95
4.3.1 Untuk Mengiringi Upacara Adat Kerja Njahat Ncayur Ntua
Gendang Mengkerboi sebagai repertoar yang terdiri dari tiga gendang dalam pengertian lagu, terdiri dari: Gendang Gajah Mangiring, Gendang
Mangiring Gajah, dan Gendang Raja. Menurut pengamatan dan pengalaman penulis adalah selalu digunakan dalam upacara kerja njahat ncayur ntua, di
samping kerja njahat yang lain. Dengan keberadaan Gendang Mengkerboi yang seperti ini, maka
penggunannya di dalam upacara ncayur ntua, adalah untuk mengiringi salah satu aktivitas dari serangkaian aktivitas upacara ini. Kata mengiringi dalam hal ini
bermaksud adalah menjadi salah satu bahagian yang tidak terpisahkan dari upacara. Kalau tidak ada Gendang Mengkerbaoi dalam upacara tersebut, maka tidak akan
lengkaplah suasana dan keberadaan upacara secara keseluruhannya. Menurut pengalaman penulis, sebahagian besar upacara kerja njahat ncayur
ntua di dalam kebudayaan masyarakat Pakpak, baik yang berada di wilayah budayanya di Kabupaten Dairi dan Pakpak Bharat maupun di wilayah-wilayah
perantauan mereka, selalu menyertakan penyembelihan hewan kerbau atau lembu, dan menggunakan Gendang Mengkerboi yang disajikan melalui ensambel
genderrang ditambah gung sada rabaan. Dengan demikian guna mengiringi upacara ini sangatlah penting dilihat dari sisi kebudayaan dan nilai-nilai
pelestariannya.
Universitas Sumatera Utara
96
4.3.2 Memeriahkan Jalannya Upacara
Selanjutnya, dalam hubungannya Gendang Mengkerboi dengan upacara kerja njahat ncayur ntua ini, maka guna musik ini adalah untuk memeriahkan
jalannya upacara, terutama upacara mengkerboi, salah satu dari sekian rangkaian dalam upacara ncayur ntua. Kata memeriahkan di dalam konteks ini adalah
merujuk kepada jenis kematian ncayur ntua, yaitu setiap orang yang terlibat dalam konsep budaya Pakpak adalah bergembira walaupun sekaligus adalah bersedih
juga. Pesta adat yang bersifat kemeriahan ini adalah sebagai ekspresi dari rasa
senang, karena sang jenazah telah mencapai kematian sempurna, kematian yang ideal, yang dicita-citakan oleh semua orang Pakpak di dalam mengisi kehidupannya
dengan berdasar kepada ajaran Tuhan Yang Maha Kuasa. Kemeriahan itu tampak dengan jelas melalui kegiatan upacara, kemudian semua orang baik dari pihak
sukut tuan rumah penyelenggara pesta, sulang silima yang terdiri dari dengan sibeltek, kula-kula, anak berru situaan, siditengah, siampun-ampun, dan
masyarakat luas. Jadi guna mengiringi dan memeriahkan jalannya upacara ini menjadi bahagian yang menyatu. Kemeriahan tersebut memiliki nilai dan
kearifannya sendiri, yaitu kemeriahan yang berakar dari budaya Pakpak, gembira karena jenazah mati secara ncayur ntua juga bersedih karena ditinggalkan
jenazah, kemudian semua orang dapat belajar banyak mengenai semua kebaikan jenazah semasa hidupnya.
Universitas Sumatera Utara
97
4.3.3 Sarana Memberitahu Penyembelihan Hewan untuk Sulang