Pernyataan Informan tentang Ringkasan PulangResume Medis Pasien Rawat Inap

kepala ruangan tidak berada di ruang tunggu dokter, tidak terlalu mementingkan kelengkapan item ini karena sanksi tidak ada diberikan dan pengawasan yang tidak ada dari pihak rumah sakit, kesibukan dokter terhadap pasiennya di rumah sakit lain, dan lemahnya petugas rekam medis mengingatkan dokter dan perawat untuk mengisi kembali. Hal ini sejalan dengan hasil bservasi peneliti terhadap rekam medis bulan Maret masih terdapat item catatan observasi klinis belum terisi dengan lengkap.

4.4.12 Pernyataan Informan tentang Ringkasan PulangResume Medis Pasien Rawat Inap

Tabel 4.16 Matriks tentang Pernyataan Informan tentang Ringkasan PulangResume Medis Pasien Rawat Inap Informan Pernyataan Informan 1 Pasien pulang atau meninggal pada saat saya tidak berada di rumah sakit haji, atau pasien pulang paksa atas permintaan sendiri apalagi pasien pulang paksa pada malam hari jelas saya tidak berada di rumah sakit ini. Informan 2 Pasien pulang pada saat saya tidak ada atau tidak sedang visit tentu saya tidak mengsinya ditambah ringkasan pulang ini terakhir kali diisi sehingga banyak dokter tidak terlalu mementingkan item ini. Informan 3 Terkadang tidak terisi karena tidak sempat sih, memakan banyak waktu sehingga mengisi lembar resume masuk saja, ringkasan keluar tidak terisi. Cukup banyak ya bagian di ringkasan keluar ini terkadang saya hanya mengisi beberapa bagian saja agar waktu saya bisa melayani pasien saya yang lainnya. Informan 4 Pasti saya sempat – sempatin untuk mengisi ringkasan keluar ini tapi yang menyebabkan tidak terisi resume ini jika pasien pulang paksa atau atas perimntaan sendiri pada hari minggu kebetulan saya tidak visit ya seperti itulah lemahnya Dari hasil wawancara dengan informan dapat diketahui bahwa alasan dokter tidak mengisi kolom ringkasan pulang ini dikarenakan pasien pulang pada saat dokter tidak ada atau visit atau pulang pada hari minggu, pasien pulang atas Universitas Sumatera Utara paksaan atau permintaan sendiri dan hanya mengisi beberapa bagian saja agar waktu untuk pasien lainnya dapat terbagi serta memakan banyak waktu untuk mengisi ringkasan keluar pasien rawat inap. 4.4.13 Pernyataan Informan tentang Pengetahuan Mengisi Nama dan Tanda Tangan Dokter yang Merawat Pada Rekam Medis Rawat Inap Tabel 4.17 Matriks Pernyataan Informan tentang Pengetahuan Mengisi Nama dan Tanda Tangan Dokter yang Merawat Pada Rekam Medis Rawat Inap Informan Pernyataan Informan 1 Tidak, hanya tanda tangan saja dibuat sudah cukup tidak begitu penting nama, bisa disuruh perawat untuk mengisinya jika terlewatkan . Informan 2 Tidak, Terkadang diisi bukan saat setelah memberikan tindakan, kalau diingatkan saya kembali lagi menandatanganinya kalau tidak ya saya biarin saja kosong, tidak masalah kan sudah ada dilembar sebelumnya nama dan tanda tangan saya. Informan 3 Tidak,Terlalu banyak yang mau ditanda tangani, yang penting saja ditanda tangani seperti lembar persetujuan tindakan untuk pasien bedah. Informan 4 Nama dan tanda tangan ini kan sangat penting kalau terjadi sesuatu yang tidak diinginkan aspek mediko legal, ini menjadi identitas dokter yang bertanggung jawab sama pasien, sehingga ini wajib diisi sesuai SOP . yang kurang tidak semua dokter mematuhimelaksakan tindakan sesuai SOP yang berlaku karena tidak adanya sosialisasi kepada seluruh dokter akan pentingnya rekam medis sebagi laporan kualitas rumah sakit dan ditambah kebiasaan dokter apalagi dokter senior untuk tidak mengutamakan pencatatan rekam medis sehingga dokter yang lain saling mengikuti satu sama lain. Direktur seharusnya memberikan sanki tegas sebagi bentuk koitmen. Berdasarkan wawancara dengan informan dapat diketahui bahwa ketidakterisian item ini dikarenakan tidak mengganggap masalah jika kelupaan mengisi karena sudah ada nama dan tanda tangan di lembar sebelumnya dan terburu-buru mengejar pasien yang lainnya dan karena kesibukan dokter Universitas Sumatera Utara terkadang hanya menandatangani saja dan untuk nama biasanya saya menyuruh perawat, SOP ada namun tidak dipatuhi karena sanksi yang tidak tegas dan sosialisasi tidak ada. 4.4.14 Pernyataan Informan tentang Sosialisasi atau Pedoman Rekam Medis Tabel 4.18 Matriks Pernyataan Informan tentang Sosialisasi atau Pedoman Rekam Medis Informan Pernyataan Informan 1 Saya tidak mengetahui adanya sosialisasi tentang rekam medis di Rumah Sakit ini. Bahkan sub komite rekam medis tidak pernah disinggung saat ini saat rapat komite medis. Informan 2 Tidak pernah dengar ada sosialisasi tentang rekam medis . Informan 3 Ada sosialisasi Cuma 1 kali dilaksanakan itupun pas akreditasi versi 2007 kemaren sudah sangat lama ya, kalau sekarang gak pernah dengar atau tahu lagi. Informan 4 Ya pernah Cuma sekali aja itu sewaktu rsu ini belum jadi rsu pemprov. Untuk rekam medis setau saya harus ada SOP nya kan. Hanya saja SOP sekarang masih yang lama belum di up date. Setau saya ya. Informan 5 Gak pernah saya tahu ada sosialisasi disini. Mungkin gak terlalu serius bentuk sosialisasinya makanya tidak semua yang tahu Informan 6 Sekarang kurang tahu sosialisasi tentang rekam medis masih ada atau tidak, setau saya dulu ada panitia rekam medis yang mensosialisasikan teng SOP rekam medis itupun saat rumah sakit ini belum milik pemprov. Sekarang sih panitia rekam medis tidak aktif lagi. Informan 7 Ada bentuk sosialisasinya itupun saya yang beritahu jika ada petugas rekam medis salah memeriksa saja, kalau dari managementnya sepertinya belum ada. SOP yang dipakai untuk rekam medis ini masih yang lama belum ada pembaharuan sampai sekarang. SOP nya masih berdasarkan SK Direktur RSU Haji Medan dengan No. 089DIRRSHMIX1999 . Berdasarkan pernyataan di atas bahwa dapat diketahui sosialisasi tentang rekam medis tidak semua petugas mengetahuinya karena kurang seriusnya pihak management terhadap mutu kelengkapan rekam medis selain itu SOP yang Universitas Sumatera Utara digunakan oleh pihak petugas rekam medis ini masih SOP yang lama saat RSU Haji milik swasta.

4.4.15 Pernyataan Informan tentang Sanksi Tabel 4.19 Matriks Pernyataan Informan tentang Sanksi