74
dengan lancar. Setelah sukut selesai tumatak, maka dilanjutkan dengan acara tatak yang lainnya seperti:
1. Tatak Dengan Sibeltek,
2. Tatak Dengan Sibeltek Marga,
3. Tatak Berru,
4. Tatak Berru Takal Peggu, dan
5. Tatak Berru Ekur Peggu.
Upacara adat kerja njahat maupun kerja mbaik bagi masyarakat Pakpak secara umum adalah tempat dimana pihak-pihak yang terlibat dalam upacara
memyelesaikan atau membayar hutang-hutang adat, seperti misalnya kula-kula membawa ayam dan kembalblagen mbentar balasannya dari sukut adalah oles
atau kain sarung dan uang, dengan kata lain setiap orang yang menghadiri suatau upacara adat tentunya pasti membawa hutang sesuai dengan kedudukannya pada
upacara tersebut. Pada tahapan acara adat di halaman rumah duka ini, semua pihak yang melaksanakan tataknya tentunya sambil membawa hutang adat sesuai
dengan kedudukan.
3.2.6 Peberkatken Bangke mi Pendebaen
Peberkatken bangke mi pendebaen artinya memberangkatkan jenazah ketempat peristirahatan terakhir dengan kata lain tahapan ini adalah proses
penguburan jenazah. Tahapan ini dilakukan setelah semua acara tatak selesai. Kewajiaban berru takal peggu dan berru ekur peggu di sini adalah meletakkan
oles di atas peti jenazah sambil mengucapkan kaka-kata perpisahan, oles ini disebut dengan oles sintaken. Kemudaian puang benna dan puang pengamaki
Universitas Sumatera Utara
75
mengambil oles tersebut juga mengucapkan kata-kata perpisahan seraya berdoa kepada Tuhan supaya keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan rezeki di
kemudian hari. Selanjutnya adalah acara pergenderrang yaitu meyampaikan kata
perpisahan juga kata penghiburan kepada keluarga yang ditinggalkan, karna ini adalah puncak upacara adat yang telah dilaksanakan di sini pergenderang juga
menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh hadirin yang ada terlebih kepada sukut apabila ada keksalahan-kesalahan pergenderrang selama upacara
berlangsung. Pergenderrang pun memainkan genderang sisangkar laus, semua keluarga mengelilingi jenazah sebanyak tujuh kali dan pada hitungan ketujuh
genderang berhenti dan para pergenderrang akan menangkepken genderang membalikkan genderang dengan posisi membran genderang menjadi kebawah
Sebelum upacara secara keagamaan dilaksanakan untuk penguburan, disini sukut akan memaparkan secara singkat riwayat hidup anggota keluarga mereka
yang meninggal dunia dan sukut juga megucapkan rasa terima kasih sebesar- besarnya kepada seluruh hadirin yang datang juga meminta maaf atas kekurangan-
kekurangan yang ada selama upacara berlangsung. Apabila semasa hidupnya almarum almarhumah ada hutang piutang, maka keluarga akan siap untuk
menyelesaikannaya. Setelah acara pemakaman selesai, maka seluruh pelaksana upacara tersebut
makan di rumah pihak sukut tuan rumah, setelah itu dilaksanakan penyelesaian hutang-hutang dan biaya keseluruhan dari upacara yang telah dilaksanakan serta
bantuan yang mereka peroleh. Dalam pelaksanaan pembayaran adat kematian,
Universitas Sumatera Utara
76
masih ada jenis hutang yang harus dibayar pihak sukut kepada pihak puang yang disebut dengan lemba.
