Penelitian Terdahulu PENGARUH INSTITUTIONAL OWNERSHIP, INVESMENT OPPORTUNITY SET (IOS), FIRM SIZE, CASH FROM OPERATION DAN PROFITABILITY TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PERUSAHAAN

commit to user i. Sikap pemberi pinjaman dan lembaga penilai peringkat Sikap memberi pinjamaan dan penilai peringkat sering kali mempengaruhi keputusan struktur keuangan. Suatu perusahaan akan mengalami penurunan peringkat obligasinya. Jika perusahaan tersebut menerbitkan lebih banyak obligasi. j. Kondisi pasar Kondisi pasar modal sering mengalami perubahan, dalam menjual sekuritas harus menyesuaikan dengan pasar modal. k. Kondisi internal perusahaan Apabila perusahaan memperoleh keuntungan yang rendah sehingga tidak menarik bagi investor, maka perusahaan lebih menyukai pembelanjaan dengan hutang daripada mengeluarkan saham. l. Fleksibilitas keuangan Seorang manajer pendanaan yang pintar adalah selalu dapat menyediakan modal yang diperlukan untuk mendukung operasi.

B. Penelitian Terdahulu

Cructhley and Hansen 1989 mengungkapkan bahwa pengaruh kebijakan hutang terhadap kepemilikan institusional adalah positif. Kebijakan hutang yang tinggi menyebabkan perusahaan dimonitor oleh pihak debt holders. Dari sisi debt holders, transparansi manajemen akan menurunkan debt agency problem. Dengan monitoring dan kontrol dari shareholders dan commit to user transparansi manajemen kepada debt holders maka diharapkan perilaku manajamen akan semakin sesuai dengan keinginan pemilik perusahaan. Maka hal ini menyebabkan masuknya kepemilikan institusional. Hal ini sejalan dengan penelitian Ismiyati dan Hanafi 2003 dan penelitian Putri dan Nasir 2006 yang menunjukkan hubungan yang positif namun tidak signifikan dalam hubungan kebijakan hutang dengan kepemilikan institusional. Myers 1977 menyatakan bahwa perusahaan yang memiliki tingkat pertumbuhan yang tinggi cenderung untuk tidak menambah hutang karena masalah underinvestment dan asset-substitution. Masalah underinvestment berhubungan dengan manajemen perusahaan yang menghindari klaim dari debt holders. Manajemen perusahaan cenderung enggan melakukan investasi yang dapat meningkatkan nilai perusahaan karena debt holders merupakan pihak yang memiliki kalim pertama atas aliran kas yang diperoleh dari proyek yang berjalan. Maka hal ini membuat manajemen memilih untuk mengurangi hutang. Pendapat Myers 1977 ini sejalan dengan hasil penelitian Lestari 2004. Dalam penelitannya, menunjukkan hubungan yang negatif antara investment opportunity set IOS dengan kebijakan hutang. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Wahidahwati 2002 menunjukkan bahwa hubungan kebijakan hutang dengan kebijakan dividen adalah negatif tidak signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa jika hutang meningkat, maka kemampuan perusahaan untuk membayar dividen akan semakin rendah. Hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitan yang dilakukan oleh Putri dan Nasir 2006 yang menunjukkan bahwa adanya commit to user hubungan positif yang tidak signifikan antara kebijakan dividen dan kebijakan hutang. Dalam penelitiannya, Putri dan Nasir 2006 menjelaskan adanya hubungan positif ini berhubungan dengan sampel penelitian mereka yang mengambil kondisi pasar Indonesia setelah terjadinya krisis dimana perusahaan lebih memilih untuk membagikan dividen untuk menarik investor dibandingkan dengan membayar bunga. Pada penelitian yang dilakukan oleh Pradhono dan Christiawan 2004 menunjukkan bahwa adanya pengaruh positif dan signifikan antara arus kas operasi dan return saham, maka dapat disimpulkan bahwa jika arus kas operasi suatu perusahaan adalah positif akan dapat menarik investor. Hal ini dikarenakan arus kas operasi yang positif lebih menjamin kemampuan perusahaan dalam menjalankan aktivitas usahanya di masa akan datang. Sehingga nilai perusahaan naik. Hubungan antara nilai perusahaan dengan kebijakan hutang dijelaskan oleh Soliha dan Taswan 2002. Dalam penelitiannya, mereka menjelaskan bahwa kebijakan hutang berpengaruh positif namun tidak signifikan dengan nilai perusahaan. Penggunaan hutang akan meningkatkan nilai perusahaan karena biaya bunga hutang adalah biaya yang mengurangi pajak. Penelitan yang dilakukan oleh Sujoko dan Soebiantoro 2007 tentang profitabilitas terhadap leverage menunjukkan hasil yang negatif dan signifikan. Profitabilitas akan meningkatkan laba sehingga mengurangi minat perusahaan untuk melakukan hutang dan leverage akan menurun. commit to user Tersedianya dana intern yang semakin meningkat akan menurunkan minat perusahaan untuk melakukan pembiayaan melalui hutang sehingga leverage menurun Sujoko dan Soebiantoro, 2007. Penelitian tentang kebijakan hutang tidak hanya dilakukan di dalam negeri namun juga dilakukan diluar negeri diantaranya penelitian yang dilakukan oleh Pandey 2001. Dalam penelitiannya, dia mengungkapkan bahwa kebijakan hutang memiliki hubungan positif signifikan dengan ukuran perusahaan firm size. Sedangkan kebijakan hutang memiliki hubungan negatif dengan investment opprtunity set IOS, profitability, risiko risk, dan tangibility. Hubungan positif antara kebijakan hutang dan ukuran perusahaan ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rajan dan Zingales 1995. Penelitian tentang institutional ownership dalam hubungannya dengan kebijakan hutang juga dilakukan oleh Bathala et al. 1994 yang menunjukkan hubungan yang negatif. Penelitian lain tentang kebijakan hutang dilakukan oleh Aggarwal et al. 2008. Dalam penelitian mereka yang memfokuskan hubungan kebijakan hutang dengan nilai perusahaan menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif tidak signifikan antara nilai perusahaan dengan kebijakan hutang perusahaan. Hasil ini bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan oleh Soliha dan Taswan 2002. commit to user

