55
dan sukut juga menyampaikan rencana mereka untuk melaksanakan upacara adat mengkerboi untuk menjalankan hutang adat yaitu sebagai sulang nantinya dalam
upacara. Sesuai dengan hasil musyawarah juga, karena yang meninggal dunia beragama Kristen Protestan, maka upacara secara keaagamaan juga secara
Kristen Protestan. Puang
6
pada musyawaraah ini berperan sebagai pengambil keputusan atas apapun rencana-rencana yang ada dalam musyawarah sesuai kemampuan
ekonomi Sukut. Pelaksanaan musyawarah ini biasanya dilakukan pada malam hari.
3.2.2 Memasukken Bangke mi Rumah-Rumahna
Memasukken bangke mi rumah-rumahna yang berarti memasukkan jenazah ke dalam peti matinya. Seseorang yang meninggal dunia dalam usia tua pada
masyarakat Pakpak, maka keesokan harinya setelah tenggo raja, jenazahnya akan dimasukkan ke dalam peti mati apabila beragama Kristen. Tahap ini harus
dilakukan pada pagi hari pada saat matahari terbit. Bagi masyarakat Pakpak ini berarti agar semua keluarga yang ditinggalkan
mendapat kemudahan rezeki. Menantu perempuan yang paling tua mewakili semua menantu meletakkan blagen mbentar
7
kedalam peti mati sambil meminta maaf atas semua kesalahan-kesalahan mereka sewaktu mertua mereka masih
hidup dan setelah itu Uang benna juga membentangkan tikarnya disusul oleh
6
Pihak pemberi istri, dalam struktur sosial di dalam masyarakat Pakpak, beserta berru dan dengan sibeltek.
7
Blagen mbentar adalah berupa tikar yang dianyam dari daun pandan yang telah dikeringkan sedemikian rupa. Di dalam kebudayaan-kebudayaan etnik di Sumatera Utara, daun
pandan yang dibuat menjadi tikar ini adalah sebagai bagian dari teknologi tradisi mereka. Di dalam kebudayaan Melayu disebut dengan tikar ciau.
Universitas Sumatera Utara
56
puang pengamaki. Jenazah tidak dapat dimasukkan apabila puang benna belum hadir dan meletakkan tikarnya kedalam peti.
Gambar 3.1 Memasukkan Jenazah ke Dalam Peti
Dokumentasi Surung Solin, 2015
3.2.3 Mengapul Pergenderrang Sipalu Koling-koling Tasak
Mengapul pergenderrang bagi masyarakat Pakpak berarti mengundang pemusik Pakpak yang nantinya akan mengiri seluruh kegiatan adat yang
berlangsung. Sukut akan mengutus beberapa orang untuk mengundang pergenderrang
8
dengan membawa tembakau dan sirih. Sore harinya pergenderrang sampai ketempat dimana upacara adat akan berlangsung dengan
membawa seperangkat genderrang silima dan gung sada rabaan sesuai dengan
8
Pergenderrang adalah sebutan bagi pemukul genderrang, dalam kebudayaan musikal suku Pakpak. Di sisi lain semua pemusik tradisional Pakpak biasanya disebut sebagai pergotci.
Universitas Sumatera Utara
57
adat istiadat Pakpak yaitu genderrang yang dipakai apabila upacara yang akan dilaksanakan adalah upacara adat kerja njahat.
Gambar 3.2 Genderang Sisibah
Dokumentasi Surung Solin, 2015 Keterangan: lingkaran merah pada setiap gendang
adalah gendang yang diambil untuk dijadikan genderang silima.
Universitas Sumatera Utara
58
a
b
c
d Gambar 3.3
Gung Sada Rabaan Gambar a. Poi, b. Puldep, c. Panggora, d. Pong-pong
Universitas Sumatera Utara
59
Genderrang silima pada masyarakat Pakpak adalah bagaian dari genderrang sisibah tetapi yang dipakai hanya lima buah gendang saja yaitu Raja
Gumruhguh, Raja Menak-enak, Raja Mengampu, Raja Dumerendeng, Raja Kumerincing. Bagi pergenderrang sendiri apabila mendapat undangan untuk
mengiringi upacara kematian mereka menyebutnya Mengendasi atau Merkata silima. Dahulunya genderang yang dibawa pergenderrang akan dilumuri darah
ayam ini diyakini jika pergenderrang memainkan genderrangnya suaranya akan semakin terdengar nyaring dan dan semakin enak untuk menari. Setelah itu
pergenderrang akan melakukan pengregamenken yaitu menyelaraskan genderrangnya sesuai dengan ketentuan nada yang ada pada suku Pakpak.
Gambar 3.4 Pergenderrang
Dokumentasi Surung Solin, 2015
Universitas Sumatera Utara
60
Persiapan pergenderrang ini dilakukan sembari sukut menyiapkan makanan untuk mereka, setelah makanan selesai dipersiapkan sukut akan memanggil
mereka untuk makan sebelum mereka melakukan tugasanya dalam upacara nantinya. Makanan akan diserahkan kepada benna kayu
9
dan selanjutnya benna kayu akan membagikan kepada personil lainnya. Setelah makan pergenderrang
akan beristirahat sembari sukut juga mempersiapkan acara yang akan dimulai yaitu acara tatak tikan ibages sapo yaitu acara tarian yang dilakukan masih di
dalam rumah duka sebelum keesokan harinya akan dilanjutkan lagi di halaman rumah duka.
Malam harinya ketika upacara adat akan segera dimulai disini secara langsung sukut meminta dan memohon kepada pergenderrang untuk ikut
senasib sepenanggungan dalam acara ini dan juga meminta arahan dan petunjuk tujuannya agar semua acara lancar dan juga terlebih dahulu sukut meminta maaf
apabila ada kekurangan-kekurangan dalam pelayanan sukut kepada pergender- rang sambil menyerahkan sirih.
9
Benna kayu adealah istilah musikal dalam kebudayaan Pakpak untuk menyebutkan pimpinan pergenderrang, atau pemimpihn ensambel musik genderrang pada umumnya.
Universitas Sumatera Utara
61
Gambar 3.5 Pihak Sukut Memnyerahkan Sirih kepada Pergenderrang
Dokumentasi Surung Solin, 2015
Sirih yang diserahkan sukut ini disebut gatap persintabin oleh pergenderrang yang artinya sirih ini sebagai simbol bagi mereka untuk permisi
dan meminta kekuatan kepada leluhur suku Pakpak yang memulai musik dan tari bagi masyarakat Pakpak. Kemudian setelah itu genderang akan dimainkan
sebagai tanda dimulainya acara tatak. Genderang yang dibunyikan adalah Gendang Simemubuh atau Sisangkar
Mula. Bagi masyarakat Pakpak ini artinya musik pembuka dalam upacara tersebut dan tidak akan ada lagi gendang pembuka selama upacara berlangsung
sampai nantinya akan ada juga gendang penutup di akhir upacara.
Universitas Sumatera Utara
62
3.2.4 Tatak Ipas Ulan Kerja Njahat Ncayur Ntua