Fungsi Pendirian PT Bank SUMUT Visi dan Misi PT Bank SUMUT IDENTIFIKASI VARIABEL PENELITIAN DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL 1. Employee Engagement

e. 101 unit kantor cabang pembantu konvensional f. 17 unit kantor cabang pembantu syariah g. 9 unit kantor kas h. 36 unit kantor jaringan kas di luar kantor Payment Point i. 187 unit ATM j. 19 unit kas mobil k. 1 unit sentra UMK Jaringan layanan bank sumut juga mencakup seluruh wilayah indonesia melalui kerjasama dehngan seluruh bank pembangunan daerah dengan layanan BPD Net Online dan untuk transaksi kiriman uang dari dan ke luar daerah negeri dilakukan dengan layanan Western Union.

B. Fungsi Pendirian PT Bank SUMUT

Fungsi dari pendirian PT Bank SUMUT adalah sebagai alat kelengkapan otonomi daerah dibidang perbankan, PT Bank Sumut berfungsi sebagai penggerak dan pendorong laju pembangunan di daerah, bertindak sebagai pemegang kas daerah yang melaksanakan penyimpanan uang daerah, serta sebagai salah satu sumber pendapatan asli daerah dengan melakukan kegiatan usaha sebagai bank umum.

C. Visi dan Misi PT Bank SUMUT

a. Visi Visi dari PT Bank Sumut adalah menjadi bank andalan untuk membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunan daerah di segala Universitas Sumatera Utara bidang serta sebagai salah satu sumber pendapatan daerah dalam rangka peningkatan taraf hidup rakyat. b. Misi Misi dari PT Bank SUMUT adalah mengelola dana pemerintah dan masyarakat secara profesional yang didasarkan pada prinsip-prinsip compliance. c. Statement Budaya Perusahaan pada PT Bank SUMUT Statement Budaya perusahaan atau yang sering dikenal dengan nama Motto dari PT Bank SUMUT adalah Memberikan Pelayanan TERBAIK. Makna dari TERBAIK yaitu: Berusaha untuk selalu Terpercaya E nergik didalam melakukan setiap kegiatan Senantiasa bersikap Ramah Membina Hubungan secara Bersahabat Menciptakan Suasana yang Aman dan nyaman Memiliki Integritas tinggi K omitmen penuh untuk memberikan yang terbaik

