Adapun wawancara tidak terstruktur adalah “wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang
telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya.”
38
Dalam wawancara disini, peneliti menggunakan wawancara terstruktur.
Dalam wawancara disini, peneliti melakukan wawancara kepada kepala madrasah yaitu Drs.Suhardi M.AG dan guru mata pelajaran
sejarah kebudayaan Islam kelas VIII yaitu Uung Suryadi S.Ag. serta siswa kelas VIII Sains sebanyak 3 orang, kelas VIII Inggris 2 sebanyak 3
orang dan kelas VIII sosial sebanyak 3 orang. Pedoman wawancara yang digunakan untuk wawancara adalah sebagai berikut:
1. Wawancara terhadap Kepala Madrasah MTsN Tangerang II Pamulang
mengenai: a.
Gambaran umum media pembelajaran yang ada di sekolah b.
Mulai diterapkannya media pembelajaran di sekolah c.
Pemanfaatan media pembelajaran oleh guru d.
Kendala dalam proses pembelajaran e.
Media pembelajaran yang diterapkan di sekolah f.
Makna mempelajari Sejarah Kebudayaan IslamSKI. 2.
Wawancara terhadap Guru mata pelajaran Sejarah Kebudayaan IslamSKI mengenai:
a. Penggunaan media pembelajaran dalam mengajar
b. Kesulitan dalam mengajar Sejarah Kebudayaan IslamSKI
c. Respon siswa terhadap penggunaan multimedia interaktif
d. Evaluasi yang digunakan
e. Pentingnya mengajarkan Sejarah Kebudayaaan IslamSKI
f. Strategi yang digunakan agar siswa lebih paham
g. Peran multimedia dalam mengajar
3. Wawancara terhadap siswa kelas VIII Sains, Kelas VIII Inggris II dan
kelas VIII Sosial mengenai:
38
Ibid.,h. 191
a. Kesulitan dalam mempelajari Sejarah Kebudayaan IslamSKI
b. Hasil belajar
c. Respon mengenai pembelajaran dengan menggunakan multimedia
interaktif d.
Respon penyampaian materi oleh guru e.
Pentingnya mempelajari Sejarah Kebudayaan IslamSKI f.
Perbandingan belajar hanya menggunakan buku dengan belajar menggunakan bantuan media pembelajaran.
4. Dokumentasi
Adapun dokumentasi yang dimaksud disini ialah dikumpulkan berupa lembaran hasil ujian siswa, foto-foto yang mencakup ruang
lingkup sekolah, foto -foto kegiatan belajar mengajar, catatan harian, dan kebijakan yang ada di sekolah.
E. Pemeriksaan atau Pengecekan Keabsahan Data
Dalam pendekatakan metode penelitian kualitatif, “pemeriksaan
dan pengecekkan keabsahan data dapat dilakukan dengan teknik-teknik sebagai berikut: Credibility dan Trasnferability, Dependability atau
Auditability serta
Confirmability ”.
39
Dalam Credibility
dan Transferability kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil
penelitian disini dilakukan dengan melakukan pengamatan dan observasi yang panjang selama 4 bulan, meningkatkan ketekunan dalam
mengumpulkan data yaitu peneliti bolak-balik ke lapangan untuk mendapatkan sumber data, berdiskusi dengan teman sejawat dan
menganalisis suatu data yang diperoleh dari sumbernya. Langkah selanjutnya peneliti mengecek data yang diperoleh dari
pemberi sumber data. Peneliti berdiskusi dengan pemberi sumber data mengenai data yang telah dikumpulkan selama 4 bulan. Setelah
39
Tim Penyusun Revisi Penulisan Skripsi FITK, Pedoman Penulisan Skripsi, Jakarta: FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011, h. 61-66
berdiskusi maka hasil yang diperoleh ialah bahwa tidak ada perbedaan antara data yang diperoleh dari pemberi data dengan data yang ada.
Setelah melakukan uji kredibilitas, peneliti melakukan Dependability atau reliabilitas serta confirmability yaitu data yang
ditemukan dianalisis kembali.
F. Analisis Data
Analisis data dalam kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode
tertentu. Dalam analisis data ini peneliti menganalisis hasil observasi, wawancara dan dokumentasi yang telah dikumpulkan. Setiap data yang
dikumpulkan peneliti langsung menganalisis data tersebut dan memeriksa keabsahan data yang ada dengan menyusun data yang telah diperoleh dan
menanyakan langsung kepada pemberi sumber data. Dalam triangulasi, peneliti menggunakan observasi partisipatif,
wawancara mendalam, dan dokumentasi untuk sumber data yang sama secara serempak.
40
tujuan triangulasi data ini untuk meningkatkan pemahaman peneliti terhadap masalah yang ada di lapangan. Dalam
Triangulasi data ini peneliti kembali ke lapangan untuk mendapatkan sumber data lebih mendalam dan akurat.
