Pendekatan Konstruktivistik dapat Meningkatkan Kreativitas Siswa Pendekatan Konstruktivistik dapat Meningkatkan

7 Program PS hendaknya dapat membantu subjek didik mengembangkan pengalaman belajar, baik dalam kegiatan kelompok besar, kelompok kecil maupun secara individu. 8 Program PS hendaknya mendukung program sekolah dan program pencapaian tujuan pendidikan nasional. Berkaitan dengan hal tersebut pembelajaran IPS yang diterapkan dengan pendekatan pembelajaran konstuktivistik bahwa materi IPS di Sekolah Menengah Pertama SMP terdiri dari berbagai rumpun dengan fokus keilmuan yang berbeda-beda. Untuk itu perlu adanya pendekatan pembelajaran yang dapat mengoptimalkan kemampuan siswa dari berbagai aspek. Pelajaran IPS bukan pelajaran hafalan, tetapi lebih bersifat analisis untuk dapat mengikuti perkembangan kehidupan yang selalu dinamis. Pembelajaran IPS juga harus dapat membekali siswa menjawab berbagai fenomena sebab akibat yang ditimbulkan oleh ulah manusia dalam memperlakukan alam. Pembelajaran dengan pendekatan konstruktivistik diharapkan dapat meningkatkan kreativitas siswa, kemampuan belajar dan mandiri agar hasil belajarnya dapat bermanfaat untuk membentuk sikap yang kritis, peduli dan bijaksana dalam kahidupan bermayarakat.

B. Kerangka Berpikir

1. Pendekatan Konstruktivistik dapat Meningkatkan Kreativitas Siswa

Siswa SMP pada umumnya berusia lebih dari 11 tahun. Pada usia ini kecakapan anak tidak lagi terbatas pada objek-objek yang konkret saja tetapi sudah dapat mengorganisasikan situasi dan dapat berpikir logis. Oleh karena itu guru hendaknya mampu mendorong kreativitas siswa dengan metode mengajar yang berbasis pada masalah, membiasakan siswa berpikir alternatif dan menemukan sendiri kebenaran tentang sesuatu. Materi pelajaran IPS merupakan materi yang dinamis, berubah sesuai perubahan fenomena yang ada di alam dan di masyarakat sehingga kreativitas siswa amat diperlukan. Pendekatan pembelajaran konstruktivistik diharapkan mampu mengekplorasi kemampuan bertanya, menyampaikan gagasan, membuat kesimpulan dengan bahasa sendiri, mengkomunikasikan sesuatu kepada orang banyak dengan bahasa yang mudah dipahami, percaya diri, toleransi, berani berbeda, sanggup mempertahankan argumentasi, dan mengetahui makna belajar. Metode yang digunakan untuk meningkatkan kreativitas siswa berupa pembelajaran yang berbasis siswa student oriented pembentukan masyarakat belajar learning community, belajar dengan cara bekerja sama cooperativ learning, pembelajaran berbasis lingkungan learning environment oriented, simulasi simulation, kajian pustaka, dan pembelajaran aktif yang menyenangkan. Pendekatan konstruktivistik ini juga menggunakan alat dan sumber pembelajaran yang mendukung seperti OHP, televisi, komputer, laptop, dan alat pembelajaran stándar seperti papan tulis beserta perangkatnya. Media yang digunakan dalam pendekatan pembelajaran konstruktivistik adalah berbagai jenis peta, atlas, globe, lembar diskusi, buku paket IPS dan buku referensi lain yang mendukung.

2. Pendekatan Konstruktivistik dapat Meningkatkan

Kemampuan Belajar Mandiri Komponen kegiatan belajar mengajar meliputi kurikulum dengan materi yang terkandung di dalamnya, pendekatan dan strategi pembelajaran, metode dan media pembelajaran, siswa sebagai subyek didik, dan guru sebagai pendidik. Kegiatan belajar merupakan kegiatan aktif siswa untuk membangun makna atau pemahaman terhadap suatu konsep atau suatu peristiwa. Sedangkan kegiatan mengajar merupakan upaya yang mendorong minat, motivasi, dan tanggung jawab pada siswa untuk selalu menggali seluruh potensi diri dalam membangun gagasan dan menerapkannya dalam kehidupan nyata. Agar siswa mampu belajar mandiri guru harus mampu menciptakan strategi tertentu yang bervariasi yang disesuaikan dengan kondisi siswa, sarana prasarana dan sosial budaya sekitar siswa. Pendekatan konstruktivistik yang diterapkan pada pembelajaran diharapkan dapat mendorong minat, motivasi, haus pengetahuan, peka terhadap perubahan yang terjadi, selalu mengikuti trend isu dari media massa, mengetahui peristiwa lokal, nasional dan internasional, serta mampu mengatasi masalah pada dirinya. Kemapuan belajar mandiri juga dapat dipantau melalui hasil pekerjaan siswa selama proses belajar dan tugas rumah. Apabila tugas-tugas tersebut mampu dikerjakan sesuai target waktu yang ditentukan dan hasilnya maksimal maka dapat dikatakan siswa telah mampu belajar mandiri.

3. Pendekatan Konstruktivistik dapat Meningkatkan Hasil Belajar IPS