D. Struktur Organisasi PT Bank SUMUT Kantor Cabang Medan Iskandar Muda

PT Bank SUMUT kantor cabang medan iskandar muda digolongkan kepada kantor cabang kelas dua. Struktur organisasi merupakan mekanisme yang terformat dalam pengelolaan suatu organisasi. Struktur organisasi menunjukkan suatu susunan yang berupa bagan, dimana terdapat hubungan diantara fungsi bagian, status, ataupn orang-orang yang menunjukkan tanggung jawab dan Universitas Sumatera Utara wewenang yang berbeda dalam organisasi tersebut. Berikut ini adalah uraian tentang struktur organisasi pada PT Bank SUMUT kantor cabang medan iskandar muda. Pemimpin cabang Pls Wakil Pemimpin Cabang Pemimpin divisi Pengawasan Kontrol Intern Muda KCP KK 1. KCP. USU 2. KCP. Marelan 3. KCP. Setia Budi Pimpinan Seksi Adm PK Pimpinan Seksi Pemasaran Pimpinan Seksi Operasional Pls Pemimpin Seksi Pelayanan Nasabah Pegawai Tetap Pegawai Tetap Pegawai Tetap Head Teller Customer Sevice Over Booking Teller Pegawai Outsourcing Peserta Latihan Kerja Universitas Sumatera Utara Keterangan Gambar: PT. Bank Sumut kantor cabang medan iskandar muda memiliki 1 pemimpin kantor cabang, 1 wakil pemimpin kantor cabang yang dibantu oleh 4 pimpinan seksi yaitu pimpinan seksi Adm PK, pimpinan seksi pemasaran, pimpinan seksi operasional, dan pimpinan seksi pelayanan nasabah, memiliki bawahan yang membantu dalam melaksanakan tugas dan wewenang masing-masing pimpinan seksi dalam mencapai target perusahaan berdasarkan Rencana Kerja Anggaran Tahunan RKAT. Universitas Sumatera Utara 154 Universitas Sumatera Utara 70 DAFTAR PUSTAKA Aisha, N. 2012. Analisis pengaruh kualitas produk dan kualitas pelayanan terhadap citra merek PT. bank sumut pada nasabah PT. bank sumut cabang medan iskandar muda. [on-line] http:repository.usu.ac.idbitstream123456789346915Chapter20I.pdf. Diakses tanggal 25 Oktober 2012. Amalia, T. 2012. Pengaruh budaya kerja dan komitmen karyawan terhadap kinerja karyawan pada PT. Bank sumut cabang utama medan. [on-line] http:repository.usu.ac.idbitstream123456789317505Chapter20I.pdf. Diakses tanggal 25 Oktober 2012. Azwar, S. 2012. Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Endres, G. M., Smoak, L. M. 2008. Human resource craze: human performance improvement and employee engagement. Organization Development Journal. 261. Field, Andy. 2009. Discovering Statistics Using SPSS, 3 th Ed. London: SAGE Publications Ltd. Frimansah, M. I., Santy, R. D. 2003. Pengaruh iklim organisasi dan karakteristik pekerjaan terhadap kepuasan kerja pegawai di lingkungan pemerintahan daerah kabupaten sukabumi. Majalah Ilmiah Unikom. 62. Hadi, S. 2000. Metodologi Research Jilid 1-4. Yogyakarta: Penerbit Andi. Henryhand, C. J. 2009. The Effect Of Employee Recognition And Employee Engagement On Job Satisfaction And Intent To Leave In The Public Sector. [on-line] http:search.proquest.com. Diakses tanggal 18 oktober 2012. Universitas Sumatera Utara Kahn, W. A. 1990. Psychological conditions of personal engagement and disengagement at work. Academy of Management Journal. 334, 692-724. Kular, S. 2008. Employee Engagement: A Literature Review. [on-line] http:search.epnet.com. Diakses tanggal 4 November 2012. Litwin, GH Stringer, RA, Jr, 1968. Motivation and Organizational Climate, Boston: Harvard University Press. Macey, W. H., Schneider, B. 2008. The meaning of employee engagement. Industrial and Organizational Psychology: Perspectives on Science and Practice, 1, 3 –30. MacLeod, D., Clarke, N. 2009. Engaging For Success: Enhancing Performance Through Employee Engagement. 1-157. Mahmudah, N. 2011. Hubungan Antara Persepsi Terhadap Kepemimpinan Transformasional Pemimpin Dengan Keterikatan Kerja Pada Karyawan Bidang Sdm Di Pt. Pos Indonesia Persero Kota Bandung. [on-line] www.google.co.id. Diakses tanggal 25 Oktober 2012. McPhie, N.A.G., Rose, M.M. 2008. The power of federal employee engagement. U.S. Merit Systems Protection Board. Mujiasih, E., Ratnaningsih, I. Z. 2012. Meningkatkan Work Engagement Melalui Gaya Kepemimpinan Transformasional Dan Budaya Organisasi. [on-line] www.google.co.id. Diakses tanggal 1 januari 2013. Newstrom, J.W. Davis, K. 2002. Organizational Behavior: Human Behavior at Work. New York: McGraw-Hill. Nusatria, S. 2011. Employee Engagement : Anteseden dan Konsekuensi Studi pada Unit CS PT. Telkom Indonesia Semarang. [on-line] www.google.co.id. Diakses tanggal 18 Oktober 2012. Universitas Sumatera Utara Papalia, D.E., Olds, S.W., Feldman, R.D. 2008. Human Development, 9 th ed. Boston: McGraw Hill Company, Inc. Patterson, M.G, West, M.A., Shackleton, V.J., Dawson, J.F., Lawthom, R., Maitlis, S., Robinson, D.L., Wallace, A.M. 2005. Validating the organizational climate measure: Links to managerial practices, productivity and innovation, Journal of Organizational Behavior. 26, 379- 408. Perrin, T. 2003. Working Today: Understanding What Drives Employee Engagement. 1-35. Prahastuti, A. W. 2009. Pengaruh Iklim Organisasi terhadap Motivasi Kerja Karyawan Studi pada Karyawan PT Bank Central Asia Tbk KCU Malang. [on-line] http:elibrary.ub.ac.idbitstream123456789212011Pengaruh-Iklim- Organisasi-terhadap-Motivasi-Kerja-Karyawan-Studi-pada-Karyawan- PT-Bank-Central-Asia-Tbk-KCU-Malang..pdf. Diakses tanggal 18 Oktober 2012. Purwanto, A., Suseno, M. N. 2009. Hubungan Antara Iklim Organisasi Dengan Kepuasan Kerja Karyawan PT Pupuk Kaltim Tbk. [on-line] www.google.co.id. Diakses tanggal 1 januari 2013. Rani, D. A. 2007. Hubungan Antara Iklim Organisasi Dengan Peluang Untuk Berkreasi Pada Karyawan Desain Pt Batik Danar Hadi Surakarta. [on- line] http:eprints.undip.ac.id104371Skripsi_Deasy_Amallia_Rani.pdf. Diakses tanggal 17 Oktober 2012. Robinson, D., Perryman. S., Hayday, S. 2004. The Drivers of Employee Engagement. 1-87. Saks, A. M. 2006, Antecedents and consequences of employee engagement, Journal of Managerial Psychology. 21, 600-619. Universitas Sumatera Utara Schaufeli, W.B., Salanova, M., Gonzalez- Roma, V. Bakker, A.B. 2002. The Measurement of Engagement and Burnout: A Two Sample Confirmatory Factor Analytic Approach ”, Journal of Happiness Studies. 3, 71–92. Stringer, R.,2002 Leadership and Organizational Climate: The Cloud Chamber Effect, Upper Saddle River,NJ: Prentice Hall Sari, E. 2009. Pengaruh kompensasi dan iklim organisasi terhadap kepuasan kerja. Bisnis Birokrasi, jurnal ilmu administrasi dan organisasi. 161, 18-24. Suhanto, E. 2009. Pengaruh Stres Kerja Dan Iklim Organisasi Terhadap Turnover Intention Dengan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Intervening Studi Di Bank Internasional Indonesia. [on-line] http:eprints.undip.ac.id172481EDI_SUHANTO.pdf. Diakses tanggal 17 Oktober 2012. Tad judin, 19971995, “Menciptakan SDM bermutu”, Usahawan, No.1, tahun XXVI, Januari. Utami, D. R. R. B. 2005. Hubungan Iklim Organisasi Dengan Kepuasan Kerja Perawat Pelaksana Di Ruang Rawat Inap Rs Pku Muhammadiyah Karanganyar. Jurnal Kesehatan Surya Medika Yogyakarta. [on-line] http:skripsistikes.files.wordpress.com20090859.pdf. Diakses tanggal 18 Oktober 2012. Vazirani, N. 2007, Employee engagement, Working Paper Series. 5, 1-17. Vivi Rorlen. 2007. Pengaruh Iklim Organisasi Dan Kedewasaan Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Graha Tungki Arsitektika Jakarta. Business Management Journal Bunda Mulia. 31. Winarsih, W. S. 2011. Iklim Komunikasi Organisasi dan Kepuasan Kerja. [on- line]. Abstrak dari: e-USU Repository. Universitas Sumatera Utara Yuliana, E. 2007. Hubungan Antara Iklim Organisasi Dan Kualitas Pelayanan Pada Karyawan Mcdonald’s Java Semarang. [on-line] www.google.co.id. Diakses tanggal 14 November 2012. http:www.analisadaily.netnews20137525bank-sumut-road-to-regional- champion. Diakses pada tanggal: 1 Agustus 2013. Universitas Sumatera Utara 29

