Pengaruh Ketergantungan Keuangan Daerah terhadap IPM Pengaruh Derajat Desentralisasi Fiskal, Belanja Modal dan

4.2.3 Pengaruh Ketergantungan Keuangan Daerah terhadap IPM

Nilai Ketergantungan Keuangan Daerahyang digunakan dalam penelitian ini diukur dengan membandingkan pendapatan transfer dengan total pendapatan daerah tersebut. Berdasarkan pengujian statistik dengan Uji-t terhadap variabel Ketergantungan Keuangan Daerah menunjukkan bahwa secara parsial variabel Ketergantungan Keuangan Daerah berpengaruh negatif signifikan terhadap Indeks Pembangunan Manusia IPM. Dengan demikian, secara statistik Ketergantungan Keuangan Daerah berpengaruh terhadap Indeks Pembangunan Manusia. Artinya, apabila Ketergantungan Keuangan Daerahrendahakan berpengaruh terhadap peningkatan Indeks Pembangunan Manusia di daerah tersebut. Hasil penelitian ini terlihat dari Uji-t yang menunjukkan hasil t hitung -3,019 t tabel 1,66543 dengan tingkat signifikansi 0,004 yang berada di bawah 0,05. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Anggraini dan Sutaryo2015yang menyatakan bahwa Ketergantungan Keuangan Daerah berpengaruh negatif terhadap Indeks Pembangunan Manusia. Sampel penelitian Anggraini dan Sutaryo2015 adalah Pemerintahan Provinsi di Indonesia.Secara teori yang mengatakan Ketergantungan Keuangan Daerah dapat digunakan untuk mengetahui seberapa besar ketergantungan pemerintah daerah terhadap pemerintah pusat.Apabila pemerintah daerah memiliki ketergantungan yang rendah terhadap pemerintah pusat dapat dikatakan bahwa pemerintah daerah memiliki keuangan yang baik dan pelayanan publik dapat terpenuhi dengan baik sehingga IPM daerah tersebut dapat meningkat.Hasil penelitian yang Universitas Sumatera Utara dilakukan sejalan dengan teori yang ada mengenai Ketergantungan Keuangan Daerah.

4.2.4 Pengaruh Derajat Desentralisasi Fiskal, Belanja Modal dan

Ketergantungan Keuangan Daerah secara simultan terhadap IPM Berdasarkan uji hipotesis yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa variabel Derajat Desentralisasi Fiskal, Belanja Modal dan Ketergantungan Keuangan Daerah berpengaruh siginifikan terhadap Indeks Pembangunan Manusia IPM. Artinya, Derajat Desentralisasi Fiskal, Belanja Modal dan Ketergantungan Keuangan Daerah secara simultan berpengaruh terhadap Indeks Pembangunan Manusia. Hasil penelitian ini terlihat dari uji-F yang menunjukkan hasil F hitung 42,902 F tabel 2,73 dengan tingkat signifikansi penelitian 0,000 yang berada dibawah 0,05. Walaupun secara parsial ketiga variabel independen tersebut memberikan hasil yang berbeda-beda terhadap Indeks Pembangunan Manusia, namun secara simultan ketiga varibel tersebut memberikan pengaruh yang signifikan terhadap Indeks Pembangunan Manusia. Universitas Sumatera Utara

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, maka kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini yaitu secara simultan, variabel Derajat Desentralisasi Fiskal, Belanja Modal dan Ketergantungan Keuangan Daerah berpengaruh terhadap Indeks Pembangunan Manusia IPM.Secara parsial, variabel Derajat Desentralisasi Fiskal berpengaruh positif signifikan terhadap Indeks Pembangunan Manusia IPM, artinya apabila Derajat Desentralisasi Fiskalmeningkatmaka Indeks Pembangunan Manusia juga akan meningkat. Pada variabel Belanja Modal dan Ketergantungan Keuangan Daerah berpengaruh negatif signifikan terhadap Indeks Pembangunan Manusia IPM. Artinya, apabila Belanja Modal dan Ketergantungan Keuangan Daerahmenurun maka Indeks Pembangunan Manusia akan meningkat.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini mempunyai keterbatasan, diantaranya adalah sebagai berikut. 1. Terdapat banyak variabel yang dapat mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia. Namun, penelitian ini hanya menggunakan tiga variabel independen, yaitu Derajat Desentralisasi Fiskal, Belanja Modal dan Ketergantungan Keuangan Daerah yang berpengaruh terhadap IPM sebanyak 62,9 masih ada beberapa variabel independen lain diluar Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Desentralisasi Fiskal, Belanja Modal, Angkatan Kerja, dan Investasi Terhadap PDRB di Sumatera Utara

1 69 94

Analisis Pengaruh Tingkat Kemandirian Fiskal, Pendapatan Asli Daerah Terhadap Indeks Pembangunan Manusia Melalui Belanja Modal Di Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Utara

1 30 114

Pengaruh Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Indeks Pembangunan Manusia Pada Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Utara

4 50 84

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah Dan Belanja Modal Terhadap Indeks Pembangunan Manusia Pada Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara

5 66 78

Analisis Pengaruh Desentralisasi Fiskal terhadap Ketimpangan Pembangunan pada Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

0 31 81

Analisis Pengaruh Desentralisasi Fiskal Terhadap Ketimpangan Pembangunan Pada Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara

0 27 81

Pengaruh Belanja Modal Dan Pendapatan Asli Daerah Terhadap Peningkatan Pendapatan Per Kapita Pada Pemerintahan Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Pada Tahun 2010-2013

2 36 69

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus (DAK) terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten/Kota Provinsi Nusa Tenggara Barat periode Tahun 2009-2012

1 17 161

Pengaruh Pajak Daerah dan Dana Alokasi Khusus Terhadap Belanja Modal (Survei pada Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat 2011-2014)

0 3 1

Analisis Pengaruh Dimensi Kesehatan Terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Jawa Barat Pada Dinas Ksehatan Provinsi Jawa Barat

0 5 1