Tenggo Raja Jika seseorang meninggal dunia dan tergolong mate ncayur ntua pada

53

3.2.1 Tenggo Raja Jika seseorang meninggal dunia dan tergolong mate ncayur ntua pada

masyarakat Pakpak, sudah sepatutnya dilakukan upacara adat. Pertama sekali keluarga melakukan diskusi terutama keturunan almarhum almarhumah termasuk juga saudara dari almarhum, dapat juga di diskusikan dengan istri yang meninggal apabila yang meninggal laki-laki, dan suami yang meninggal dunia apabila yang meninggal perempuan. Apabila pihak keluarga sudah membuat rencana tentang bagaimana proses adat yang harus dilaksanakan sebelum jenazah dikebumikan maka setelah itu ditetapkanlah waktu untuk tenggo raja, yang jika diartikan ke bahasa Indonesia yaitu memanggil raja-raja. Pada tahapan ini yang harus hadir adalah pihak-pihak berikut. 1 Dengan sibeltek, yaitu keturunan kandung atau saudara kandung yang meninggal dunia apabila yang meninggal laki-laki, jika yang meninggal adalah perempuan, dengan sibeltek disini tetap pada saudara dari suami yang meninggal dunia, 2 Sinina, yaitu saudara yang semarga dengan keluarga yang berkabung, 3 Berru takal peggu yaitu saudara perempuan yeng tertua dari ayah yang meninggal dunia bibi, 4 Berru ekur beggu yaitu saudara perempuan yang paling kecil dari ayah yang meninggal dunia, 5 Puang benna pihak keluarga yang memberi istri sebagai ibu dari yang meninggal dunia, 6 Puang pengamaki pihak keluarga yang memberi istri kepada yang meninggla dunia, Universitas Sumatera Utara 54 7 Dengan kuta yaitu masyarakat yang berdomisili sama dengan almarhum, 8 Raja kuta yaitu pihak yang mewakili marga sebagai tuan tanah suatu desa atau kampung, 9 Pengetuai kuta adalah para orang-orang tua, dan 10 Partua ibale, partua ibages dekket simatah daging, yaitu kaum bapak dan kaum ibu serta pemudapemudi 2 . Hasil dari wawancara penulis dengan Bapak Hendri Solin sebagai perkata- katapersinabul 3 pada saat upacara yang menjadi kesukuten mbellent 4 dalam upacara ini adalah Marga Solin, karena yang meninggal adalah Alm. Drs. Tigor Solin pejabat Bapati Pakpak Bharat tahun 2003-2005 maka yang menjadi berru takal peggu adalah marga Padang, berru ekur peggu adalah marga Berutu, uang benna adalah marga Limbong, dan puang pengamaki adalah marga Simanullang. Jika semua pihak yang tersebut di atas sudah hadir, di sinalah saat dimana sukut menyampaikan maksud dan tujuan mereka sesuai kemampuan keluarga kepada orang yang hadir di dalam tenggo raja, seperti rencana sukut untuk turut mengundang pergotci untuk membunyikan koling-koling tasak 5 dalam upacara tersebut sebagai pengganti tangisan kepada segenap keluarga yang ditinggalkan 2 Hasil wawancara dengan A.Pandapotan Solin pada tanggal 22 Oktober 2015 di Desa Natam Jehe, Kecamatan Kerajaan, Pakpak Bharat. 3 Persinabul adalah orang menjadi protokol atau yang mengkomandoi sebuah acara adat. Syarat-syarat untuk menjadi persinabul tentu saja harus memahami adat Pakpak, pandai berpidato dalam bahasa Pakpak, dan memiliki jiwa kepemimpinan menurut ukuran kebudayaan Pakpak. Persinabul ini dalam realitas sosial sangat dihargai dan dihargai oleh masyarakatnya. Ia juga dipandang sebagai peemimpin adat, ersama tokoh-tokoh adat lainnya. 4 Sukut adalah pihak yang menyelenggarakan sebuah kegiatan pesta adat. Mereka adalah tuan rumah dalam sebuah kegiatan pesta adat. Di dalam beberapa kebudayaan masyarakat di Sumatera Utara, pihak penyelenggara pesta ini disebut pula suhut dalam budaya Batak Toba dan Mandailing Angkola. Etnik Karo menyebutnya sukut juga. 5 Walaupun tidak sering digunakan, namun istilah ini merupakan istilah lain untuk menyatakan alat musik genderang bagi masyarakat Pakpak. Universitas Sumatera Utara 55 dan sukut juga menyampaikan rencana mereka untuk melaksanakan upacara adat mengkerboi untuk menjalankan hutang adat yaitu sebagai sulang nantinya dalam upacara. Sesuai dengan hasil musyawarah juga, karena yang meninggal dunia beragama Kristen Protestan, maka upacara secara keaagamaan juga secara Kristen Protestan. Puang 6 pada musyawaraah ini berperan sebagai pengambil keputusan atas apapun rencana-rencana yang ada dalam musyawarah sesuai kemampuan ekonomi Sukut. Pelaksanaan musyawarah ini biasanya dilakukan pada malam hari.

