Iklim organisasi dapat memberikan suatu dinamika kehidupan dalam organisasi dan sangat berpengaruh terhadap individu Shadur, dkk. dalam
Suhanto, 2009. Berdasarkan uraian-uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa iklim
organisasi adalah persepsi karyawan mengenai organisasi dan subsistemnya yang mempengaruhi diri individu dalam menjalankan tugas-tugas yang
dibebankan.
2. Aspek Iklim Organisasi
Menurut Stringer 2002, ada enam aspek yang dapat digunakan untuk mengukur iklim organisasi, yaitu:
a. Struktur.
Merefleksikan perasaan dalam organisasi dan mempunyai peran dan tanggung jawab yang jelas dalam lingkungan organisasi. Struktur tinggi
jika anggota organisasi merasa pekerjaan mereka didefinisikan secara baik. Struktur rendah jika anggota merasa tidak ada kejelasan mengenai
siapa yang melakukan tugas dan mempunyai kewenangan mengambil keputusan.
b. Standar.
Standar-standar dalam suatu organisasi yang mengukur perasaan tekanan untuk meningkatkan kinerja dan derajat kebanggaan yang dimiliki oleh
anggota organisasi dalam melakukan pekerjaan dengan baik. Standar tinggi jika anggota organisasi selalu berupaya mencari jalan untuk
Universitas Sumatera Utara
meningkatkan kinerja. Standar rendah jika anggota memiliki harapan yang rendah untuk kinerja.
c. Tanggung jawab.
Merefleksikan perasaan karyawan bahwa mereka menjadi pemimpin diri sendiri dan tidak pernah meminta pendapat mengenai keputusannya dari
orang lain. Tanggung jawab tinggi jika karyawan merasa memiliki tanggung jawab untuk menyelesaikan masalahnya sendiri. Tanggung
jawab rendah jika pengambilan resiko dan percobaan terhadap pendekatan baru tidak diharapkan.
d. Penghargaan.
Merefleksikan bahwa anggota merasa dihargai jika mereka dapat menyelesaikan tugas secara baik. Penghargaan merupakan ukuran
penghargaan yang dihadapkan dengan kritik dan berkarakteristik keseimbangan antara karakter dan kritik. Penghargaan rendah jika
penyelesaian pekerjaan dengan baik diberikan imbalan secara tidak konsisten.
e. Dukungan.
Merefleksikan perasaan karyawan mengenai kepercayaan dan saling mendukung yang terus berlangsung diantara anggota kelompok kerja.
Dukungan tinggi jika anggota organisasi merasa bahwa mereka bagian tim yang berfungsi dengan baik dan merasa memperoleh bantuan dari
atasannya, jika mengalami kesulitan dalam menjalankan tugas.
Universitas Sumatera Utara
Dukungan rendah jika anggota organisasi merasa terisolasi atau tersisih sendiri.
f. Komitmen.
Merefleksikan perasaan kebanggaan sebagai anggota organisasi dan derajat kesetiaan terhadap pencapaian tujuan organisasi. Perasaan
komitmen kuat berasosiasi dengan loyalitas personal. level komitmen yang rendah jika karyawan merasa apatis terhadap organisasi dan
tujuannya. Berdasarkan uraian diatas, peneliti mengambil aspek iklim organisasi
dari Stringer 2002 sebagai aspek yang digunakan untuk mengukur variabel iklim organisasi, yaitu: struktur, standard, tanggung jawab, penghargaan,
dukungan, dan komitmen.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Iklim Organisasi