158
Hasil analisis fungsi permintaan menunjukkan bahwa harga beras organik, referensi keluarga, referensi teman, referensi tetangga dan preferensi konsumen
merupakan faktor yang berpengaruh nyata terhadap permintaan beras organik. Harga beras organik berpengaruh positif terhadap permintaan, menunjukkan bahwa
konsumen menggunakan harga sebagai petunjuk kualitas. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang dikembangkan oleh Agarwal dan Teas 2001 yang
menyatakan bahwa peningkatan harga yang diakibatkan oleh kualitas akan menyebabkan peningkatan permintaan.
G. Kesimpulan dan Penerapan 1.
Kesimpulan
a. Persepsi terhadap pertanian organik, kemurnian beras organik dan pendapatan
keluarga merupakan faktor yang berpengaruh terhadap preferensi konsumen terhadap beras organik. Konsumen Surakarta dan Semarang mempunyai
preferensi terhadap beras organik yang lebih tinggi dibandingkan dengan konsumen Sragen.
b. Beras organik yang dipasarkan di Sragen, Surakarta, dan Semarang dinilai
mempunyai kualitas yang baik oleh konsumen, dilihat dari karakteristik jumlah butir kepala, jumlah butir kapur, butir coklat dan benda asing. Ditinjau dari
kualitas hasil tanakan, beras organik dinilai mempunyai tekstur dan ketahanan simpan yang baik. Peningkatan karakteristik jumlah butir kepala, tekstur nasi
dan rasa manis akan meningkatkan harga beras organik, dan penurunan jumlah butir kapur akan meningkatkan harga beras organik.
c. Struktur fungsi harga hedonik di Sragen berbeda dengan Surakarta dan
Semarang. Respon harga terhadap perubahan butir kepala di Surakarta lebih tinggi dibandingkan dengan konsumen Sragen, namun respon terhadap butir
kapur, tekstur dan rasa manis lebih rendah. Sedang respon harga terhadap
159
perubahan butir kapur dan rasa manis di Semarang lebih rendah dibandingkan dengan di Sragen. Harga beras organik di Surakarta dan Semarang lebih tinggi
dibandingkan dengan harga beras organik di Sragen pada tingkat kualitas yang sama.
d. Sebagian konsumen beras organik, memenuhi kebutuhan beras keluarganya
dengan beras organik, dan sebagian lainnya dengan campuran antara beras organik dan non organik. Konsumen cenderung membeli secara berulang
dengan jenis beras, jumlah dan tempat pembelian yang sama. e.
Permintaan beras organik akan meningkat seiring dengan peningkatan harga yang diakibatkan oleh peningkatan kualitas beras organik. Tingkat pendidikan
yang lebih tinggi akan meningkatkan permintaan beras organik di Surakarta, namun di Sragen, Semarang, juga analisis total tingkat pendidikan tidak
berpengaruh. Permintaan beras organik konsumen yang mempunyai referensi keluarga, teman, dan tetangga lebih tinggi dibandingkan dengan konsumen
tanpa referensi. Penelitian ini tidak mampu menjelaskan pengaruh faktor ekonomi, yaitu pendapatan keluarga dan harga beras non organik terhadap
permintaan beras organik. f.
Fungsi permintaan beras organik di Surakarta mempunyai struktur yang berbeda dengan fungsi permintaan di Sragen pada variabel referensi teman dan
referensi tetangga. Pergeseran fungsi permintaan yang diakibatkan oleh referensi teman dan referensi keluarga di Surakarta lebih besar dibandingkan di
Sragen. g.
Fungsi permintaan beras organik di Semarang mempunyai struktur yang berbeda dengan fungsi permintaan di Sragen pada variabel harga beras organik,
referensi keluarga, referensi teman, referensi keluarga dan preferensi konsumen. Respon permintaan terhadap perubahan harga beras organik di
Semarang lebih tinggi dibandingkan di Sragen, namun lebih rendah terhadap
160
perubahan preferensi konsumen. Pergeseran fungsi permintaan yang diakibatkan oleh referensi teman dan referensi keluarga di Semarang lebih
besar dibandingkan di Sragen, namun lebih rendah yang diakibatkan oleh referensi tetangga. Permintaan beras organik konsumen Surakarta dan
Semarang lebih rendah dibandingkan dengan konsumen Sragen.
2. Penerapan dalam kebijakan
a. Untuk mempertahankan harga beras organik yang tinggi tetap diminati oleh
konsumen, maka petani padi organik hendaknya memasarkan beras organik yang berkualitas baik, terutama ditinjau dari butir kepala, butir kapur, tekstur
dan rasa manis nasi dari beras organik. Untuk itu, varitas padi organik yang ditanam disarankan yang mempunyai cita rasa yang enak, diusahakan dengan
manajemen yang baik agar tanaman padi dapat tumbuh secara merata, dan penanganan pasca panen yang baik pula. Apabila terjadi gangguan hama dan
penyakit, atau terpengaruh kondisi lingkungan yang kurang menguntungkan sehingga menjadikan pertumbuhan padi organik terhambat dan akhirnya
menghasilkan beras dengan kualitas kurang baik, disarankan untuk tidak memasarkannya sebagai beras organik.
b. Kelompok referensi merupakan faktor yang penting dalam permintaan beras
organik. Oleh karenanya beras organik hendaknya dipasarkan dalam kelompok organisasi. Pengembangan pasar beras organik hendaknya dilakukan dengan
bekerjasama dengan koperasi karyawan yang ada di institusi negeri dan swasta, misalnya rumah sakit, perguruan tinggi, instansi pemerintah dan swasta.
Kelompok ini merupakan pasar sasaran yang sangat potensial, karena berpendidikan relatif tinggi, berpendapatan tetap, mempunyai intensitas
komunikasi yang tinggi antar anggota. Perluasan pasar sasaran hendaknya dilakukan dengan membangun kemitraan terhadap personal yang merupakan
dapat berperan sebagai leader dalam kelompoknya.