Kerangka Teoritis Hipotesis PENGARUH INSTITUTIONAL OWNERSHIP, INVESMENT OPPORTUNITY SET (IOS), FIRM SIZE, CASH FROM OPERATION DAN PROFITABILITY TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PERUSAHAAN

commit to user

C. Kerangka Teoritis

Kerangka pikir dalam penelitian ini dapat dengan bagan seperti berikut : Gambar II Kerangka Pemikiran Variabel Independen Variabel Dependen + - + + - Institutional Ownership IOS Size Cash from Operation Profitability Kebijakan Utang

D. Hipotesis

Putri dan Nasir 2006 menyebutkan bahwa dengan tingginya kepemilikan manajerial, para investor institusional akan mendapatkan kesempatan kontrol perusahaan yang lebih sedikit. Churtley dan Hansen 1989 melakukan penelitian dengan bukti empiris yang diperoleh bahwa kepemilikan modal institutional mempunyai hubungan positif terhadap kebijakan hutang perusahaan bukti yang sama diperoleh Putri dan Nasir 2006 dan Ismiyati dan Hanafi 2003 namun dalam penelitian Ismiyati dan Hanafi 2003 menunjukkan hasil yang signifikan. Penelitian yang dilakukan commit to user di luar negeri oleh Bathala et al. 1994 tentang institutional ownership ini menunjukkan hasil sebaliknya dari penelitian yang dilakukan di dalam negeri. Bukti empiris tersebut mendasari perumusan hipotesis dalam penelitian ini yaitu: Ha 1 = Insititusional ownership berpengaruh positif signifikan terhadap kebijakan hutang perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI. Lestari 2004 memperoleh bukti empiris bahwa kebijakan hutang pada perusahaan bertumbuh cenderung lebih kecil. Perusahaan tidak ingin berhubungan dengan klaim oleh debt holders jika tidak dapat membayar hutang dalam melakukan investasi yang baru. Hasil ini sejalan dengan Pakaryaningsih 2004 dan Pandey 2001 yang menunjukkan adanya hubungan negatif antara kebijakan hutang dengan Investment opportunity set IOS. Pandey 2001 menyebutkan hubungan negatif antara kebijakan hutang dan IOS ini tidaklah signifikan. Dengan bukti tersebut maka dibentuk hipotesis penelitian sebagai berikut: Ha 2 = Investment opportunity set IOS berpengaruh negatif signifikan terhadap kebijakan hutang perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI. commit to user Pada penelitiannya, Pandey 2001 mengungkapakan bahwa semakin besar suatu perusahaan akan cenderung menggunakan berbagai macam cara dalam menghadapi kebangkrutan dan semakin sulit untuk bangkrut. Hubungan positif antara size dan kebijakan hutang perusahaan dalam penelitian Pandey 2001 ini sama dengan hasil penelitian Sujoko dan Soebiantoro 2007. Atas dasar bukti tersebut maka hipotesis penelitian ini dapat dirumuskan seperti berikut ini: Ha 3 = Firm size berpengaruh positif signifikan terhadap kebijakan hutang perusahaan manufaktur yang terdaftar Bursa efek Indonesia BEI. Cash from operation merupakan salah satu alat ukur dari keberhasilan investasi. Pradhono dan Christiawan 2004 mengungkapkan bahwa dengan adanya arus kas dari operasi yang positif maka perusahaan akan memiliki kemampuan untuk menjalankan operasinya di masa yang akan datang. Arus kas dari operasi yang posisitf akan menarik investor sehingga dapat meningkatkan nilai dari perusahaan. Hubungan nilai dari perusahaan dengan kebijakan hutang diungkapkan dalam penelitian yang dilakukan oleh Soliha dan Taswan 2002. Pada penelitian mereka, Soliha dan Taswan 2002 mengungkapkan bahwa dengan adanya hutang maka para manajer akan dapat terkendali walaupun masih membutuhkan bantuan pengendalian dari institutional ownership, hal ini akan dapat meningkatkan nilai perusahaan commit to user dimata investor. Atas dasar penelitian tersebut maka hipotesis penelitian ini dapat dirumuskan seperti berikut ini: Ha 4 = Cash from operation berpengaruh positif signifikan terhadap kebijakan hutang perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI. Sujoko dan Soebiantoro 2007, mengungkapkan bukti empiris antara profitabilitas dengan kebijakan hutang. Mereka mengungkapkan bahwa profitabilitas yang semakin meningkat akan meningkatkan laba ditahan. Perusahaan memilih untuk melakukan pembiayaan melalui kemampuan internal daripada menggunakan hutang. Hasil ini sejalan dengan hasil penelitan yang dilakukan Sudarma dalam Sujoko dan Soebiantoro 2007 dan hasil penelitan Pandey 2001. Atas dasar penelitian tersebut maka hipotesis penelitian ini dapat dirumuskan seperti berikut ini: Ha 5 = Profitability berpengaruh negatif signifikan terhadap kebijakan hutang perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI. commit to user BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Investment Opportunity Set Terhadap Kebijakan Deviden Dengan Struktur Modal Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

2 116 92

Pengaruh Free Cash Flow, Struktur Kepemilikan dan Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Hutang dengan Investment Opportunity Set sebagai Variabel Moderating

6 130 144

Hubungan Investment Opportunity Set (IOS) terhadap Firm Performance, Studi Kasus pada BUMN (2008-2011)

0 36 93

Pengaruh Profitabilitas, Free Cash Flow dan Investment Opportunity Set terhadap Cash Dividend dengan Likuiditas sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008 - 2011

1 64 141

Pengaruh Variabel Free Cash Flow, Profitabilitas, dan Kebijakan Hutang Terhadap Kebijakan Pembayaran Dividen Pada Perusahaan yang Tergabung dalam Indeks Saham LQ45

2 95 71

Pengaruh Investment Opportunity Set Terhadap Leverage Dan Return Saham Lq 45 Di Bursa Efek Indonesia

15 175 99

Analisis Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Investment Opportunity Set, Free Cash Flow, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Hutang pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI)

1 46 91

Pengaruh Free Cash Flow, Kepemilikan Institusional, Ukuran Perusahaan, Dan Kebijakan Dividen Terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan LQ45 Yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia

3 69 98

Pengaruh Profitability dan Investment Opportunity Set (IOS) Terhadap Dividen Kas Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

5 70 119

Pengaruh Profitability dan Investment Opportunity Set Terhadap Cash Dividend Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013

1 49 103