Uji Heteroskedastisitas Uji Autokorelasi

3.7.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual satu ke residual pengamatan lain tetap maka disebut homokedastisitas, jika varians berbeda disebut heterokedastisitas. “Model yang baik adalah bahwa bila tidak terdapat heterokedastisitas, dengan kata lain bahwa jika terdapat heterokedastisitas maka model tersebut kurang efisien” Santoso, 2001:208. Untuk mendeteksi adanya heterokedastisitas Ghozali, 2013:139 dilakukan dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplotantara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi , dan sumbu X adalah residual yang telah di-studentized. Dasar analisis yang digunakan dalam uji heterokedastisistas dijelaskan sebagai berikut. • Jika ada pola tertentu, seperti titik –titik yang membentuk suatu pola tertentu teratur, bergelombang, melebar, kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. • Jika tidak ada pola tertentu serta titik–titik menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Gozhali, 2013:139

3.7.2.4 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t Universitas Sumatera Utara dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka ada masalah autokorelasi Ghozali, 2013:110. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu dengan yang lain. Masalah ini timbul karena residual kesalahan pengganggu tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya yang biasanya dijumpai pada data deret waktu time series. Konsekuensi adanya autokorelasi dalam model regresi adalah variance sample tidak dapat menggambarkan variance populasinya, sehingga model regresi yang dihasilkan tidak dapat digunakan untuk menaksir nilai variabel dependen pada nilai independen tertentu. Untuk menguji ada tidaknya gejala autokorelasi maka dapat dideteksi dengan uji Durbin-Waston DW test. Pedoman dalam pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi diuraikan oleh : a. Angka D-W dibawah -2 berarti ada autokorelasi positif. b. Angka D-W diantara -2 sampai +2 bearti tidak ada autokorelasi. c. Angka D-W diatas +2 berarti ada autokorelasi negatif.

3.7.3 Analisis Regresi Berganda

Dokumen yang terkait

Pengaruh Desentralisasi Fiskal, Belanja Modal, Angkatan Kerja, dan Investasi Terhadap PDRB di Sumatera Utara

1 69 94

Analisis Pengaruh Tingkat Kemandirian Fiskal, Pendapatan Asli Daerah Terhadap Indeks Pembangunan Manusia Melalui Belanja Modal Di Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Utara

1 30 114

Pengaruh Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Indeks Pembangunan Manusia Pada Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Utara

4 50 84

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah Dan Belanja Modal Terhadap Indeks Pembangunan Manusia Pada Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara

5 66 78

Analisis Pengaruh Desentralisasi Fiskal terhadap Ketimpangan Pembangunan pada Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

0 31 81

Analisis Pengaruh Desentralisasi Fiskal Terhadap Ketimpangan Pembangunan Pada Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara

0 27 81

Pengaruh Belanja Modal Dan Pendapatan Asli Daerah Terhadap Peningkatan Pendapatan Per Kapita Pada Pemerintahan Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Pada Tahun 2010-2013

2 36 69

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus (DAK) terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten/Kota Provinsi Nusa Tenggara Barat periode Tahun 2009-2012

1 17 161

Pengaruh Pajak Daerah dan Dana Alokasi Khusus Terhadap Belanja Modal (Survei pada Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat 2011-2014)

0 3 1

Analisis Pengaruh Dimensi Kesehatan Terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Jawa Barat Pada Dinas Ksehatan Provinsi Jawa Barat

0 5 1