BAB III METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dan kualitatif. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara dua variabel Azwar, 2012. Variabel yang akan diuji korelasinya adalah Employee Engagement dan Iklim Organisasi.

A. IDENTIFIKASI VARIABEL PENELITIAN

Untuk dapat menguji hipotesa penelitian terlebih dahulu diidentifikasi variabel-variabel penelitian. Dalam penelitian ini variabel-variabel penelitian yang digunakan terdiri dari : Variabel tergantung DV : Employee Engagement Variabel bebas IV : Iklim Organisasi

B. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL 1. Employee Engagement

Employee Engagement merupakan tingkat keterikatan karyawan terhadap organisasi serta mengekspresikan diri melalui melibatkan energi fisik, merasa terlibat sangat kuat dalam suatu pekerjaan, dan memiliki sikap positif atau sikap negatif terhadap organisasi dan para pemimpinnya. Universitas Sumatera Utara Employee Engagement diukur dengan skala employee engagement yang dikemukakan oleh Kahn 1990 dengan menggunakan metode likert yang disusun berdasarkan tiga aspek, yaitu: aspek fisik, kognitif, dan emosional. Skor total pada skala merupakan petunjuk tinggi rendahnya Employee Engagement. Semakin tinggi skor yang dicapai seseorang maka semakin tinggi tingkat keterikatannya terhadap organisasi.

2. Iklim Organisasi

Iklim organisasi merupakan persepsi individu pada lingkungan internal yang mempengaruhi performansi karyawan dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan. Iklim organisasi diukur dengan skala iklim organisasi yang dikemukakan oleh Stringer 2002 dengan menggunakan metode likert yang disusun berdasarkan enam aspek, yaitu: struktur, standard, tanggung jawab, penghargaan, dukungan, dan komitmen. Skor total pada skala merupakan petunjuk positif atau negatifnya Iklim Organisasi. Semakin tinggi skor yang dicapai seseorang maka semakin mengarah pada iklim peningkatan motivasi.

C. LOKASI PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di PT. Bank Sumut Cabang Iskandar Muda. Universitas Sumatera Utara