Lemba adalah hutang adat kepada paman puhun atau keturunannya setelah seseorang meninggal dunia. Lemba menunjukkan bahwa adanya ikatan darah
antara pihak sukut dengan puang melalui perkawinan. Seseorang yang tidak membayar lemba maka diyakini bisa terkena hukuman gaib yang disebut dengan
idendeni lemba. Kelompok kerabat yang menerima lemba antara laki-laki dan perempuan berbeda. Bila laki-laki yang meninggal, maka yang berhak menerima
lemba adalah saudara laki-laki ibu atau anak laki-laki ibu. Bila perempuan yang meninggal yang berhak menerima lemba adalah si ayah atau saudara laki-lakinya
atau anak dari saudara laki-lakinya. Jenis lemba yang harus dibayarkan oleh keluarga yang meninggal dapat berupa emas, tanah, kebun, sawah atau sejumlah
uang. Jenisnya itentukan setelah melakukan musyawarah antara kerabat dari kedua belah pihak. Keadaan keluarga yang mampu secara ekonomi, maka
biasanya hutang adat ini disertai dengan pemberian emas. Ada beberapa jenis lemba dalam konsep masyarakat Pakpak yang dibedakan
berdasarkan pemberian dari pihak keluarga yang meninggal yaitu: 1. Siempat berngin, bila pemberian disertai dengan emas atau sawah. 2. Sidua berngin, bila
pemberian hanya oles sarung dan sejumlah uang. Kewajiban yang menerima juga sesuai dengan jenis lemba yang diterima. Bila jenisnya sidua berngin, maka
kewajiban puang yang menerima hanya seperangkat adat dengan lauk ayam. Bila jenisnya siempat berngin, maka pihak puang wajib menyerahkan seperangkat adat
dengan hewan berkaki empat seperti kambing atau babi. Berdasarkan hubungan harmonis atau tidak harmonisnya hubungan kerabat yang meninggal dengan pihak
Universitas Sumatera Utara
77
kerabat puang yang menerima lemba, maka lemba juga dibedakan ke dalam 2 jenis yaitu: 1. Lemba nggelluh maksudnya bila hubungan harmonis antara kedua
belah pihak kerabat dan ada kemungkinan besar akan saling kawin antara kedua kerabat. 2. Lemba mate maksudnya bila hubungan yang terjadi selama ini tidak
harmonis dan kecil kemungkinan untuk saling kawin antara kedua belah pihak. Pemberian lemba dilakukan pada saat kelompok puang datang ke rumah keluarga
orang yang meninggal tersebut dengan membawa makanan pada hari yang telah disepakati 1 sampai 4 hari setelah pemakaman. Kegiatan ini disebut dengan
upacara mengari-ari tendi. Maksud pemberian makanan ini adalah karena pada saat kematian pihak
keluarga menjadi sedih dan takut terari tendi disebabkan karena kematian dari salah satu anggota keluarga tersebut maka pihak puang perlu melindunginya
dengan memberi makan untuk memulihkan seperti kondisi semula. Biasanya makanan ini dilengkapi dengan lauk hewan berkaki empat babi dan hewan
berkaki dua ayam serta dilengkapi juga dengan sambal cina matah sambal mentah yang bermakna menjera-jerai artinya supaya tidak ada lagi anggota
keluarga yang meninggal. Pada saat pemberian lemba, maka hutang lemba tersebut diletakkan di atas kembal sumpit yang berisi beras yang diletakkan di
atas pinggan piring kaca kecil dilengkapi dengan uang, sarung atau sesuai dengan yang disepakati. Lemba tersebut diberikan kepada salah satu yang
mewakili dari pihak puang dan menjungjung di atas kepalanya sa mbil berkata ―
en mo tuhu enggo kujalo lemba, asa merkiteken en asa njuah-njuah kita karina, panjang umur dekket kade si kita cita-
citaken imo menjadi”. Yang artinya “inilah lemba yang sudah kuterima, biarlah melalui lemba ini sehatsehatlah kita semua,
Universitas Sumatera Utara
78
panjang umur, dan apa yang kita cita-citakan dapat tercapai ‖sambil
menghamburkan beras yang dijunjung tersebut. Prinsip adat dalam pembayaran adat lemba disebut dengan istilah ulang telpus bulung yang artinya pihak
penerima tidak boleh rugi secara ekonomi. Pada saat mengari-ari tendi, maka pihak sukut tuan rumah biasanya akan
memberi beberapa jenis barang peninggalan orang yang meninggal tersebut, anatara lain:
a. Manoh-manoh, adalah barang peninggalan orang yang meninggal tersebut seperti sawah, kebun, perhiasan dan hewan ternak seperti babi atau kambing.
b. Bau-bau, adalah berupa pakaian bekas dari orang yang meninggal tersebut. c. Penabar-nabari, adalah ucapan terimakasih kepada pihak kula-kula yang sudah
dianggap ikut mengobati, diberikan berupa pinggan pinggan pasu namun dapat juga diganti dengan uang.
d. Ribak-ribak sarkea adalah beerupa makanan orang yang meninggal tersebut. e. Upah mertatah adalah upah pengasuh orang yang meninggal tersebut ketika
masih kecil. Semua jenis tersebut berhak dimintadipilih oleh pihak puang kepada
keluarga sukut tuan rumah dan mereka wajib memberikannya jika permintaan tersedia. Hal ini sebagai kenang-kenangan dari orang yang meninggal tersebut dan
untuk mempererat hubungan kekeluargaan. Demikianlah deskripsi upacara kematian pada masyarakat Pakpak yang saya teliti di desa siompin yang penulis
peroleh dari hasil penelitian langsung di lapangan.
