Ponirin DESKRIPSI DAN INTERPRETASI DATA PENELITIAN

Keaktifan beliau dalam kegiatan acara adat juga diimbangi dengan keaktifan beliau dalam kegiatan keagamaan. Beliau aktif dalam kegiatan masjid seperti sebagai orang yang mengumandangkan Adzan dengan berganti-gantian dengan informan sebelumnya informan Sulpan. Beliau sebagai pengurus masjid juga berperan aktif dalam memelihara bangunan masjid yang ada di Desa ini. istri informan merupakan seorang Ibu rumah tangga yang kegiatan sehari-harinya adalah ikut menyadap karet dengan informan di ahan karet milik mereka. Istri informan juga aktif dalam kegiatan gotong royong di desa ini bai dalam gotong royong Desa maupun gotong royong dalam acara adat Simalungun.

f. Ponirin

Informan ini merupakan salah satu penduduk desa Marubun Lokkung berusia 43 tahun yang bersuku Jawa dan merupakan seorang yangberprofesi sebagai penyadap karet milik orang lain, seperti yang telah disebut kegiatan bagi hasil ini yang disebut “mamollahi” diamana pembagian hasil lebih besar untuk pemilik lahan. Meskipun demikian informan mengakalinya dengan tidak hanya bekerja untuk satu pemilik lahan saja, melainkan dua atau tiga orang pemilik lahan sebagai tokeh agar penghasilan informan dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari keluarganya. Selain menyadap karet informan juga memiliki keahlian dalam mengoperasikan “chainshow” yaitu mesin pemotong kayu. Pekerjaan memotong kayu dilakukan informan ini apabila ada pesanan dari pemilik kayu, yang biasanya batang pohon karet atau Universitas Sumatera Utara batang pohon durian yang ingin ditebang dan dijual, maka informan akan menjual jasanya dan menjadi pendapatan ekstra melalui pemotongan kayu. Keaktifan beliau dalam kegiatan di Desa Marubun Lokkung dapat terlihat dari keikutsertaan beliau dalam kegiatan gotong royong pesta acara adat yang dilakukan oleh masyarakat Desa Marubun Lokkung yang mayoritas bersuku Simalungun. informan selalu hadir dalam kegiatan dotong royong pesta adat seperti “marhobas” dan mempersiapkan peralatan-peralatan yang dibutuhkan dalam pesta. Selama pesta adat belun kelar informan merasa belum pantas untuk kemblai kerumah atau meninggalkan pesta karena beliau menganggap acara pesta adat tersebut merupakan suatu tanggung jawab bersama sebagai sesama warga Desa marubun Lokkung. Keaktifan informan dalam kegiatan ini membuat informan tidak dibeda-bedakan dalam hal apapun didesa ini. informan ini juga memiliki seorang istri yang sesama suku jawa, namun tetap aktif dalam membanttu keberlangsungan jalannya acara pesta adat yang dilaksanakan di Desa ini. informan ini memiliki 3 orang anak dimana dua orang anak laki-laki dan satu orang anak perempuan. Anak pertama dan kedua informan duduk dibangku Sekolah Dasar SD sedangkan anak ketiga informan duduk di Pendidikan Anak Usia Dini PAUD yang ada di Desa Marubun Lokkung.

4.5.3 Warga Desa Marubun Lokkung yang bersuku Simalungun a. Manson Damanik

Universitas Sumatera Utara Informan merupakan penduduk Desa Marubun Lokkung yang merupakan orang asli Simalungun. Beliau berusia 50 tahun dan memiliki seorang istri dengan 5 orang anak. Kegiatan sehari-hari nforman adalah sebagai penyadap karet di lahan karet milik informan sendiri. Selain menyadap karet beliau juga menjadi seorang agen karet setiap hari pekan yang ada setiap hari selasa di Desa Marubun Lokkung. Dalam hal ekonomi beliau tidak merasa terlalu kesulitan karena masih memiliki lahan karet sendiri sebagai penghasilan utama beliau dan beliau juga memiliki lahan sawit sendiri, sehingga beliau masih mampu memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari keluarganya. Dalam kehidupan adat beliau juga sangat aktif. Beliau selalu datang bergotong royong tepat waktu, yaitu mulai proses persiapan pesta seperti “marhobas” selain itu beliau juga berperan sebagai pemegang buku “tuppak” yaitu buku sebagai pencatat sumbangan yang diberikan oeh para tamu undangan kepada pemilik pesta. Sehingga beliau harus berada dilokasi pesta selama proses acara pesta adat terlaksana. Setelah acara pesta adat selesai dilaksanakan hingga sore hari, maka beliau hanya sebentar istirahat dan harus kembali ke lokasi pesta untuk acara selanjutnya yaitu acara “margugu”. Dalam acara ini informan berperan untuk membacakan nama-nama dan jumlah nominal yang disumbang oleh para tamu undangan dan mentotal jumlah dana yang terkumpul dibuku “tuppak” yang ditanggungjawabinya. Meskipun berperan sebagai pemegang buku, beliau juga tetap memberikan “gugu” nya dalam acara tersebut. pemberian gugu merupakan bentuk Universitas Sumatera Utara kebersamaan yang ditunjukkan oleh informan sebagai sesama warga Desa marubun Lokkung. Keaktifan beliau dalam kegiatan adat juga diikuti dengan keaktifannya dalam kegiatan kerohanian. Beliau merupakan seorang yang rajin dalam kegiatan gereja seperti kebaktian Minggu dan kebaktian rumah yang dilaksanakan oleh jemaat gereja. Informan juga merupakan seorang pelayanan gereja karena beliau salah satu anggota majelis jemaat di GKPS Marubun Lokkung. Kehidupan sosial yang baik membuat informan sangat nenyatu dengan masyarakat Desa marubun Lokkung. Istri beliau merupakan seorang ibu rumah tangga yang kegiatannya membuka usaha kedai kopi di desa ini, tetapi istri beliau juga tetap aktif dalam kegiatan adat maupun kegiatan gereja.

b. Jaminson Sipayung