Persetujuan Tindakan Catatan Observasi Klinis

kurang akurat karena laporan tersebut dan dapat merugikan pasien dan rumah sakit.

5.7 Persetujuan Tindakan

Berdasarkan data persetujuan tindakan pasien rawat inap yang lengkap sebanyak 58 rekam medis 100. Untuk melakukan suatu pengobatan dan tindakan memerlukan persetujuan tindakan terhadap pasien rawat inap dari pihak keluarga yang sakit dan pasien yang memerlukan tindakan . Pengisian lembar persetujuan tindakan pasien dilakukan doktertenaga kesehatan. Setelah melakukan wawancara dengan doktertenaga kesehatan tentang kelengkapan pengisian persetujuan tindakan medis, dokter menyatakan mengetahui manfaat dari pengisian persetujuan tindakan. Dapat disimpulkan informan mengisi persetujuan tindakan ini supaya terhindar dari hal – hal yang berisiko yang dapat menyebabkan tuntutan kasus malpraktik kedepannya. Menurut pasal 45 ayat 1 Undang-Undang Praktik Kedokteran menyatakan Setiap tindakan kedokteran atau kedokteran gigi yang akan dilakukan oleh dokter atau dokter gigi terhadap pasien harus mendapat persetujuan. Persetujuan sebagaimana dimaksud, diberikan setelah pasien mendapat penjelasan secara lengkap. Persetujuan dapat diberikan baik secara tertulis maupun lisan. Setiap tindakan kedokteran atau kedokteran gigi yang mengandung risiko tinggi harus diberikan dengan persetujuan tertulis yang ditandatangani oleh yang berhak memberikan persetujuan. Universitas Sumatera Utara Dalam UU Praktik Kedokteran No. 29 Tahun 2004 pasal 52 hak pasien atas isi rekam medis ditegaskan pasien dalam menerima pelayanan praktik kedokteran mempunyai hak mendapatkan penjelasan secara lengkap tentang tindakan medis, meminta pendapat dokter atau dokter gigi, mendapatkan pelayanan sesuai dengan kebutuhan medis, menolak tindakan medis dan mendapatkan isi rekam medis.

5.8 Catatan Observasi Klinis

Berdasarkan catatan observasi klinis pasien rawat inap lengkap sebanyak 41 rekam medis 71 dan tidak lengkap sebanyak 17 rekam medis 29. Pengisian item catatan observasi klinis dilakukan doktertenaga kesehatan yang terkait dengan perawatan pasien. Wawancara yang dilakukan dengan doktertenaga kesehatan yang terkait ketidaklengkapan disebabkan kurangnya kerjasama antara perawat dan dokter agar seluruh catatan observasi klinis dapat dicatat Saat dokter sedang visit, terkadang perawat dan kepala ruangan tidak berada di ruang tunggu dokter, tidak terlalu mementingkan kelengkapan item ini karena sanksi tidak ada diberikan dan pengawasan yang tidak ada dari pihak rumah sakit, kesibukan dokter terhadap pasiennya di rumah sakit lain, dan lemahnya petugas rekam medis mengingatkan dokter dan perawat untuk mengisi kembali. Hal ini sejalan dengan hasil observasi peneliti terhadap rekam medis bulan Maret masih terdapat item catatan observasi klinis belum terisi dengan lengkap. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan wawancara dengan managemen rumah sakit, upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja doktertenaga kesehatan, menyatakan mengadakan pelatihan tentang rekam medis dan bimbingan sesuai standar standar prosedur operasional. Tidak lengkapnya observasi klinis pasien rawat inap disebabkan pengamatan yang dilakukan dokterperawat tidak berjalan dengan baik dan hal ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana perkembangan kesehatan setelah dilakukan pengobatan apakah mengalami kemajuan atau kemunduran. Observasi klinis terhadap pasien harus dilakukan secara rutin selama pasien masih dirawat di rumah sakit. Dalam hal ini perlu adanya kerja sama yang baik antara dokter penanggung jawab dengan perawat sehingga seluruh observasi dapat dicatat dalam berkas rekam medis rawat inap. Semua catatan harus ditanda tangani oleh dokter pemeriksa Depkes, 2006.

5.9 Ringkasan Pulang