Metode Penelitian KESIMPULAN DAN PENERAPAN A.

157 lebih baik terhadap pertanian organik dan kemurnian beras organik akan meningkatkan preferensi konsumen. Konsumen dengan pendapatan keluarga yang lebih tinggi mempunyai preferensi yang lebih baik terhadap beras organik. Konsumen Surakarta dan Semarang mempunyai preferensi yang lebih baik terhadap beras organik. Seperti halnya Rimal 2002, hasil penelitian ini juga belum mampu mengungkapkan peran kepedulian konsumen pada lingkungan pertanian terhadap preferensi konsumen, namun diyakini bahwa faktor tersebut mempunyai peran yang penting. Hasil analisis hedonik beras organik menunjukkan bahwa butir kepala, butir kapur, tekstur dan rasa manis merupakan faktor yang berpengaruh terhadap harga. Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan di Indonesia, Philipina, dan Thailand yang menunjukkan bahwa konsumen memberikan harga yang lebih tinggi terhadap beras dengan jumlah butir kepala yang lebih banyak dan jumlah benda asing yang lebih sedikit Damardjati dan Oka, 1992; Abansi et al., 1992; Sriswasdilek et al., 1992. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa konsumen yang memberikan penilaian yang lebih tinggi terhadap karakteristik butir kepala beras organik, tekstur dan rasa manis nasi yang dihasilkan dari beras organik, memberikan harga yang lebih tinggi. Hal ini terjadi karena butir kepala, tekstur yang pulen, dan rasa manis pada nasi merupakan karakteristik yang diharapkan oleh konsumen. Hasil penelitian juga menemukan bahwa peningkatan penilaian konsumen terhadap banyaknya butir kapur menyebabkan konsumen memberikan harga yang lebih rendah, karena butir kapur merupakan karakteristik beras yang tidak diharapkan. Fungsi harga hedonik di Sragen dengan Surakarta mempunyai struktur yang berbeda yang diakibatkan oleh variabel butir kapur, aroma, rasa manis, dan intersep. Fungsi harga hedonik di Sragen dan Semarang mempunyai struktur yang berbeda yang diakibatkan oleh variabel butir kapur, rasa manis dan intersep. 158 Hasil analisis fungsi permintaan menunjukkan bahwa harga beras organik, referensi keluarga, referensi teman, referensi tetangga dan preferensi konsumen merupakan faktor yang berpengaruh nyata terhadap permintaan beras organik. Harga beras organik berpengaruh positif terhadap permintaan, menunjukkan bahwa konsumen menggunakan harga sebagai petunjuk kualitas. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang dikembangkan oleh Agarwal dan Teas 2001 yang menyatakan bahwa peningkatan harga yang diakibatkan oleh kualitas akan menyebabkan peningkatan permintaan.

G. Kesimpulan dan Penerapan 1.

Kesimpulan a. Persepsi terhadap pertanian organik, kemurnian beras organik dan pendapatan keluarga merupakan faktor yang berpengaruh terhadap preferensi konsumen terhadap beras organik. Konsumen Surakarta dan Semarang mempunyai preferensi terhadap beras organik yang lebih tinggi dibandingkan dengan konsumen Sragen. b. Beras organik yang dipasarkan di Sragen, Surakarta, dan Semarang dinilai mempunyai kualitas yang baik oleh konsumen, dilihat dari karakteristik jumlah butir kepala, jumlah butir kapur, butir coklat dan benda asing. Ditinjau dari kualitas hasil tanakan, beras organik dinilai mempunyai tekstur dan ketahanan simpan yang baik. Peningkatan karakteristik jumlah butir kepala, tekstur nasi dan rasa manis akan meningkatkan harga beras organik, dan penurunan jumlah butir kapur akan meningkatkan harga beras organik. c. Struktur fungsi harga hedonik di Sragen berbeda dengan Surakarta dan Semarang. Respon harga terhadap perubahan butir kepala di Surakarta lebih tinggi dibandingkan dengan konsumen Sragen, namun respon terhadap butir kapur, tekstur dan rasa manis lebih rendah. Sedang respon harga terhadap