Dalam penulisan skripsi ini, peneliti merujuk kepada buku pedoman penulisan skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2011.
40
Ibid., h. 229-242
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
1. Hasil Observasi
Dalam observasi disini langkah-langkah yang dilakukan peneliti ialah: mengumpulkan data-data tentang sekolah meliputi: alamat
lengkap sekolah, Sejarah singkat berdirinya MTsN Tangerang II Pamulang, standar sarana dan prasarana, jumlah guru dan siswa,
kalender pendidikan, struktur pengurus, struktur kurikulum, dan kegiatan belajar mengajarnya.
a. Alamat lengkap dan Sejarah Singkat MTsN Tangerang II
Pamulang Alamat lengkap MTsN Tangerang II Pamulang ialah jalan
Pajajaran No.31 Kecamatan Pamulang Barat, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten. MTsN Tangerang II Pamulang ini memiliki
posisi yang strategis, hanya 100 M dari jalan raya. MTsN Tangerang II Pamulang awalnya adalah berdiri sejak
tahun 1981 di cimanggis, Ciputatwaktu itu belum ada pemekaran kecamatan ciputat. Kepala Madrasah pertama kali dijabat oleh Drs.
Syamsuddin,M.Pd. Berkat perjuangan yang gigih dari Kepala Madrasah dengan melakukan pendekatan ke berbagai pihak, terutama
pihak pemerintahan desa dan kecamatan, lima tahun kemudian, tepatnya tahun 1987, MTsN Tangerang II Pamulang dipindahkan ke
kelurahan pamulang di atas tanah seluas seluas 4000 .
Pada masa tersebut memang adalah masa-masa perjuangan yang gigih untuk memantapkan eksistensi madrasah, karena masih
dihadapkan kepada pencitraan madrasah yang masih kurang menguntungkan dari masyarakat. Masyarakat memandang bahwa
madrasah lebih banyak mengajarkan ilmu-ilmu agama dan kurang mengajarkan ilmu-ilmu umum. Padahal komposisi kurikulum di
madrasah juga menyediakan ilmu-ilmu umum, bahkan komposisinya mencapai kurang lebih 70 dan ilmu-ilmu agamanya 30.
Belajar dari hal yang kurang menguntungkan inilah yang tampaknya terus-menerus ingin diluruskan oleh para pejuang awal
MTsN Tangerang II Pamulang, baik oleh Kepala Madrasah maupun oleh guru-gurunya. Mereka tidak henti-hentinya melakukan sosialisasi
tentang madrasah dan memberikan gambaran serta pemahaman yang benar tentang madrasah, baik melalui pengajian, forum-forum
pertemuan pemerintah, kegiatan madrasah, pertemuan dengan orang tua siswa dan sebagainya.
Alhamdulillah, berkat perjuangan yang tidak mengenal lelah, di bawah kepemimpinan Drs. H. Syamsuddin,M.Pd, Drs. H.Edy
Djunaedy, dan Drs. Nasharudin Sarbini, MTsN Tangerang II Pamulang mulai dikenal dan dipahami secara proporsional oleh
masyarakat. Sehingga dari tahun ke tahun, animo masyarakat untuk menyekolahkan anaknya ke madrasah semakin bertambah.
Masyarakat juga mulai menyadari akan pentingnya partisipasi khususnya dalam hal bantuan finansial, sehingga mulai tahun 1990-
an, kesediaan masyarakat untuk membantu secara finansial mulai terlihat. Hasilnya adalah secara bertahap mulai ada peningkatan
jumlah dan kualitas bangunan gedung. Selanjutnya, di bawah kepemimpinan Dra. Hj.Iis Aisyah, Drs. M.Askolani, dan Drs.
Suhardi,M.Ag. bangunan gedung MTsN Tangerang II Pamulang secara perlahan menjadi sangat memadai dan menjadi kebanggaan
masyarakat sebagai lembaga pendidikan islam modern.
41
41
Sejarah MTsN Tangerang II Pamulang berdasarkan buku kurikulum MTsN Tangerang II Pamulang tahun ajaran 2011-2012 lihat lampiran 1: halaman: 77
b. Jumlah Guru dan Siswa MTsN Tangerang II Pamulang
Jumlah guru di MTsN Tangerang II Pamulang ialah sebanyak 67 orang, 8 orang mengajar pelajaran bahasa Indonesia, 7 orang
mengajar pelajaran IPAFisika, Biologi, 6 orang mengajar bahasa Inggris, 8 orang mengajar matematika, 2 orang mengajar ortakes, 7
orang mengajar IPSGeografi, 3 orang mengajar PKn, 3 orang mengajar Fiqih dan SKI, 3 orang mengajar Qur’an Hadis dan SKI, 3
orang mengajar Aqidah Akhlak, 2 orang mengajar Sejarah Kebudayaan Islam, 4 orang mengajar Bahasa Arab, 2 orang mengajar
Mulok, 3 orang mengajar seni budaya, 3 orang mengajar TIK dan 3 orang mengajar BKBimbingan Konseling. Yang menjadi objek di
penelitian ini ialah guru mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam kelas VIII. Rinciannya dapat dilihat pada table berikut ini:
