6.2.2. Evaluasi Jadwal Penggantian Komponen
Dengan adanya jadwal perawatan mesin yaitu penggantian komponen maka komponen mesin sudah harus diganti pada saat mesin dioperasikan selama
interval waktu yang telah ditentukan. Hal ini akan menghilangkan biaya akibat kehilangan waktu produksi yang dapat ditimbulkan akibat kerusakan mesin yang
tiba-tiba terjadi saat proses produksi berlangsung. Dengan jadwal penggantian komponen ini maka operator, komponen dan waktu perawatan dapat direncanakan
terlebih dahulu untuk melakukan perawatan di parusahaan. Seperti untuk komponen Left and Right Handed Worm PN 13 dengan nilai MTTF 196 hari,
maka pada saat mesin dioperasikan selama 196 hari komponen Left and Right Handed Worm PN 13 sudah harus diganti dan kebutuhan akan komponen pasti
tersedia di gudang karena telah direncanakan sebelumnya. Untuk perawatan mesin seperti pelumasan, pengencangan baut mesin,
pembersihan mesin dapat dilakukan secara berkala setiap minggu sebelum dilakukannya proses produksi oleh operator bagian maintenance. Langkah ini juga
dapat menghindari agar kerusakan mesin tidak terjadi sebelum jadwal penggantian komponen mesin yang sudah diusulkan.
6.2.3. Evaluasi Nilai Keandalan Mesin Kritis pada jadwal Penggantian Komponen
Besar nilai keandalan reliability komponen mesin pada saat jadwal
penggantian komponen mesin dapat menjadi acuan untuk perusahaan supaya melakukan penggantian komponen mesin saat nilai keandalan mesin sudah pada
Universitas Sumatera Utara
nilai yang ditentukan. Besar nilai keandalan setiap komponen kritis menunjukkan bahwa sebelum nilai keandalan menjadi nol atau sudah akan rusak, komponen
tersebut sudah diganti. Oleh sebab itu kerusakan komponen yang bukan pada waktunya atau saat proses produksi berlangsung dapat dihindari.
6.2.4. Evaluasi Biaya Perawatan Mesin Saat Ini dan Usulan
Hasil perbandingan biaya perawatan saat ini dengan usulan yang meningkat dari Rp. 1.172.114.632,5 menjadi Rp. 22.489.567,31.menunjukkan
bahwa perusahaan dapat menghemat biaya perawatan jika menerapkan cost of preventive dibanding dengan corrective maintenance. Penghematan biaya ini akan
menguntungkan perusahaan dan biaya yang dihemat dapat dialokasikan untuk biaya yang lain yang dibutuhkan oleh perusahaan.
6.2.5. Evaluasi Pengembangan Standard Operation Procedure SOP 6.2.5.1.Evaluasi Current State Map
Pengembangan current state map yang ada pada perusahaan saat ini yaitu evaluasi sistem perawatan yang ada saat ini, masih memiliki nilai MTTO yang
lama dari 15 jam hingga 17 jam. Hal ini disebabkan karena delay yang terjadi saat melakukan perbaikan kerusakan komponen. Delay ini disebabkan karena akibat
operator yang menggunakan mesinperalatan lambat dalam merespon kerusakan, akibat tidat tersedianya komponen, akibat tidak tersedianya operator perawatan
tidak adanya teknisi yang standby di tempat dan prosedur perawatan dan perbaikan yang belum optimal.
Universitas Sumatera Utara
6.2.5.2.Evaluasi Future State Map
Pada pengembangan future state map pada perawatan usulan menghasilkan nilai waktu MTTO yang lebih rendah dibanding current state map
karena delay yang terjadi telah dapat dihindari. Delay yang telah dihilangkan ini menyebabkan non value added time pada future state map semakin kecil sehingga
persentase maintenance efficiency meningkat dari current state map. Hal ini menunjukan pengembangan future state map akan menghemat waktu perawatan
yang akan dilakukan perusahaan saat terjadinya kerusakan. Pemeriksaan mesin- mesin produksi secara rutin pada perusahaan dapat diterapkan setiap hari saat
proses produksi belum dimulai dan sesudah selesai produksi untuk memastikan kondisi mesin yang akan digunakan. Dengan adanya langkah-langkah
perencanaan perawatan usulan yang telah disusun maka perawatan mesin pada PT. Multimas Nabati Asahan akan menghemat waktu dan biaya yang dibutuhkan.
Universitas Sumatera Utara
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
7.1. Kesimpulan