keperluan sekolah. Istri beliau merupakan seorang ibu rumah tangga yang kesehariannya sekarang adalah menjaga cucu-cucu dari anak pertama mereka.
Beliau juga aktif didalam kegiatan yang berhungunan dengan orang banyak.
c. Jatiman Saragih
Informan ini merupakan seorang suami berusia 59 tahun. Beliau memiliki dua orang anak, satu orang perempuan dan satu orang laki-laki.
Beliau merupakan orang asli Simalungun dan sudah tinggal di Desa Marubun Lokkung sejak kecil. Dalam keseharian beliau sudah tidak terlalu sibuk pergi
ke lahan karet miliknya. Lahan karet yang dimilki oleh informan cukup luas sehingga beliau sekarang lebih memilih untuk mempekerjakan orang lain
dalam menyadap getah karet dilahan miliknya. Informan memilki dua orang pekerja yang menyadap karetnya satu orang berasal dari desa Marubun
Lokkung sedangkan satu orang pekerja lainnya berasal dari desa lain. Keseharian beliau sekarang ini hanya untuk memeriksa keadaan lahan
miliknya apakah butuh perawatan khusus atau ada batang karet yang mengalami kerusakan sehingga butuh untuk digantikan denga batang yang
baru. Selain memeriksa lahan karet miliknya beliau juga terkadang membabat lahan perkebunan rambutan milik beliau yang butuh perawatan. Adanya lahan
yang cukup luas membuat beliau mampu untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Meskipun sudah berumur 60 tahun informan masih rajin untuk
datang bergotong royong dengan masyarakat desa marubun Lokkung, baik
Universitas Sumatera Utara
dalam gotong royong Desa maupun gotong royong dalam membantu pesta adat. Khususnya dalam gotong pesta adat beliau termasuk salah satu orang
yang sangat rajin dan tidak memandang siapa yang sedang berpesta beliau pasti selalu rajin untuk membantu dengan ikut bergotong royong dalam
mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan dalam pesta maupun ikut dalam kegiatan memasak makanan yang diperuntukkan bagi tamu undangan
sipenghelat pesta, khususnya dalam memasak lauk, karena dalam memasak lauk untuk pesta di Desa Marubun Lokkung selalu menjadi tanggung jawab
laki-laki. Seain ikut dalam memasak makanan informan ini juga ikut membagi makanan bagi para tamu yang datang ke pesta upacara adat, atau dalam
bahasa setempat disebut dengan “mangidang”. Dalam melayani tamu
undangan dibutuhkan kecepatan dan tenaga yang cukup karena melayani banyak orang.
System makan bersama dalam acara pesta di Desa Marubun Lokkung membuat para pembagi makanan bagi para tau dibutuhkan kesabaran dan
kecepatan, namun menurut beliau cara makan yang serentak akan membuat acara adat tersebut akan terasa kemeriahannya dan itu yang membuat para
“parhobas” semangat dalam mempersiapkan konsumsinya. Setelah ikut dalam bergotong royong dalam bentuk tenaga informan ini juga selalu ikut
dalam acara selanjutnya yang dilakukan pada malam hari yaitu “margugu”
dala kegiatan ini beliau akan memberikan bantuan dalam bentuk dana. Dalam acara ini memang tidak ditentukan berapa jumlah nominal yang harus
disumbangkan tetapi menurut beliau harus memberikan bantuan semaksimal
Universitas Sumatera Utara
yang kita bisa karena suatu saat kita juga pasti akan membutuhkan bantuan baik itu bantuan tenaga maupun bantuan dalam bentuk dana. Menurut beliau
tidak perlu perhitungan dalam acara adat ini. informan ini juga aktif dalam kegiatan kerohanian. Itu terlihat dari keaktifan beliau di gereja, dengan rajin
untuk beribadah ke gereja dan kegiata ibadah kebaktian di rumah yang disebut “partonggoan” . selain rajin ke gereja beliau juga salah satu anggota majelis
jemaat karena beliau merupakan salah satu penatua sintua di gereja juga pernah menjabat sebagai bendahara jemaat. Informan ini juga sangat pintar
dalam bergaul yaitu setiap sore beliau selalu menghabiskan waktu di kedai- kedai kopi untuk bergaul dengan orang-orang yang ada di kedai tersebut.
sedangkan istri informan merupakan seorang Ibu rumah tangga yang sehari- hari pergi ke ladang untuk mengurus tanaman padi atau cabai rawit yang
ditanam sendiri.
d. Laksaroi Purba