Universitas Sumatera Utara
79
Tabel 3.1 Proses Upacara Adat Kerja Njahat Ncayur Ntua
No. Tahapan
Pelaku upacara Peralatan Benda
Upacara Jenazah
Tatak Gendang
Keterangan I
Tenggo Raja 1 Dengan sibeltek, yaitu
keturunan kandung atau saudara kandung yang
meninggal dunia, 2 Sinina, yaitu saudara
yang semarga dengan keluarga yang berkabung,
3 Berru takal peggu yaitu saudara perempuan
yeng tertua dari ayah yang meninggal dunia bibi,
4 Berru ekur beggu yaitu saudara perempuan yang
paling kecil dari ayah jenazah,
5 Puang benna pihak keluarga yang memberi
istri sebagai ibu dari jenazah,
6 Puang pengamaki pihak keluarga yang
memberi istri jenazah, 7 Dengan kuta yaitu
masyarakat yang berdomisili sama dengan
almarhum, 8 Raja kuta yaitu pihak
yang mewakili marga sebagai tuan tanah suatu
--- Jenazah
disemayamkan dalam rumah
--- ---
Seseorang meninggal mate ncayur ntua ,dilakukan upacara
adat. Pertama sekali keluarga keturunan almarhum
almarhumah termasuk juga saudaranya berdiskusi, dapat juga
didiskusikan dengan istri yang meninggal apabila yang
meninggal laki-laki, dan suami yang meninggal dunia apabila
yang meninggal perempuan. Apabila pihak keluarga sudah
membuat rencana tentang bagaimana proses adat yang harus
dilaksanakan sebelum jenazah dikebumikan, maka ditetapkanlah
waktu untuk tenggo raja arti harfiahnya memanggil raja-raja.
Universitas Sumatera Utara
80
desa atau kampung, 9 Pengetuai kuta adalah
para orang-orang tua, 10 Partua ibale, partua
ibages dekket simatah daging, yaitu kaum bapak
kaum ibu, serta pemudapemudi
II Memasukken
Bengke ni Rumah-rumah
1 Menantu perempuan yang paling tua,
2 Uang benna, 3 Puang pengamaki,
--- Jenazah
disemayamkan di dalam peti
di dalam rumah
--- ---
Memasukken bangke mi rumah-rumahna yang berarti
memasukkan jenazah ke dalam peti matinya. Seseorang yang
meninggal ncawir ntua maka keesokan harinya setelah tenggo
raja, jenazahnya akan dimasukkan ke dalam peti mati
apabila beragama Kristen. Tahap ini harus dilakukan pada
pagi hari pada saat matahari terbit. Berarti agar semua
keluarga yang ditinggalkan mendapat kemudahan rezeki.
Menantu perempuan yang paling tua mewakili semua
menantu meletakkan blagen mbentar ke dalam peti mati
sambil meminta maaf atas semua kesalahan-kesalahan
mereka sewaktu mertua mereka masih hidup dan setelah itu
Uang benna juga membentangkan tikarnya
disusul oleh puang pengamaki. Jenazah tidak dapat dimasukkan
apabila puang benna belum
Universitas Sumatera Utara
81
hadir dan meletakkan tikarnya kedalam peti.
III Mengapul
Pergender- rang
Bebebrapa orang utusan sukut tuan rumah
upacara mengundang pergenderrang.
Tembakau dan sirih; seperangkat
genderrang silima dan gung sada
rabaan Jenazah
disemayamkan di dalam peti
di dalam rumah
--- Alat-alat ensambel
genderrang diletakkan di pentas
pertunjukan Mengapul pergenderrang bagi
masyarakat Pakpak berarti mengundang pemusik Pakpak
yang nantinya akan mengiri seluruh kegiatan adat yang
berlangsung. Sukut akan mengutus beberapa orang untuk
mengundang pergenderrang dengan membawa tembakau dan
sirih. Sore harinya pergenderrang sampai ketempat dimana upacara
adat akan berlangsung dengan membawa seperangkat
genderrang silima dan gung sada rabaan sesuai dengan adat istiadat
Pakpak yaitu genderrang yang dipakai apabila upacara yang akan
dilaksanakan adalah upacara adat kerja njahat.
