Teori Perilaku .1 Teori Laurence Green

risiko tinggi. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang terkena sifilis melakukan hubungan seks rata-rata sebanyak 5 pasangan seksual yang tidak diketahui asal-usulnya, sedangkan orang yang terkena gonorhoe melakukan hubungan seks dengan rata-rata 4 pasangan seksual c. Menurut hasil penelitian Suswardana 2007 dalam Ramadhani 2011 menyatakan bahwa sebanyak 24,5 pada komunitas waria di Yogyakarta positif HIV, 16, 3 menderita Sifilis dan 6,12 menderita Kondiloma Akuminata. Faktor risiko terhadap prevalensi HIV pada komunitas waria di Yogyakarta dipengaruhi lebih dari 5 pasangan seks tiap minggu, rendahnya konsistensi dalam pemakaian kondom serta rata-rata telah menjadi waria lebih dari 10 tahun. d. Menurut hasil penelitian Hirshfield 2003 dalam Ramadhani 2011 menyatakan bahwa komunitas gay pada kelompok umur 18-39 tahun memiliki resiko 2 kali lipat terkena kelompok umur lebih dari 40 tahun serta perilaku anal seks lebih berpengaruh terhadap PMS dibanding dengan penggunaan obat sebelum atau selama berhubungan seksual. 2.13 Teori Perilaku 2.13.1 Teori Laurence Green Green mencoba menganalisa perilaku manusia dari tingkat kesehatan. Kesehatan seseorang atau masyarakat dipengaruhi oleh dua faktor pokok, yakni faktor perilaku behavior causes dan faktor diluar perilaku non-behavior causes. Selanjutnya perilaku itu sendiri ditentukan atau terbentuk dari tiga faktor. a. Faktor-faktor predisposisi predisposing factors, yang terwujud dalam pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan nilai-nilai, dan sebagainya. Universitas Sumatera Utara b. Faktor-faktor pendukung enabling factors, yang terwujud dalam lingkungan fisik, tersedianya fasilitas-fasilitas atau sarana-sarana kesehatan, misalnya puskesmas, obat-obatan, alat-alat kontrasepsi, jamban, dan sebagainya. c. Faktor-faktor pendorong reinforcing factors yang terwujud dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan atau petugas lain yang merupakan kelompok referensi dari perilaku masyarakat. Skinner 1938 dalam Notoatmodjo 2010 juga mengemukakan bahwa perilaku merupakan hasil hubungan antara perangsang stimulus dan respon. Ia membedakan dengan dua bentuk yaitu: a. Perilaku tertutup Covert Behaviour Perilaku ini adalah respons yang masih belum dapat dilihat oleh orang lain. Respons seseorang masih terbatas dalam bentuk perhatian, perasaan, persepsi, pengetahuan dan sikap terhadap stimulus yang bersangkutan. b. Perilaku terbuka Overt Behaviour Perilaku terbuka ini terjadi bila respons terhadap stimulus tersebut sudah berupa tindakan, atau praktik ini dapat diamati orang lain dari luar` Dari penjelasan dapat disebutkan bahwa perilaku tersebut terbentuk di dalam diri seseorang dan dipengaruhi oleh dua faktor yaitu: a. Faktor eksternal yaitu stimulus yang merupakan faktor dari luar diri seseorang, faktor eksternal atau stimulus adalah faktor lingkungan, baik lingkungan fisik maupun lingkungan non-fisik dalam bentuk social, budaya, ekonomi, maupun politik. Universitas Sumatera Utara b. Faktor internal yaitu respon yang merupakan dari diri seseorang. Faktor internal yang menentukan merespon stimulus dari luar dapat berupa perhatian, pengamatan, persepsi, motivasi, fantasi, sugesti, dan lainnya. Dari penelitian-penelitian yang ada faktor eksternal merupakan faktor yang memiliki peran yang sangat besar dalam membentuk perilaku manusia karena dipengaruhi oleh factor social dan budaya dimana mereka berada Notoatmodjo, 2010.

2.14 Kerangka Pikir Penelitian