Konsep yang Digunakan Konsep dan Teori yang Digunakan

11 4. Sebagai suatu upaya untuk memelihara dan melestarikan musik tradisional daerah sebagai bagian dari budaya Nasional. 5. Untuk memenuhi syarat ujian untuk mendapatkan gelar Sarjana di Departemen Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara.

1.4 Konsep dan Teori yang Digunakan

1.4.1 Konsep yang Digunakan

Pengertian istilah konsep, yang penulisgunakan di dalam konteks penulisan skripsi ini, merupakan rancangan ide atau pengertian yang diabstrakkan dari peristiwa kongkrit Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, 1991:431. Jadi konsep berasal dari kenyataan sesungguhnya yang kemudian diabstrakkan. Di dalam skripsi sarjana ini, konsep yang perlu diuraikan adalah terutama menjelaskan judul skripsi dan yang berkait dengannya. Adapun konsep-konsep yang perlu diurai adalah: 1 analisis atau kajian, 2 musik, 3 penggunaan dan fungsi, 4 struktur, 5 ritme, 6 repertoar 7 mengkerboi, 8 upacara, 9 ncayur ntua, dan 10 masyarakat Pakpak. 1 Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi keempat 2008:58, kajian atau analisis adalah penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan. Berpedoman dengan definisi di atas, kata analisis dalam tulisan ini berarti hasil penguraian dan penelaahan objek penelitian, dalam hal ini adalah Universitas Sumatera Utara 12 kajian terhadap dua aspek utama yaitu fungsi dan struktur ritme Gendang Mengkerboi sebagai sebuah repertoar yang terdiri dari empat lagu dalam konteks upacara ncayur ntua masyarakat Pakpak. 2 Istilah musik dalam Oxford Universal Dictionary Third Edition Merriam, 1964:27 didefinisikan sebagai berikut: That one of the fine arts which is concerned with the combination of sounds with a view to beauty of form and the expression of thought or feeling. Artinya secara harfiah adalah salah satu bagian seni murni yang meliputi kombinasi bunyi-bunyian dengan suatu pandangan dalam memperindah bentuk dan ekspresi hasil pikiran atau perasaan. Selain itu, musik diartikan di dalam American College Dictionary Text Edition Merriam 1964:27 sebagai: An art of sound in time which expresses ideas and emotions in significant forms through the elements of rhythm, melody, harmony, and color. Artinya musik adalah sebagai salah satu seni yang medianya suara diolah berdasarkan waktu, yang mengekspresi berbagai gagasan dan emosi dalam bentuk yang signifikan melalui unsure-unsur ritme, melodi, harmoni, dan warna suara. Berdasarkan dua pengertian musik di atas, dapat disimpulkan bahwa musikal adalah suatu hal yang berkaitan dengan hasil pikiran dan perasaan di mana mengandung kombinasi bunyi-bunyian ritme, melodi, harmoni, dan warna dan berbagai ide serta emosi. 3 Istilah penggunaan dan fungsi, lazim dipakai dalam disiplin etnomusikologi. Merriam menjelaskan kaitan dan perbedaan yang bernuansa antara konsep penggunaan dan fungsi musik dalam masyarakat, seperti berikut ini. Merriam membedakan pengertian penggunaan uses dan fungsi functions musik Universitas Sumatera Utara 13 berasaskan kepada tahap dan pengaruhnya dalam sebuah masyarakat. Musik dipergunakan dalam situasi tertentu dan menjadi bagiannya. Penggunaan bisa atau tidak bisa menjadi fungsi yang lebih dalam. Merriam memberikan contoh, jika seseorang menggunakan nyanyian yang ditujukan untuk kekasihnya, maka fungsi musik seperti itu bisa dikaji sebagai perwujudan dari kontinuitas dan kesinambungan keturunan manusia yaitu untuk memenuhi kehendak biologis bercinta, menikah, dan berumah tangga —dan pada akhirnya menjaga kesinambungan keturunan manusia. Jika seseorang menggunakan musik untuk mendekatkan diri kepada Tuhan, maka mekanismenya berhubungan dengan mekanisme lain, seperti menari, berdoa, mengorganisasikan ritual, dan kegiatan- kegiatan upacara. Oleh karena itu, menurut Merriam ―penggunaan‖ menunjukkan situasi musik yang dipakai dalam kegiatan manusia; sedangkan ―fungsi‖ berkaitan dengan alasan mengapa si pemakai melakukan, dan terutama tujuan-tujuan yang lebih jauh dari sekedar apa yang dapat dilayani oleh musik yang dikaji. Dengan demikian, sesuai dengan pendapat Merriam, menurut penulis penggunaan lebih berkaitan dengan sisi praktis, sedangkan fungsi lebih berkaitan dengan sisi integrasi dan konsistensi internal budaya. Dalam kaitannya dengan tulisan ini, maka dapat dikatakan bahwa penggunaan repertoar Gendang Mengkerboi adalah untuk mengiringi jalannya upacara ncayur ntua, sedangkan fungsinya adalah untuk mengabsahkan upacara tersebut, sebagai hiburan, komunikasi, perlambangan, integrasi sosial, mengekspresikan struktur kekerabatan daliken sitelu, pertanda peralihan antara alam kehidupan dengan alam berikutnya, dan lain-lainnya. Universitas Sumatera Utara 14 4 Yang dimaksud dengan struktur di dalam tulisan ini adalah mengacu kepada KBBI 1991, yaitu: i cara sesuatu disusun atau dibangun; susunan, bangunan; ii yang disusun dengan pola tertentu; iii pengaturan unsur atau bagian suatu benda; iv ketentuan unsur-unsur dari suatu genda; v dalam linguistik adalah pengaturan pola dalam bahasa secara sintagmatis. Dalam skripsi sarjana ini, yang penulis maksudkan dengan struktur adaalah cara repertoar Gendang Mengkerboi disusun atau dibangun oleh ritme-ritmenya yang terdiri dari meter birama, pulsa dasar taktus, dan unit-unit pembentuk birama, seperti durasi not, aksentuasi, down beat, up beat, dupel, kuadrupel, cepat dan lambatnya tempo lagu, dan lain-lainnya. 