IV Tatak Ikan
Ulan Kerja Njahat Ncayur
Ntua Pergenderang pergotci,
daliken Sitelu, masyarakat
Genderrang silima dan gung sada
rabaan Pakaian adat
Jenazah disemayamkan
di dalam peti di dalam
rumah Melakukan tatak
Memainkan genderrang
Tatak ipas ulan kerja njahat ncayur ntua berarti menari pada
saat upacara ncayur ntua berlangsung. Bagi masyrakat
Pakpak menari dalam suasana duka bukan berarti keluarga yang
ditinggalkan tidak bersedih hati, tetapi tarianlah sebagai pengganti
tangisan mereka. Tarian yang dimaksud di sini bukan berarti
tarian yang kita ketahui pada umumnya yang bersifat
pertunjukan namun merupakan
Universitas Sumatera Utara
82
1. Tatak Tikan Ibages Sapo
[malam hari] pergenderrang pergotci
daliken Sitelu, masyarakat
Genderrang silima dan gung sada
rabaan, pakaian adat
Jenazah disemayamkan
di dalam peti di dalam
rumah 1.Tatak Uang
Benna yang disambut oleh
Berru Takal Peggu dari sukut,
2. Tatak Puang Pengamaki yang
disambut oleh Berru Ekur
Peggu,
3.Tatak Benna Niari,
4.Tatak Puang Penumpak,
5.Tatak Sukut, 6.Tatak Dengan
Sibeltek, 7.Tatak Perlebbuh-
lebbuh, 8.Tatak Dengan
Sibeltek Marga, 9.Tatak Sipemerre,
10.Tatak Sinina, 11.Tatak Berru,
Gendang Simemubuh dan
seterusnya dengan berbagai
repertoarnya gerakan-gerakan tarian dasar suku
Pakpak yang biasanya dipakai dalam setiap upacara adat apapun,
misalnya seperti gerakan menerser, mersembah, menuyuk,
dan lain sebagainya yang bersifat umum pada masyarakat Pakpak.
Ada dua tahap tatak yang harus dilakukan dalam upacara kerja
njahat ncayur ntua yaitu Tatak Tikan Ibages Sapo dan Tatak
Tikan Ikasean.
Tatak Tikan Ibages Sapo berarti tatak yang dilakukan
masih di dalam rumah duka, ini dilakukan pada saat malam hari
setelah pergenderrang membunyikan Gendang
Simemubuh sebagai tanda dimulainya acara tatak. Tatak
yang dilalukan pada malam hari ini bagi masyarakat Pakpak
disebut juga tatak peparasken, periah-riahken, dan tatak
pendungo-ndungoi, ini berarti semua rangkaian acara tatak pada
malam hari tersebut sebagai gambaran untuk keesokan harinya
sebagai acara puncak upacara, karena kurang lebih semua
rangkaian acara tatak ini akan dilakukan lagi keesokan harinya
di halaman rumah duka. Acara tatak ini yang terlebih daluhu
dilakukan oleh uang benna, apabila puang benna belum
Universitas Sumatera Utara
83
2. Tatak Tikan
Ikasean [pagi hingga
siang hari keesokan-
nya] Pergenderrang
pergotci, daliken Sitelu,
masyarakat Genderrang silima
dan gung sada rabaan, pakaian
adat Jenazah
disemayamkan di dalam peti
di halaman rumah
12.Tatak Kempu, 13.Tatak Sukut
Nitalun, 14.Tatak Cibal
Baleng, 15.Tatak Pulung-
pulungen, 16.Tatak
Pergemgem, 17.Tatak Perkebbas
Tatak Uang Benna yang disambut
oleh Berru Takal Peggu dari sukut,
2. Tatak Puang Pengamaki yang
disambut oleh Berru Ekur
Peggu,
3.Tatak Benna Niari,
4.Tatak Puang Penumpak,
5.Tatak Sukut, 6.Tatak Dengan
Sibeltek, 7.Tatak Perlebbuh-
lebbuh, 8.Tatak Dengan
Sibeltek Marga, 9.Tatak Sipemerre,
10.Tatak Sinina, 11.Tatak Berru,
12.Tatak Kempu, 13.Tatak Sukut
Nitalun, Gendang
Simemubuh dan seterusnya dengan
berbagai repertoarnya
memulai tariannya untuk selanjutnya barang siapaun tidak
boleh melakukannya. Tatak Tikan Ikasean berarti
acara tatak di halaman rumah duka. Acara tatak ini dilaksanakan
pagi hari setelah acara tatak pada malam hari sebelumnya. Sebelum
melaksanakan acara tatak di halaman rumah duka, terlebih
dahulu sukut mengadakan acara keluarga seperti permohonan
maaf terakhir keluarga kepada almarhumah mengingat
kesalahan-kesalahan yang dilakukakan keluarga terlebih
anak-anak almarhum almarhumah semasa hidupnya.