C. Kerangka Teoritis

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Investment Opportunity Set Terhadap Kebijakan Deviden Dengan Struktur Modal Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

2 116 92

Pengaruh Free Cash Flow, Struktur Kepemilikan dan Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Hutang dengan Investment Opportunity Set sebagai Variabel Moderating

6 130 144

Hubungan Investment Opportunity Set (IOS) terhadap Firm Performance, Studi Kasus pada BUMN (2008-2011)

0 36 93

Pengaruh Profitabilitas, Free Cash Flow dan Investment Opportunity Set terhadap Cash Dividend dengan Likuiditas sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008 - 2011

1 64 141

Pengaruh Variabel Free Cash Flow, Profitabilitas, dan Kebijakan Hutang Terhadap Kebijakan Pembayaran Dividen Pada Perusahaan yang Tergabung dalam Indeks Saham LQ45

2 95 71

Pengaruh Investment Opportunity Set Terhadap Leverage Dan Return Saham Lq 45 Di Bursa Efek Indonesia

15 175 99

Analisis Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Investment Opportunity Set, Free Cash Flow, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Hutang pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI)

1 46 91

Pengaruh Free Cash Flow, Kepemilikan Institusional, Ukuran Perusahaan, Dan Kebijakan Dividen Terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan LQ45 Yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia

3 69 98

Pengaruh Profitability dan Investment Opportunity Set (IOS) Terhadap Dividen Kas Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

5 70 119

Pengaruh Profitability dan Investment Opportunity Set Terhadap Cash Dividend Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013

1 49 103