Analisis Pengembangan Standard Operation Procedure SOP 1.Analisis Current State Map
maintenance dapat dilihat pada Tabel 6.3.
Tabel 6.3. Total Perbandingan Biaya Perawatan Komponen Mesin
Komponen CfRp
CpRp
Left and Right Handed Worm PN 13 249.712.947,6
8.445.691,25 Bushing
214.517.894,9 1.625.136,25
Rebuild Worm 213.507.894,9
549.913,08 Press Cylynder
262.905.473,9 7.249.314,62
Bearing SKF 29326 231.470.421,2
4.375.136,25
Total 1.172.114.632,5 22.345.191,44
Sumber: Pengolahan Data
Dari hasil nilai perbandingan perhitungan biaya secara corrective dan preventive maintenance cost, dapat dilihat bahwa terjadi penghematan biaya dari
Rp. 1.172.114.632,5 menjadi Rp. 22.345.191,44. Hal ini menunjukkan adanya perencanaan pencegahan lebih awal yang
sudah diantisipasi oleh perusahaan untuk melakukan perawatan mesin dalam menghindari adanya kerusakan secara tiba-tiba, menghemat pengeluaran biaya
perawatan oleh perusahaan. Karena nilai biaya yang sangat tinggi pada cost of failure disebabkan oleh faktor waktu perbaikan yang sangat lama dan biaya
kehilangan produksi yang sudah dihindari.
6.1.5. Analisis Pengembangan Standard Operation Procedure SOP 6.1.5.1.Analisis Current State Map
Pembentukan current state map dalam Maintenance Value Stream Mapping MVSM dengan ketiga tahapan yaitu Mean Time To Organize
MTTO, Mean Time To Repair MTTR, dan Mean Time To Yield MTTY menunjukkan bagaiama perbaikan yang dilakukan perusahaan dari mulai
Universitas Sumatera Utara
terjadinya kerusakan hingga dilakukannya perawatan mesin. Tahapan pembentukan MTTO saat ini yang dikembangkan perusahaan untuk setiap
komponen kritis untuk nilai MTTO komponen Left and Right Handed Worm PN 13 adalah 10 jam, komponen Bushing adalah 10 jam, komponen Rebuild Worm
adalah 11 jam, komponen Press Cylynder adalah 11 jam dan komponen Bearing SKF 29326 11 jam.
Aktifitas pembongkaran
mesin, penggantian
komponen, sampai
pemasangan komponen baru yang dilakukan saat ini oleh perusahaan yang termasuk dalam MTTR untuk komponen Left and Right Handed Worm PN 13
adalah 6 jam, komponen Bushing adalah 4 jam, komponen Rebuild Worm adalah 3 jam, komponen Press Cylynder adalah 6 jam dan komponen Bearing SKF
29326 4 jam. Sedangkan aktifitas untuk memastikan mesinperalatan dapat digunakan kembali setelah dilakukan peratwan yang termasuk MTTY untuk
setiap komponen adalah 1 jam. Dari hasil tersebut maka didapatkan nilai maintenance efficiency untuk komponen Left and Right Handed Worm PN 13
adalah 35,29, komponen Bushing adalah 26,66, komponen Rebuild Worm adalah 20, komponen Press Cylynder adalah 33,33 dan komponen Bearing
SKF 29326 25. Gambar berikut ini merupakan sebuah tahapan-tahapan kegiatan yang harus dilakukan ketika sebuah kerusakan terjadi.
Tahapan berikut ini adalah sebagai basis dalam pembentukan MTTO Mean Time To Organize yang dapat dikembangkan di PT. Multimas Nabati
Asahan.
Universitas Sumatera Utara
Perencanaan Pekerjaan
Analisis Pekerjaan
dan Alternatif
Pemilihan Altertif
Identifikasi Kebutuhan
dan kondisi Khusus
Identifikasi Kegiatan
Perawatan
Identifikasi Informasi
Identifikasi Instruksi
Identifikasi Kebutuhan
Teknisi
Estimasi Waktu
Perbaikan
Identifikasi Peralatan
Identifikasi Material
Material Tersedia?