Setelah acara keluarga selesai ditutup dengan doa, maka jenazah
dibawa ke halaman rumah duka untuk melaksanakan acara Tatak
Tikan Ikasean. Jenazah akan diarak mengelilingi tempat yang
sudah ditentukan untuk menempatkan peti jenazah
sebanyak tujuh kali keliling.
Universitas Sumatera Utara
84
14.Tatak Cibal Baleng,
15.Tatak Pulung- pulungen,
16.Tatak Pergemgem,
17.Tatak Perkebbas V
Mengkerboi Pergenderrang
pergotci, daliken Sitelu,
masyarakat Pergenderrang
pergotci, daliken Sitelu,
masyarakat Genderrang silima
dan gung sada rabaan, pakaian
adat, Kerbau, ditambah
perlengkapan upacara mengkeboi,
yaitu: 1.
Belagen mbentar dari puang puang
benna dan puang pengamaki,
2. Oles dari berru
takal peggu, 3.
Sarkea, 4.
Bulung silinjuhang,
5. Jabi-jabi,
6. Lambak buluh,
7. Rih ntua,
8. Sanggar, dan
Sangka sapilit. Genderrang silima
dan gung sada rabaan, pakaian
adat, Kerbau, ditambah
Jenazah disemayamkan
di dalam peti di halaman
rumah Jenazah
disemayamkan di dalam peti
di halaman rumah
--- Tatak Genderrang
Sisangkar ---
Genderrang Sisangkar
Sebelum acara Tatak Tiakan Iaksean dilanjutkan, selanjutnya
adalah acara mengkerboi. Mengkerboi bagi masyarakat
Pakpak yaitu acara penyembelihan kerbau yang
dibawa oleh kula-kula atau puang yaitu uang benna dan puang
pengamaki untuk dijadikan persulangen.
Universitas Sumatera Utara
85
1.Memasukken Jerreten
2.Mangiring Gajah
Pergenderrang pergotci,
daliken Sitelu, masyarakat
perlengkapan upacara
mengkerboi, yaitu: 1. Belagen mbentar
dari puang puang benna dan puang
pengamaki, 2.Oles dari berru
takal peggu, 3. Sarkea,
4.
Bulung silinjuhang,
5. Jabi-jabi,
6. Lambak buluh,
7. Rih ntua,
8. Sanggar, dan
Sangka sapilit. Genderrang silima
dan gung sada rabaan, pakaian
adat, Kerbau, ditambah
perlengkapan upacara
mengkerboi, yaitu: 1. Belagen mbentar
dari puang puang benna dan puang
pengamaki, 2. Oles dari berru
takal peggu, 3. Sarkea,
4. Bulung silinjuhang,
5. Jabi-jabi, 6. Lambak buluh,
Jenazah disemayamkan
di dalam peti di halaman
rumah Tatak Mangiring
Gajah Gendang Mangiring
Gajah Uang benna dan puang
pengamaki akan datang memikul jeretten dengan posisi Puang
Benna di bagian depan jereten dan puang pengamaki dibagian
belakang. Puang akan disambut oleh berru takal peggu sambil
mengera-era diiringi Genderrang Sisangkar oleh pergenderrang.
Sebelum menancapkan tiang jeretten terlebih dahulu mereka
mengelilingi lubang di mana jeretten akan ditancapkan
sebanyak tujuh kali.