TABEL 4.1 Data Guru MTsN Tangerang II Pamulang Tahun Ajaran
20122013 Berdasarkan Golongan dan pendidikan S2 NO
NAMA GOL
Pendidikan
1. Drs. Suhardi, M.Ag
IV.a S2
2. Siti Badriyah, S.Ag. M.A.
IV.a S2
3. Hj. Neneng Susilawati, M.Pd
IV.a S2
4. Drs. Panji Waluyo, M.Pd
IV. a S2
5. Dasril S.Pd
IV. a S2
6. Usep Rahmat S.Ag, M.Si
IV.a S2
7. Midahwati, S.Ag, M.A.
IV.a S2
8. Hj. Nuraini, S.Ag, M.A.
IV.a S2
9. Dra. Eka Munawaroh, M.Ed.
IV.a S2
10. Dra. Wirda Hanum, M.Pd.
IV.a S2
11. Ikhlas, S.Ag, M.Pd.
IV.a S2
12. Ramlan, S.Ag, M.A.
III.d S2
13. Ita Rosmita, S.Ag, M.A.
III.c S2
14. Ulik Widiantoro, S.Pd, M.Pd.
III.c S2
15. M. Kamal, S.Pd, M.Pd.
III.b S2
16. Drs. Rahmat, M.A.
III.c S2
17. Suhardo, S.Pd.
III.a S2
18. Nurlena Hayati, M.Si.
III.c S2
19. Nalti Nasution, M.Pd.
III.c S2
Dari data di atas menunjukkan bahwa jumlah guru dengan golongan IV.a dan pendidikan S2 sebanyak 11 orang, dan guru dengan
golongan III.d dan pendidikan S2 sebanyak satu orang, guru dengan golongan III.c dan pendidikan S2 sebanyak 5 orang, guru dengan
golongan III. b dan pendidikan S2 sebanyak satu orang serta guru dengan golongan III.a sebanyak satu orang.
Adapun jumlah guru dengan pendidikan S1 sebanyak 48 orang. diantara guru dengan golongan IV.a sebanyak 15 orang, golongan III.a
sebanyak 4 orang, golongan III.b sebanyak 9 orang, golongan III.c sebanyak 12 orang, golongan III.d sebanyak 2 orang dan 4 orang guru
yang tidak tertera golongannya.
42
Data guru diatas menunjukan bahwa ada 19 guru yang berpendidikan S2 dan 48 guru berpendidikan S1. Hal ini berarti
bahwa pengajar di MTsN Tangerang II pamulang memiliki tenaga pendidik yang baik. Hal ini juga dapat dilihat dari kreatifnya seorang
guru ketika mengajar di kelas maupun kegiatan di luar kelas. kerjasama yang baik antar sesama guru juga sangat penting mengingat
bahwasannya harus ada interaksi dan komunikasi yang baik antara satu sama lain.
42
Data Guru MTsN Tangerang II Pamulang tahun Ajaran 20122013 lihat lampiran: 16 hal: 113
Adapun jumlah siswa di MTsN Tangerang II Pamulang tahun ajaran 20122013 ialah 1005 siswa. Rincian masing-masing jumlah
siswa sesuai kelasnya sebagai berikut:
Diagram 4.1 Jumlah siswa kelas VII MTsN Tangerang II Pamulang Tahun Ajaran 20122013
Dari gambar di atas, dapat diketahui bahwa setiap kelas jumlah siswa perempuan lebih banyak daripada siswa laki-laki. Pada kelas
VII di MTsN Tangerang II Pamulang ini jumlah peserta didiknya ialah sebanyak 329 siswa, terdiri dari 10 kelas, meliputi kelas VII.1, VII.2,
VII 3,VII 4, VII 5,VII 6, kelas VII BPBina Prestasi 1, VII BP 2, VII BP 3 dan VII BP 4 .
Tabel 4.2 Jumlah Siswa Kelas VIII MTsN Tangerang II Pamulang
NO NAMA KELAS
JUMLAH SISWA
1. VIII. Sosial
34 2.
VIII. IT 34
3. VIII. Bilingual Arab
36 4.
VIII. Sains 37
5. VIII. B. Inggris 1
36 6.
VIII. B. Inggris 2 36
50 100
150 200
250 300
350
7.1 7.2
7.3 7.4
7.5 7.6
7. BP 1
7. BP 2
7. BP 3
7.BP 4
JUMLAH P
L