5 Seterusnya masih menurut KBBI 1991 yang dimaksud ritme adalah gerakan berturut-turut secara teraturm turun dan naiknya lagu bunyi yang beraturan. Ritme ini juga memiliki makna yang sama dengan irama. Di dalam skripsi sarjana ini, yang penulis maksud dengan ritme adalah irama yang dihasilkan oleh alat-alat musik dalam ensambel genderrang yang disajikan di dalam upcara kerja njahat ncayur ntua pada masyarakat Pakpak, terutama di lokasi penelitian, Desa Natam Jehe Kerajaan Pakpak Bharat. 6 Seterusnya, konsep tentang repertoar dari bahasa Inggris repertoire dalam tulisan ini adalah: a persediaan nyanyian, lakon, opera yang dimiliki seseorang atau suatu kelompok seni yang siap untuk dimainkan; b daftar lagu, judul sandiwara, opera, dan sebagainya yang akan disajikan oleh pemain musik, sanggar penyanyi, dan sebagainya; c istilah linguistik perbendaharaan bahasa dialek, ragam yang dimiliki oleh seseorang atau masyarakat KBBI online. Di Universitas Sumatera Utara 15 dalam skripsi sarjana ini, yang dimaksud dengan repertoar adalah persediaan nyanyian atau lagu yang disajikan ensambel genderrang, yang dalam upacara mengkerboi terdiri dari lagu-lagu: 1 Gendang Si Sangkar Roh, 2 Gendang Gajah Mangiring, 3 Gendang Mangiring Gajah, dan 4 Gendang Raja. 7 Mengkerboi adalah istilah yang digunakan masyarakat Pakpak untuk penyembelihan kerbau yang dibawa oleh kula-kula untuk dijadikan persulangen dengan empat tahapan yaitu, acara membawa kayu jeretten sebagai tiang untuk tempat diikatnya kerbau yang akan disembelih, urutan kedua yaitu mengiring ke tiang jeretten, urutan ketiga yaitu penyembelihan kerbau dan yang terakhir adalah menampakken page tumpar, di bagian ini padi akan di tumpahkan ke sekeliling tempat penyembelihan kerbau. Pada saat melaksanakan kegiatan mengkerboi, setiap tahapan harus diiringi oleh genderrang. 8 Selanjutnya, konsep mengenai upacara menurut KBBI 1991 adalah: i tanda-tanda kebesaran seperti payung kerajaan, seperti dalam kalimat dayang- dayang mengiringkan raja, masing-masing membawa upacara [tanda kebesaran]; ii peralatan menurut adat-istiadat, rangkaian tindakan atau perbuatan yang terikat pada aturan tertentu menurut adat atau agama, misalnya dalam kalimat upacara perkawinan dilakukan secara sederhana; iii perbuatan atau perayaan yang dilakukan atau diadakan sehubungan dengan peristiwa penting seperti pelantikan pejabat, pembukaan gedung baru; contoh dalam kalimat upacara pelantikan bupati, upacara peringatan kemerdekaan Republik Indonesia, dan lainnya. Dalam tulisan ini, yang dimaksud upacara adalah seperti konsep pada butir ii dan iii yang tertera di dalam KBBI, khususnya upacara kematian ncayur ntua yang mengikuti Universitas Sumatera Utara 16 adat dan agama serta perbuatan dan perayaan yang dilakukan sehubungan dengan peristiwa penting dalam budaya masyarakat Pakpak yaitu kematian ncayur ntua, sebagai kematian ideal bagi masyarakatnya. Dalam kebudayaan Pakpak, upacara ini secara umum disebut dengan kerja. Berdasarkan jenisnya dibagi dua yaitu upacara duka cita yang disebut dengan kerja njahat misalnya kematian dan mengangkat tulang leluhur dan upacara suka cita misalnya perkawinan dan pesta panen yang disebut dengan kerja mbaik. Terdapat lima jenis upacara kematian dalam budaya masyarakat Pakpak yaitu: 1 Mate bura-bura koning jika yang meninggal dunia berusia satu hingga lima tahun, 2 Mate bura-bura cipako jika yang meninggal dunia berusia enam sampai lima belas tahun, 3 Males bulung buluh jika yang meninngal dunia dana meninggalkan anak yang masih kecil, 4 Males bulung sampula yang meninggal dunia sudah termasuk berusia tua tetapi keturunannya belum semua berkeluarga, dan 5 Males bulung sibernae ncayur ntua adalah kategori kematian yang paling tinggi tingkatannya karena meninggal dalam usia tua dan semua keturunannya sudah berkeluarga dan mempunyai cucu dan bahkan sudah meningglakan cicit juga. Dalam tulisan ini, penulis hanya membahas mengenai upaca kematian ncayur ntua saja. Ncayur ntua adalah jenis jenis upacara kematian orang tua yang sudah lanjut usia dan semua keturunannya telah berumah tangga, dan sudah memiliki cucu maupun cicit. 9 9 Hasil wawancara dengan A. Pandapotan Solin. 11 September 2015 Universitas Sumatera Utara 17

