62
3.2.4 Tatak Ipas Ulan Kerja Njahat Ncayur Ntua
Tatak bagi masyarakat Pakpak adalah tari dalam pengertian luas. Tatak ipas ulan kerja njahat ncayur ntua berarti menari pada saat upacara ncyur ntua
berlangsung. Hal ini sejalan dengan deskripsi Merriam 1964, bahwa upacara yang berkaitan dengan doa kepada Tuhan berkaitan dengan mekanisme lainnya,
dalam hal ini adalah menari. Bagi masyrakat Pakpak menari dalam suasana duka bukan berarti keluarga yang ditinggalkan tidak bersedih hati, tetapi tarianlah
sebagai pengganti tangisan mereka. Tarian yang dimaksud di sini bukan berarti tarian yang kita ketahui pada umumnya yang bersifat pertunjukan namun
merupakan gerakan-gerakan tarian dasar suku Pakpak yang biasanya dipakai dalam setiap upacara adat apapun, misalnya seperti gerakan menerser,
mersembah, menuyuk, dan lain sebagainya yang bersifat umum pada masyarakat Pakpak.
Ada dua tahap tatak yang harus dilakukan dalam upacara kerja njahat ncayur ntua yaitu Tatak Tikan Ibages Sapo dan Tatak Tikan Ikasean. Makna dan
deskripsi kedua tatak ini adalah sebagai berikut.
3.2.4.1 Tatak Tikan Ibages Sapo
Tatak Tikan Ibages Sapo berarti tatak yang dilakukan masih di dalam rumah duka, ini dilakukan pada saat malam hari setelah pergenderrang membunyikan
gendang simemubuh sebagai tanda dimulainya acara tatak. Tatak yang dilalukan pada malam hari ini bagi masyarakat Pakpak disebut juga tatak peparasken,
periah-riahken, dan tatak pendungo-ndungoi, ini berarti semua rangkaian acara
tatak pada malam hari tersebut sebagai gambaran untuk keesokan harinya sebagai
Universitas Sumatera Utara
63
acara puncak upacara, karena kurang lebih semua rangkaian acara tatak ini akan dilakukan lagi keesokan harinya di halaman rumah duka. Acara tatak ini yang
terlebih daluhu dilakukan oleh uang benna, apabila buang benna belum memulai tariannya untuk selanjutnya barang siapaun tidak boleh melakukannya. Adapun
rangkaian acara tatak pada malam hari ini yaitu: 1.
Tatak Uang Benna yang disambut oleh berru takal peggu dari sukut, 2.
Tatak Puang Pengamaki yang disambut oleh berru ekur peggu, 3.
Tatak Benna Niari, 4.
Tatak Puang Penumpak, 5.
Tatak Sukut, 6.
Tatak Dengan Sibeltek, 7.
Tatak Perlebbuh-lebbuh,
10
8. Tatak Dengan Sibeltek Marga,
9. Tatak Sipemerre,
11
10. Tatak Sinina,
11. Tatak Berru,
12. Tatak Kempu,
12
13. Tatak Sukut Nitalun,
13
14. Tatak Cibal Baleng,
14
10
Perlebbuh artinya pihak yang semarga yang ditarik secara garis kekerabatan patrilineal dengan sukut tuan rumah penyelenggara upacara yang kampung halaman mereka
sama dari satu tempat.
11
Pemerre adalah pihak yang sama dengan sukut,dimana istri mereka juga bermarga yang sama, yang dikawini berdasarkan klen eksogamus kawin di luar marga sendiri.
12
Kempu artinya adalah cucu, yaitu generasi yang ketiga, dalam sistem kekerabatan masyarakat Pakpak dalam konteks daliken sitelu.
13
Sukut nitalun adalah pihak marga yang sebagai tuan rumah di kampung di mana upacara dilaksanakan, ini berlaku jika memang pihak sukut sebagai marga pendatang di kampung tersebut,
artinya sukut nitalun inilah yang menggantikan kedudukan sukut.
14
Cibal baleng adalah pihak yang berdekatan dengan kampung halaman mereka.
Universitas Sumatera Utara
64
15. Tatak Pulung-pulungen,
15
16. Tatak Pergemgem,
16
17. Tatak perkebbas
17
Gambar 3.6 Berru Takal Peggu Menyambut Kedatangan Uang benna
Dokumentasi Surung Solin, 2015
Sesampainya uang benna ke dalam rumah duka, di sini juga berru takal peggu dari sukut akan menyerahkan oles tatakenken. Oles bagi masyarakat
Pakpak berarti sehelai kain yang ditenun berbentuk selendang sedangkan
15
Pulung-pulungen adalah kegiatan-kegiatan kelompok yang diikuti sukut, misalanya arisan-arisan atau serikat tolong menolog.
16
Pergemgem biasanya disebut juga pemerintah setempat, bisa saja terdiri dari kepala desa, sekretaris desa, ketua LKMD, ketua RT, ketia RW, dan lain-lainnya.
17
Perkebbas adalah orang-orang yang menyiapkan seluruh kebutuhan pesta, seperti memasak sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
65
tatakenken adalah yang ditarikan. Oles tatakenken yang diserahkan bagi masyarakat Pakpak berarti simbol pemberitahuan bahwa jumlah anggota keluarga
sudah berkurang oleh kematian.
Gambar 3.7 Berru Takal Peggu Menyerahkan Oles Tatakenken
kepada Uang benna Dokumentasi Surung Solin, 2015
Semua pihak yang melakukan tariannya pada saat acara Tatak Tikan Ibages Sapo bagi masyarakat Pakpak ini bukan hanya sekedar menari saja, sebelum
mereka memulai tarian terlebih dahulu menyampaikan kata-kata perpisahan kepada almarhum dan kata-kata penghiburan terlebih kepada keluarga yang
ditinggalkan.
Universitas Sumatera Utara
66
3.2.5 Tatak Tikan Ikasean