Proses Berpikir Kreatif Membangkitkan kreativitas di sekolah

mereka ke tengah kekacauan psikologis dan dapat mengakibatkan keberantakan hidup. Simpulan dari penjelasan ciri-ciri kreativitas tersebut di atas adalah seseorang dikatakan kreativis jika lincah dan tepat menelurkan ide-ide, mampu bekerja keras, memiliki fantasi tinggi, mampu berkomunikasi dengan baik dan teguh pada pendiriannya.

d. Proses Berpikir Kreatif

Proses berpikir kreatif ada lima tahap Mangunhardjana,1886 : 18 yaitu : 1 Persiapan preparation, yaitu mempelajari latar belakang, seluk-beluk, dan problematiknya. 2 Konsentrasi concentration, artinya sepenuhnya memikirkan permasalahan yang dihadapi. 3 Inkubasi incubation, yaitu mencari kegiatan yang melepaskan diri dari kesibukan pikiran mengenai permasalahan yang dihadapi. 4 Iluminasi iluminatin, yaitu medapatkan ide gagasan, pemecahan, penyelesaian, cara kerja jawaban baru. 5 Verifikasiproduksi verivication production, yakni menghadapi dan memecahkan masalah-masalah praktis sehubungan dengan perwujudan ide, gagasan, pemecahan, jawaban baru. Komponen kreativitas menurut Guilford dan Torrance dalam Rockler 1998 : 45 adalah : a peka terhadap masalah, b fasih, c fleksibel, d asli, dan e bekerja dengan teliti.

e. Membangkitkan kreativitas di sekolah

Slameto 2003 : 138 menjelaskan kreativitas adalah hasil belajar dalam kecakapan kognitif, sehingga untuk menjadi kreatif dapat dipelajari melalui proses belajar mengajar. Hasil belajar dalam kecakapan kognitif itu mempunyai hierarkibertingkat-tingkat. Adapun tingkat-tingkat yang dimaksud adalah : 1 Informasi non verbal, 2 Informasi fakta dan pengetahuan verbal, 3 Konsep dan prinsip, 4 Pemecahan masalah dan kreativitas. Kreativitas merupakan titik atau daerah pertemuan antara tiga komponen yaitu keterampilan bidang, keterampilan berpikir dan bekerja kreatif, dan motivasi intrinsik. Amabile dalam Utami Munandar, 2004 : 115 berpendapat bahwa guru tidak dapat mengajarkan kreativitas, tetapi ia dapat memungkinkan kreativitas siswa muncul, memupuk dan mengembangkannya. Cara yang paling baik untuk mengembangkan kreativitas siswa adalah dengan mendorong motivasi intrinsik siswa. Guru harus memberi otonomi pada siswa dan mendorong siswa untuk mencetuskan gagasan sendiri. Dalam pembelajaran guru bertindak sebagai kolaborator, menekankan pada belajar dan bukan pada penilaian. Dari berbagai teori yang telah diuraikan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa kreativitas telah melekat pada pribadi anak sejak lahir, tetapi sering hilang dalam proses pembudayaan. Kreativitas dapat berupa kelebihan atau kekurangan seseorang yang terjadi secara terus menerus. Khayalan, permaian dan pengalaman masa kecil dapat membentuk kreativitas seseorang. Faktor yang mempengaruhi kreativitas antara lain adalah: 1 pribadi, 2 pendorong press, 3 proses dan 4 produk. Orang yang kreatif memiliki ide yang original, mampu berkomunikasi dengan orang lain, mandiri dan kaya fantasi.

f. Indikator Kreativitas dalam Penelitian Tindakan