1.4.2 Teori yang Digunakan

Dokumen yang terkait

MAKNA DAN FUNGSI TANGIS MILANGI PADA UPACARA MATE NCAYUR TUA ETNIS PAKPAK DI DESA LAE LANGGE NAMUSENG KECAMATAN SITELU TALI URANG JULU KABUPATEN PAKPAK BHARAT.

2 12 23

STRUKTUR TATAK MAMURO PADA MASYARAKAT PAKPAK DI KABUPATEN PAKPAK BHARAT.

0 10 23

TINDAK TUTUR PEMBERIAN ULOS PADA UPACARA KEMATIAN NCAYUR NTUA ADAT BATAK PAKPAK.

2 6 17

Analisis Fungsi Dan Struktur Ritme Repertoar Gendang Mengkerboi Dalam Upacara Ncayur Ntua Masyarakat Pakpak Di Desa Natam Jehe, Kecamatan Kerajann , Kabupaten Pakpak Bharat

0 0 12

Analisis Fungsi Dan Struktur Ritme Repertoar Gendang Mengkerboi Dalam Upacara Ncayur Ntua Masyarakat Pakpak Di Desa Natam Jehe, Kecamatan Kerajann , Kabupaten Pakpak Bharat

0 0 1

Analisis Fungsi Dan Struktur Ritme Repertoar Gendang Mengkerboi Dalam Upacara Ncayur Ntua Masyarakat Pakpak Di Desa Natam Jehe, Kecamatan Kerajann , Kabupaten Pakpak Bharat

0 1 26

Analisis Fungsi Dan Struktur Ritme Repertoar Gendang Mengkerboi Dalam Upacara Ncayur Ntua Masyarakat Pakpak Di Desa Natam Jehe, Kecamatan Kerajann , Kabupaten Pakpak Bharat

0 1 23

Analisis Fungsi Dan Struktur Ritme Repertoar Gendang Mengkerboi Dalam Upacara Ncayur Ntua Masyarakat Pakpak Di Desa Natam Jehe, Kecamatan Kerajann , Kabupaten Pakpak Bharat Chapter III V

0 4 87

Analisis Fungsi Dan Struktur Ritme Repertoar Gendang Mengkerboi Dalam Upacara Ncayur Ntua Masyarakat Pakpak Di Desa Natam Jehe, Kecamatan Kerajann , Kabupaten Pakpak Bharat

0 0 3

Analisis Fungsi Dan Struktur Ritme Repertoar Gendang Mengkerboi Dalam Upacara Ncayur Ntua Masyarakat Pakpak Di Desa Natam Jehe, Kecamatan Kerajann , Kabupaten Pakpak Bharat

0 0 1