f   Tidak  menolak  ide  atau  gagasan.  Siswa  yang  kreatif  selalu  berusaha  untuk tahu  hal-hal  yang  baru  dan  selalu  mengesampingkan  kekurangan  kelemahan
dari sesuatu gagasan baru.
3. Kemampuan Belajar Mandiri
a.   Hakekat Belajar
Winkel  1996  :  53  mengemukakan  belajar  merupakan  aktivitas  mental atau  psikis  yang  berlangsung  dalam  interaksi  aktif  dengan  lingkungan  yang
menghasilkan perubahan-perubahan.
Perubahan tersebut
dapat berupa
pengetahuan,  pemahanan,  keterampilan  dan  nilai  hidup.  Perubahan  yang  terjadi bersifat permanen.
Belajar  adalah  proses  yang  ditandai  dengan  adanya  perubahan  pada  diri seseorang sebagai hasil belajar dari pengalaman dan latihan. Tabrani, 1992 : 1.
Terkait dengan
pendapat tersebut
Bloom http:id.wikipedia.orgwiki
Taksonomi_Bloom  mengemukakan  bahwa  proses  belajar  pada    seseorang dipengaruhi oleh tiga ranah  :
1  Cognitive  Domain  Ranah  Kognitif,  yang  berisi  perilaku-perilaku  yang menekankan  aspek  intelektual,  seperti  pengetahuan,  pengertian,  dan
keterampilan berpikir. Bloom membagi domain kognisi ke dalam 6 tingkatan yaitu  :  a  pengetahuan  knowledge,  b  pemahaman  comprehension,
c sintesis synthesis, d evaluasi evaluation. 2    Affective  Domain  Ranah  Afektif  berisi  perilaku-perilaku  yang  menekankan
aspek  perasaan  dan  emosi,  seperti  minat,  sikap,  apresiasi,  dan  cara penyesuaian  diri.  Pembagian  domain  ini  disusun  Bloom  bersama  dengan
David  Krathwol.  Unsur-unsur  ranah  afektif  disimpulkan  sebagai  berikut  : a  penerimaan  atau  receivingattendin,  b  tanggapan  responding,
c pengorganisasian organization.
3  Domain Psikomotor Rincian  dalam  domain  ini  tidak  dibuat  oleh  Bloom,  tapi  oleh  ahli  lain
berdasarkan domain yang dibuat Bloom. Rincian tersebut adalah : a persepsi
perception, bguied response respon terpimpin, cmekanisme mechanism,
d  respon tampak  yang kompleks complex overt response,  e penyesuaian adaptation, f penciptaan origination
Belajar  menurut  pandangan  konstruktivistik  yang  dikemukakan  oleh Bruner  http:.Psycology.orgbruner.html.  Salah  satu   teori  belajar  Bruner   yang
mendukung paham konstruktivisme adalah teori konstruksi.  Teori ini menyatakan bahwa  cara  terbaik  bagi  seseorang  untuk   memulai  belajar  konsep  dan  prinsip
adalah dengan mengkonstruksi sendiri konsep dan prinsip yang dipelajari.  Proses konstruksi ini perlu dilakukan dan dibiasakan sejak anak-anak masih kecil.
Kesimpulan  dari  uraian  diatas  bahwa  hakekat  belajar  adalah  terjadinya perubahan  sebagai  hasil  belajar  dari  pengalaman  dan  latihan.  Perubahan  yang
terjadi harus bersifat permanen. Agar hasil belajar lebih maksimal dan permanen maka  pebelajar  harus  mengkonstruksi  sendiri  pengetahuannya.  Proses  konstruksi
untuk  mencapai  hasil  belajar  dapat  diperoleh  melalui  pengalaman  belajar. Kegiatan  belajar  tercermin  dalam  perilaku.  Perilaku  tersebut  dapat  diamati  pada
kemampuan kognitif, afektif maupun psikomotor.
b.  Belajar Mandiri