Sebutan gajah dalam hal ini bukan berarti gajah yang
sebenarnya yang kita ketahui, bagi masyarakat Pakpak gajah
merupakan sebutan simbolik untuk hewan yang berkaki empat
dan berukuran besar untuk disembelih pada upacara-upacara
adat yaitu kerbau atau lembu pada umumnya. Kerbau akan digiring
puang lalu disambut lagi oleh berru takal peggu menuju tiang
jeretten yang sudah ditancapkan
Universitas Sumatera Utara
86
3. Gajah Mangiring
Pergenderrang pergotci,
daliken Sitelu, masyarakat
7.Rih ntua, 8. Sanggar, dan
Sangka sapilit.
Genderrang silima dan gung sada
rabaan, pakaian adat,
Kerbau, ditambah perlengkapan
upacara mengkerboi, yaitu:
1. Belagen mbentar dari puang puang
benna dan puang pengamaki,
2. Oles dari berru takal peggu,
3. Sarkea, 4. Bulung
silinjuhang, 5. Jabi-jabi,
6. Lambak buluh, 7.Rih ntua,
8. Sanggar, dan Sangka sapilit.
Jenazah disemayamkan
di dalam peti di halaman
rumah Tatak Gajah
Mangiring dan 1. Tatak Uang
Benna yang disambut oleh
Berru Takal Peggu dari sukut,
2. Tatak Puang Pengamaki yang
disambut oleh Berru Ekur
Peggu,
3.Tatak Benna Niari,
4.Tatak Puang Penumpak,
5.Tatak Sukut, 6.Tatak Dengan
Sibeltek, 7.Tatak Perlebbuh-
lebbuh, 8.Tatak Dengan
Sibeltek Marga, 9.Tatak Sipemerre,
10.Tatak Sinina, 11.Tatak Berru,
12.Tatak Kempu, 13.Tatak Sukut
Nitalun, Gendang Gajah
Mangiring dan diiringi oleh gendang
Mangiring Gajah oleh pergenderrang. Setelah kerbau
sampai ke tempat dimana jeretten ditancapkan, lalu kerbau diikat di
jeretten untuk selanjutnya akan dipantem.
Gajah mangiring adalah proses
memantem kerbau, berru takal peggu membawa kujur sinane
yang digantikan oleh sarkea sebagai alat untuk menombak
kerbau. Sambil menari diiringi oleh gendang Gajah Mangiring
oleh pergenderrang, berru takal peggu diikuti oleh seluruh
keluarga mengelilingi kerbau yang diikat di jeretten sebanyak
tujuh kali. Pada hitungan ketujuh oleh perkata-kata maka berru
takal peggu menombak kerbau dan pada saat itu juga reportoar
yang dimainkan pergenderrang berganti menjadi Gendang Raja.
Setelah seluruh keluarga selesai memungut padi yang
ditaburkan oleh Uang benna, maka kerbau yang telah ditombak
dibawa oleh perkebbas untuk disembelih dan dipotong bagian-
bagian tertentu dari tubuh kerbau tersebut untuk dijadikan sulang.
Selanjutnya pihak berru takal peggu mengambil tikar uang
benna yang diikat pada jeretten, begitu juga dengan berru ekur
Universitas Sumatera Utara
87
14.Tatak Cibal Baleng,
15.Tatak Pulung- pulungen,
16.Tatak Pergemgem,
17.Tatak Perkebbas peggu mengambil tikar puang
pengamaki. Ini adalah tahap terakhir dalam acara Mengkerboi
pada masyarakat Pakpak. Kemudian acara kembali lagi
kepada acara tatak, namun acara tatak tikan ikasean yang terlebih
dahulu tumatak menari adalah sukut, berbeda dengan Tatak
Tikan Ibagas Sapo pada malam hari sebelumnya dimana acara
tatak dimulai oleh uang benna. Tatak sukut di sini menyimbolkan
penghormatan kepada roh-roh leluhur suku Pakpak berharap
agar semua kegiatan upacara dapat berjalan dengan lancar.
Setelah sukut selesai tumatak, maka dilanjutkan dengan acara
tatak yang lainnya. Upacara adat kerja njahat
maupun kerja mbaik bagi masyarakat Pakpak secara umum
adalah tempat dimana pihak- pihak yang terlibat dalam upacara
memyelesaikan atau membayar hutang-hutang adat, seperti
misalnya kula-kula membawa ayam dan kembalblagen mbentar
balasannya dari sukut adalah oles atau kain sarung dan uang,
dengan kata lain setiap orang yang menghadiri suatau upacara
adat tentunya pasti membawa hutang sesuai dengan
kedudukannya pada upacara tersebut. Pada tahapan acara adat
Universitas Sumatera Utara
88
di halaman rumah duka ini, semua pihak yang melaksanakan
tataknya tentunya sambil membawa hutang adat sesuai
dengan kedudukan.