3.2.2 Memasukken Bangke mi Rumah-Rumahna

Dokumen yang terkait

MAKNA DAN FUNGSI TANGIS MILANGI PADA UPACARA MATE NCAYUR TUA ETNIS PAKPAK DI DESA LAE LANGGE NAMUSENG KECAMATAN SITELU TALI URANG JULU KABUPATEN PAKPAK BHARAT.

2 12 23

STRUKTUR TATAK MAMURO PADA MASYARAKAT PAKPAK DI KABUPATEN PAKPAK BHARAT.

0 10 23

TINDAK TUTUR PEMBERIAN ULOS PADA UPACARA KEMATIAN NCAYUR NTUA ADAT BATAK PAKPAK.

2 6 17

Analisis Fungsi Dan Struktur Ritme Repertoar Gendang Mengkerboi Dalam Upacara Ncayur Ntua Masyarakat Pakpak Di Desa Natam Jehe, Kecamatan Kerajann , Kabupaten Pakpak Bharat

0 0 12

Analisis Fungsi Dan Struktur Ritme Repertoar Gendang Mengkerboi Dalam Upacara Ncayur Ntua Masyarakat Pakpak Di Desa Natam Jehe, Kecamatan Kerajann , Kabupaten Pakpak Bharat

0 0 1

Analisis Fungsi Dan Struktur Ritme Repertoar Gendang Mengkerboi Dalam Upacara Ncayur Ntua Masyarakat Pakpak Di Desa Natam Jehe, Kecamatan Kerajann , Kabupaten Pakpak Bharat

0 1 26

Analisis Fungsi Dan Struktur Ritme Repertoar Gendang Mengkerboi Dalam Upacara Ncayur Ntua Masyarakat Pakpak Di Desa Natam Jehe, Kecamatan Kerajann , Kabupaten Pakpak Bharat

0 1 23

Analisis Fungsi Dan Struktur Ritme Repertoar Gendang Mengkerboi Dalam Upacara Ncayur Ntua Masyarakat Pakpak Di Desa Natam Jehe, Kecamatan Kerajann , Kabupaten Pakpak Bharat Chapter III V

0 4 87

Analisis Fungsi Dan Struktur Ritme Repertoar Gendang Mengkerboi Dalam Upacara Ncayur Ntua Masyarakat Pakpak Di Desa Natam Jehe, Kecamatan Kerajann , Kabupaten Pakpak Bharat

0 0 3

Analisis Fungsi Dan Struktur Ritme Repertoar Gendang Mengkerboi Dalam Upacara Ncayur Ntua Masyarakat Pakpak Di Desa Natam Jehe, Kecamatan Kerajann , Kabupaten Pakpak Bharat

0 0 1