Uji Multikolinearitas Uji Autokorelasi

Tabel 4.2 Hasil Uji Statistik K-S Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 75 Normal Parameters a Mean .0000000 Std. Deviation 3.15001318 Most Extreme Differences Absolute .073 Positive .073 Negative -.059 Kolmogorov-Smirnov Z .630 Asymp. Sig. 2-tailed .822 a. Test distribution is Normal. Sumber : Hasil SPSS for Windows 16.0 Berdasarkan data Tabel 4.2 di atas, besar nilai probabilitas atau Asymp. Sig. 2-tailed adalah 0,822. Dalam penelitian ini, tingkat signifikansi yang digunakan adalah α = 0,05. Karena nilai probabilitas 0,822 lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi secara normal. Hal ini sejalan dengan hasil yang diperoleh dari analisis grafik.

4.1.2.2 Uji Multikolinearitas

Uji Multikolonieritas dilaksanakan bertujuan untuk menguji apakah terdapat multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi. Uji multikolinearitas data dapat dilakukan dengan matriks korelasi dengan melihat besarnya nilai VIF dan nilai Universitas Sumatera Utara tolerance. Suatu model regresi yang bebas dari multikolinearitas jika memiliki nilai tolerance lebih besar dari 10 persen dan nilai VIF lebih kecil dari 10. Hasil uji multikolonieritas pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.3. Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Collinearity Statistics B Tolerance VIF 1Constant 125.440 DDF 29.072 .258 3.875 BM -1.718 .872 1.147 KKD -21.889 .261 3.826 a. Dependent Variable: IPM Tabel 4.3 menunjukkan bahwa nilai VIF dari masing-masing variabel yaitu Derajat Desentralisasi Fiskal 3,875;Belanja Modal 1,147 dan Ketergantungan Keuangan Daerah 3,826. Artinya, bahwa nilai VIF masing-masing variabel lebih kecil dari 10. Dan nilai tolerance yang diperoleh berkisar 0,258 sampai dengan 0,872. Nilai tolerance semua variabel menunjukkan nilai lebih besar dari 0,10. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa dalam model regresi terbebas dari multikolinieritas antar variabel independen. Universitas Sumatera Utara

4.1.2.3 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu periode t dengan kesalahan periode t – 1. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi ada karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas autokorelasi. Data pada penelitian ini memiliki unsur waktu karena didapatkan antara tahun 2011-2013. Pengujian autokorelasi dilakukan dengan menggunakan uji Durbin-Watson DW-test. Kriteria untuk penilaian terjadinya autokorelasi adalah : • Angka D-W dibawah -2, berarti ada autokorelasi positif, • Angka D-W di antara -2 sampai +2, berarti tidak ada autokorelasi, • Angka D-W di atas +2, berarti ada autokorelasi negatif. Tabel 4.4 Hasil Uji Autokorelasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .803 a .644 .629 3.2158742 1.579 a. Predictors: Constant, DERAJAT DESENTRALISASI FISKAL, BELANJA MODAL DAN KETERGANTNGAN KEUANGAN DAERAH b. Dependent Variable: INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA Sumber : Hasil SPSS for Windows 16.0 Hasil uji autokorelasi di atas menunjukkan nilai statistik Durbin Watson DW sebesar 1,579. Angka ini terletak diantara -2 Universitas Sumatera Utara dan +2, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi dalam penelitian ini.

4.1.2.4 Uji Heterokedastisitas

Dokumen yang terkait

Pengaruh Desentralisasi Fiskal, Belanja Modal, Angkatan Kerja, dan Investasi Terhadap PDRB di Sumatera Utara

1 69 94

Analisis Pengaruh Tingkat Kemandirian Fiskal, Pendapatan Asli Daerah Terhadap Indeks Pembangunan Manusia Melalui Belanja Modal Di Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Utara

1 30 114

Pengaruh Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Indeks Pembangunan Manusia Pada Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Utara

4 50 84

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah Dan Belanja Modal Terhadap Indeks Pembangunan Manusia Pada Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara

5 66 78

Analisis Pengaruh Desentralisasi Fiskal terhadap Ketimpangan Pembangunan pada Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

0 31 81

Analisis Pengaruh Desentralisasi Fiskal Terhadap Ketimpangan Pembangunan Pada Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara

0 27 81

Pengaruh Belanja Modal Dan Pendapatan Asli Daerah Terhadap Peningkatan Pendapatan Per Kapita Pada Pemerintahan Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Pada Tahun 2010-2013

2 36 69

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus (DAK) terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten/Kota Provinsi Nusa Tenggara Barat periode Tahun 2009-2012

1 17 161

Pengaruh Pajak Daerah dan Dana Alokasi Khusus Terhadap Belanja Modal (Survei pada Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat 2011-2014)

0 3 1

Analisis Pengaruh Dimensi Kesehatan Terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Jawa Barat Pada Dinas Ksehatan Provinsi Jawa Barat

0 5 1