pada tahun 1997 menuliskan
bahwa istilah gay atau lesbidimaksudkan sebagai kombinasi antara identitas diri sendiri dan identitas sosial yangmencerminkan kenyataan bahwa orang memiliki
perasaan menjadi dari kelompoksosial yang memiliki label yang sama. Istilah gay biasanya mengacu pada jeniskelamin laki-laki dan istilah lesbian mengacu pada
jenis kelamin perempuan Hartanto, 2006.
5.8 Persepsi Informan tentang Hubungan Sesama Jenis Gay itu Hubungan yang Normal