Referensi Konsumsi Beras Organik

84 mempunyai pengetahuan tentang proses produksi padi organik yang lebih baik dibandingkan dengan konsumen Surakarta dan Semarang. Proses produksi yang dilakukan petani padi organik di Sragen pada umumnya mempunyai variasi dalam tingkat keorganikan yang mampu diterapkannya. Proses produksi padi organik yang dilakukan dengan baku mutu yang baik dilakukan oleh petani padi organik di Desa Sukorejo, sedangkan petani padi organik di tempat lainnya tidak mampu melakukan menerapkan baku mutu organik yang baik. Namun, sebagian padi yang tidak memenuhi baku mutu proses produksi tersebut juga dipasarkan sebagai beras organik. Pengetahuan konsumen tentang keberagaman baku mutu proses produksi inilah yang menyebabkan konsumen Sragen cenderung mempunyai preferensi yang lebih rendah dibandingkan dengan konsumen Surakarta dan Semarang. Tabel 11. Perilaku konsumsi dan preferensi konsumen beras organik tahun 2011 No Uraian Sragen Surakarta Semarang Jumlah Jiwa Jumlah Jiwa Jumlah Jiwa 1 Jumlah pembelian sebulan 5 - 10 kg 16 26,23 24 39,34 23 38,98 11 - 15 kg 22 36,07 16 26,23 13 22,03 16 - 20 kg 12 19,67 13 21,31 15 25,42 lebih dari 20 kg 11 18,03 8 13,11 8 13,56 2 Proporsi konsumsi beras organik Semua beras organik 13 21,31 34 57,63 27 40,30 Lebih banyak beras organik 16 26,23 15 25,42 16 23,88 Separoh konsumsi adalah beras organik 23 37,70 6 10,17 10 14,93 Lebih sedikit beras organik 9 14,75 4 6,78 14 20,90 3 Preferensi konsumen terhadap beras organik Sama atau kurang suka 22 36,07 11 18,64 14 20,90 Lebih suka beras organik 39 63,93 48 81,36 53 79,10 Sumber: Analisis data primer 85 Sikap adalah konsep penting dalam literatur psikologi lebih dari satu abad, lebih dari 100 definisi dan 500 pengukuran sikap telah dikemukakan oleh para ahli Peter dan Olson, 1999. Walaupun banyak definisi mengenai sikap, namun semua definisi tersebut mempunyai kesamaan, yaitu sikap diartikan sebagai evaluasi dari seseorang Sumarwan, 2002. Sikap merupakan ungkapan perasaan konsumen tentang suatu produk dan menggambarkan kepercayaan konsumen terhadap berbagai atribut dan manfaat dari produk tersebut. Sikap konsumen mempunyai tingkatan, ada yang sangat menyukainya atau bahkan sangat tidak menyukainya. Sikap adalah gambaran perasaan seorang konsumen yang direfleksikan dalam perilakukanya, walaupun kadangkala tidak konsisten. Dalam kasus konsumen beras organik ketidak konsistenan ini dapat dilihat dari kenyataan bahwa sebagian konsumen beras organik menyatakan sama sukanya antara beras organik dan beras non organik, sedangkan sebagian yang lainnya lebih menyukai beras organik dibandingkan beras non organik.

D. Persepsi Konsumen terhadap Beras Organik

Preferensi konsumen terhadap pangan secara umum dipengaruhi oleh faktor sosial demografis Rimal, 2002, dan secara khusus preferensi konsumen terhadap pangan organik dipengaruhi oleh kepedulian terhadap gizi keluarga Rimal, 2002, faktor kepercayaan bahwa produk yang dikonsumsinya diproduksi secara organik Shepherd et al, 2005, dan juga kepedulian terhadap kesehatan lingkungan Belcher et al, 2006. Salah satu fungsi keluarga adalah fungsi ekonomi yaitu fungsi untuk menyediakan kebutuhan fisik yang cukup dan memadai bagi semua anggota keluarga. Keluarga berkewajiban untuk menyediakan makanan, minuman, pakaian, rumah, pemeliharaan kesehatan, pendidikan. Dalam penelitian ini kepedulian konsumen didekati dengan 3 pernyataan yang diukur dengan skala