36
yang sebenarnya dapat dibeli oleh konsumen tetapi tidak dilakukan. Biaya total q
1
pada p harus tidak lebih besar dibandingkan biaya q
p q
1
≤ p q
karena q paling tidak sama mahalnya dengan kombinasi komoditas q
1
, dan karena konsumen menolak memilih kombinasi q
1
, maka q lebih disukai dibandingkan q
1
. Weak axiom of revealed preference
Dalam axioma ini bila q lebih disukai dibandingkan q
1
, maka q
1
tidak akan pernah lebih disukai dibandingkan q
, q
1
akan lebih disukai dibandingkan q hanya
pada kondisi harga yang memiliki daya beli juga terhadap q , dengan kata lain q
1
lebih disukai bila p
q
1
≤ p q
atau p
1
q p
1
q
1
Ilustrasi weak axiom untuk kasus dua komoditas digambarkan sebagai berikut. Diasumsikan ketika harga berada pada garis p
konsumen akan membeli kombinasi komoditas q
dan ketika berada pada harga p
1
konsumen akan membeli q
1
. Komoditas sejumlah q
1
dapat terbeli pada harga p karena garis q
1
berada dibawah p
. Dengan pilihan ini, weak axiom menyatakan bahwa q tak terbeli ketika
konsumen memberi q
1
, jadi q dapat dipastikan terletak di atas p
1
. Strong axiom of revealed preference
Bila q dinyatakan lebih disukai dibandingkan q
1
, q
1
lebih disukai dibanding q
2
, ... , q
n-1
lebih disukai dibandingkan q
n
, maka q
n
tidak akan pernah lebih disukai dibandingkan q
. Axioma ini menjamin transivity dari revealed preference, tetapi lebih kuat dibandingkan syarat transivity biasa.
C. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan konsep yang dikembangkan oleh Fishbein dan Ahjen Sumarwan, 2004, produk dapat dipandang sebagai sekumpulan karakteristik yang
oleh konsumen dipertimbangkan sebagai dasar pengambilan keputusan pembelian,
37
termasuk keputusan harga produk. Lebih lanjut Ladd dan Suvannuts 1976 menyatakan bahwa harga konsumen suatu produk merupakan fungsi karakteristik
produk tersebut X. P = fX
1
, X
2
, ... , X
j
Karakteristik produk dapat dikelompokkan menjadi karakteristik intrinsik dan karakteristik ekstrinsik. Karakteristik intrinsik beras organik menurut
Damardjati dan Oka, 1992; Abansi et al., 1992 dibentuk oleh sifat fisik dan sifat kimiawi beras organik. Dimensi kualitas beras yang pokok berkaitan dengan
karakteristik fisik dibandingkan dengan kimiawi dan lebih banyak dipengaruhi oleh penanganan dan pemrosesan pascapanen dibandingkan oleh karakteristik bawaan
varietas. Beberapa karakteristik yang menentukan kualitas beras meliputi kadar air, butir kapur atau tidak masak, butir pecah, butir coklat.
Preferensi konsumen terhadap beras organik menunjukkan kelebihsukaan seorang konsumen unuk mengkonsumsi beras organik dibandingkan dengan beras
non organik. Preferensi konsumen ditentukan oleh persepsi konsumen terhadap beras organik Or, jaminan mutu Ass, kepedulian konsumen terhadap kesehatan
lingkungan EC dan pendapatan keluarga Inc. Pf = f Or, Ass, EC, Inc
Secara konvensional, permintaan konsumen terhadap beras organik dipengaruhi oleh harga barang itu sendiri Pr, pendapatan I, dan juga harga beras
non organik Pc Q = Pr, I, Pc
Dalam penelitian ini harga lebih berperan sebagai indikator kualitas beras organik dibandingkan sebagai pengorbanan yang harus dibayarkan oleh konsumen untuk
mendapatkan beras organik. Beberapa faktor yang juga menjadi penentu permintaan konsumen terhadap
pangan sehat termasuk juga beras organik, diantaranya faktor sosial ekonomi dan
38
demografi konsumen SE, referensi konsumen Ref dan Preferensi Konsumen Pf. Variabel ini merupakan variabel penggeser bagi permintaan konsumen.
Q = Po, I, Pc, SE, Ref, Pf Faktor-faktor khusus, seperti faktor sosial budaya berpengaruh penting bagi
keputusan pembelian terhadap pangan sehat. Faktor sosial budaya yang dihadapi oleh konsumen daerah pedesaan berbeda dengan daerah perkotaan. Beras organik
diproduksi untuk memenuhi kebutuhan konsumen akan pangan sehat, terutama konsumen di kota-kota besar yang mempunyai kesadaran yang tinggi terhadap
pentingnya pangan sehat dan juga ditunjang oleh kondisi sosial ekonomi yang lebih baik pula. Faktor akses informasi terhadap hubungan kesehatan pribadi dengan
pangan yang dikonsumsi akan menyebabkan respon konsumen berbeda antara satu daerah dengan daerah yang lain. Sehingga struktur fungsi permintaan konsumen
terhadap pangan sehat, termasuk beras organik antara satu daerah dengan daerah lainnya juga tidak dapat diperlakukan sama.
39
Gambar 2. Kerangka pemikiran
Harga beras organik
Permintaan beras
organik
Persepsi pertanian
organik Harga beras
non organik
Kemurnian beras
organik
Kepedulian lingkungan
Preferensi konsumen
Tekstur, Aroma, Vol. keterkembangan,
Rasa manis, Tahan simpan
Butir kepala, Warna Butiran, Butir coklat,
Butir kapur, Benda asing
KARAKTERISTIK KUALITAS BERAS ORGANIK
Penampilan Visual Hasil Tanakan
1. Ref. keluarga 2.
Ref. teman 3.
Ref. tetangga 1.Pendapatan
keluarga 2.Lokasi
konsumen Pendidikan
ibu r.t
40
D. Hipotesis