99
Mengkerboi adalah mengabsahkan upacara penyembelihan hewan kerbau mengkerboi, dalam konteks rangkaian upacara adat kerja njahat ncayur ntua.
4.4.2 Sebagai Sarana Integrasi Sosial
Fungsi lainnya dari Gendang Mengkerboi dalam konteks upacara adat kerja njahat ncayur ntua di dalam kehidupan masyarakat Pakpak adalah sebagai sarana
integrasi sosial. Seperti diketahui bahwa orang Pakpak secara kekerabatan berdasar kepada konsep daliken sitelu dan sulang silima, yang berdasar kepada garis
keturunan dari pihak ayah patrilineal. Konsep tersebut berdasarkan kepada hubungan darah dan perkawinan. Kemudian perkawinan di dalam kebudayaan
Pakpak adalah berdasar kepada klen eksogamus eksogami, artinya seseorang dilarang kawin dengan orang satu marga atau satu induk marga secara patrilineal. Ia
diarahkan untuk kawin dengan orang di luar marganya. Seperti telah diuraikan sebelumnya orang-orang Pakpak ini membagi
kelompok kerabatnya ke dalam daliken sitelu, yaitu: a dengan sibeltek atau sinina, yaitu saudara satu marga, baik itu dalam satu keluarga inti maupun keluarga luas
batih; b kula-kula, yakni pihak keluarga luas pemberi istri kepada pihak kita, yang keberadaannya sangat dihormati secara adat; dan c anak berru situaan,
siditengah, dan siampun-ampun, yaitu pihak keluarga luas yang menerima istri dari pihak kita.
Gendang Mengkerboi yang dipertunjukkan di dalam upacara kerja njahat ncayur ntua, menurut penulis fungsinya adalah sebagai sarana untuk integrasi sosial
kekerabatan ini. Integrasi tersebut lebih terungkap ketika semua pihak melakukan tatak diiringi gendang tertentu dalam rangkaian upacara ini, dan semuanya
Universitas Sumatera Utara
100
menuju kepada bagaimana integrasi sosial harus diutamakan di atas kepentingan setiap individu dan kelompok di dalam sistem kekerabatan tersebut. Bahkan karena
pentingnya integrasi sosial dalam kekerabatan ini, tatak yang dipersembahkan juga mengikutkan semua unsur kerabat ini. Di antara tatak tersebut adalah sebagai
berikut ini. 1. Tatak Puang Benna yang disambut oleh Tatak Berru Takal Peggu dari sukut,
2. Tatak Puang Pengamaki yang disambut oleh Tatak Berru Ekur Peggu, 3.Tatak Benna Niari,
4.Tatak Puang Penumpak, 5.Tatak Sukut,
6.Tatak Dengan Sibeltek, 7.Tatak Perlebbuh-lebbuh,
8.Tatak Dengan Sibeltek Marga, 9.Tatak Sipemerre,
10.Tatak Sinina, 11.Tatak Berru,
12.Tatak Kempu, 13.Tatak Sukut Nitalun,
14.Tatak Cibal Baleng, 15.Tatak Pulung-pulungen,
16.Tatak Pergemgem, 17.Tatak Perkebbas
Judul repertoar dan sekaligus pelaku tatak tersebut adalah mengekspresikan setiap unsur dalam sistem kekerabatan dengan sibeltek atau sulang silima dalam
kebudayaan Pakpak. Dengan demikian, nilai dan kearifan lokal yang terkandung di
Universitas Sumatera Utara
101
dalam Gendang Mengkerboi termasuk tatak di dalam rangkaian upacara kerja njahat ncayur ntua adalah pentingnya mewujudkan integrasi sosial di kalangan
kerabat dan juga masyarakat luas. Jadi nilai-nilai persatuan dan kesatuan ini sangat penting dilakukan bagi setiap orang Pakpak di manapun dan kapanpun ia berada
dan bersosialisasi. Integrasi sosial ini akan menumbuhkan keadaan budaya dan sosiologis damai, tenteram, saling percaya, saling membantu dan menolong, dan
peka terhadap kondisi sosial. Demikian yang diajarkan melalui norma-norma adat Pakpak, terutama yang dapat dikaji dari Gendang Mengkerboi ini.
4.4.3 Sebagai Ekspresi Emosi Gembira dan Sekaligus Sedih