VI Peberkatken
Bangke ni Pendebaen
Pergenderrang pergotci,
daliken Sitelu, masyarakat
oles Jenazah
ditataki dan kemudian
diberangkatkan di persema-
yaman akhir dan dikubur-
kan Tatak mengelingi
jenazah Genderrang
Sisangkar Peberkatken bangke mi
pendebaen artinya memberang- katkan jenazah ke tempat
peristirahatan terakhir dengan kata lain tahapan ini adalah proses
penguburan jenazah. Tahapan ini dilakukan setelah semua acara
tatak selesai. Kewajiaban berru takal peggu dan berru ekur peggu
di sini adalah meletakkan oles di atas peti jenazah sambil
mengucapkan kaka-kata perpisahan, oles ini disebut
dengan oles sintaken. Kemudian puang benna dan puang
pengamaki mengambil oles tersebut juga mengucapkan kata-
kata perpisahan seraya berdoa kepada Tuhan supaya keluarga
yang ditinggalkan diberi kekuatan dan rezeki di kemudian hari.
Selanjutnya adalah acara pergenderrang yaitu
meyampaikan kata perpisahan juga kata penghiburan kepada
keluarga yang ditinggalkan, karna ini adalah puncak upacara adat
yang telah dilaksanakan di sini pergenderang juga
menyampaikan permintaan maaf
Universitas Sumatera Utara
89
kepada seluruh hadirin yang ada terlebih kepada sukut apabila ada
kesalahan-kesalahan pergenderrang selama upacara
berlangsung. Pergenderrang pun memainkan Genderang Sisangkar
Laus, semua keluarga mengelilingi jenazah sebanyak
tujuh kali dan pada hitungan ketujuh genderang berhenti dan
para pergenderrang akan menangkepken genderang
membalikkan genderang dengan posisi membran genderang
menjadi ke bawah. Sebelum upacara secara
keagamaan dilaksanakan untuk penguburan, di sini sukut akan
memaparkan secara singkat riwayat hidup anggota keluarga
mereka yang meninggal dunia dan sukut juga megucapkan rasa
terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh hadirin yang
datang juga meminta maaf atas kekurangan-kekurangan yang ada
selama upacara berlangsung. Apabila semasa hidupnya
almarum almarhumah ada hutang piutang, maka keluarga
akan siap untuk menyelesaikannaya.
Universitas Sumatera Utara
90
BAB IV GUNA DAN FUNGSI GENDANG MENGKERBOI
PADA UPACARA NCAYUR NTUA DALAM BUDAYA PAKPAK
4.1 Pengantar
Dalam bab ini kajian akan berfokus pada masalah guna dan fungsi Gendang Mengkerboi pada upacara cawir ntua dalam budaya Pakpak, terutama
yang dapat dilihat dan ditafsir dari penelitian di Dese Natam Jehe, Kecamatan Kerajaan, kabupaten Pakpak Bharat. Adapun kajian terhadap penggunaan dan
fungsi Gendang Mengkerboi ini adalah berdasarkan kepada teori fungsionalisme yang ditawarkan Radcliffe-Brown dan Merriam, seperti telah diuraikan pada Bab I.
Penggunaan dan fungsi musik di dalam masyarakat merupakan dua hal yang dibedakan di dalam disiplin etnnomusikologi. Namun keduanya biasanya
diulas dalam rubric teori fungsionalisme, berdasarkan sejarah perkembangan ilmu pengetahuan. Hal ini sesuai pendapat Merriam 1964 yang membedakan antara
penggunaan dan fungsi. Bila ditinjau dari penggunanya maka Gendang Mengkerboi adalah berguna
untuk berikut ini. 1
Untuk mengiringi upacara adat kerja njahat ncayur ntua. 2
Gendang Mengkerboi ini juga memiliki kegunaan sebagai memeriahkan jalannya upacara, dan
3 Gendang Mengkerboi ini gunanya adalah sebagai sarana memberitahu
dilaksanakannya penyembelihan hewan kerbau atau lembu untuk sulang dalam upacara ncayur ntua.
Universitas Sumatera Utara