Pemesanan Material
Material Diterima
Pemeriksaan Material dan
Peralatan Identifikasi
Supervisor dan Shift
Standarisasi Pekerjaan
Logbook Jadwal Perbaikan
1
19 18
17 16
15 14
13 12
11 10
9 8
7 6
5
4 3
2
No Yes
Gambar 6.1. Flowchart Maintenance Planning Procedure
Penjelasan setiap aktifitas dalam flowchart maintenance planning procedure dapat dilihat pada Tabel 6.4.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 6.4.Perencanaan Prosedur Perawatan PT. Multimas Nabati Asahan No
Aktifitas Keterangan
1 Perencanaan pekerjaan
Merencanakan pekerjaan perbaikan untuk kerusakan mesinkomponen mesin
2 Analisis pekerjaan dan
alternatif Melakukan analisis terhadap pekerjaan perbaikan
yang akan dilakukan 3
Pemeliharaan alternatif Memilih pekerjaan perbaikan yang layak untuk
digunakan
4 Identifikasi kebutuhan dan
kondisi khusus Mengidentifikasi kebutuhan dan kondisi khusus,
seperti bantuan dari pihak kontraktor mesin atau supplier mesin
5 Identifikasi kegiatan
perawatan Indentifikasi langkah-langkah dalam pengerjaan
perbaikan 6
Identifikasi informasi Identifiaksi kebutuhan informasi
7 Identifikasi instruksi
Identifikasi setiap instruksi dalam pengerjaan perbaikan
8 Identifikasi kebutuhan teknisi
Identifikasi teknisi yang akan melakukan perbaikan 9
Estimasi waktu perbaikan Memperkirakan waktu yang diperlukan untuk
proses perbaikan 10
Identifikasi peralatan Mengidentifikasi peralatan yang akan dipergunakan
dalam perbaikan 11
Identifikasi material Mengidentifikasi materialspare part yang akan
diganti 12
Are material available? Apakah materialspare part tersedia?
13 Pemesanan material
Lakukan pemesanan jika materialspare part tidak tersedia
14 Penerimaan material
Menerima material spare part dari supplier 15
Material dan peralatan tersedia Memastikan materialspare part dan peralatan tersedia sebelum melakukan tugas pengerjaan
perbaikan 16
Identifikasi mandor dan shift Mengidentifikasi supervisor atau mandor dan shift
yang akan dikenakan tugas pengerjaan perbaikan 17
Standarisasi pekerjaan Lakukan standarisasi sistem kerja perbaikan
18 Logbook
Mencatat dalam logbook ataupun database 19
Jadwal perbaikan Jadwal tindakan kegiatan perbaikan
6.1.5.2.Analisis Future State Map
Setelah membuat current state map, maka langkah terkahir dalam Maintenance Value Stream Mapping MVSM adalah menyusun future state map.
Dari hasil penggambaran future state map didapatkankan nilai total non value
Universitas Sumatera Utara
added time waktu MTTO dan waktu MTTY dan value added time waktu MTTR untuk setiap komponen menurun dibandingkan dengan non value added
time dan value added time pada current state map. Dari hasil pembentukan future state map didapatkan nilai persentase
maintenance efficiency untuk setiap komponen meningkat. Untuk komponen Left and Right Handed Worm PN 13 adalah 52,17, komponen Bushing adalah
42,10, komponen Rebuild Worm adalah 35,9, komponen Press Cylynder adalah 63,15 dan komponen Bearing SKF 29326 42,10.
Berdasarkan future state map yang sudah dibuat maka Standard Operation Procedure SOP perawatan dengan pendekatan Reliability Engineering dan
Maintenance Value Stream Mapping MVSM dapat disusun dengan langkah- langkah perawatan usulan seperti berikut ini:
1. Tujuan
Melakukan perawatan mesin karena jadwal penggantian komponen maupun karena terjadi kerusakan.
2. Ruang Lingkup
Departemen Maintenance 3.
Defenisi Merawat mesin dengan melakukan penggantian komponen yang sudah
terjadwal maupun kerusakan mesin. 4.
Tanggung Jawab OperatorMekanik
Maintenance, Asst
Spv Maintenance,
Spv maintenance, Ass Mill Maintenance
Universitas Sumatera Utara
5. Peralatan dan Bahan
a. Komponen mesin
b. Pelumas
c. Alat tulis dan Logbook
d. Obeng
e. Martil, dll
6. Acuan dan Referensi
ISO : 9001 : 2000 ISO : 14001 : 20014
7. Prosedur Kerja
1. Sesuai
dengan jadwal
penggantian komponen,
operator maintenance melakukan penggantian komponen dengan mengisi
form kerusakanpenggantian dan melaporkan kerusakan ke bagian bengkel.
2. Mekanik bagian maintenance mengidentifikasi masalah kerusakan
mesin. 3.
Mekanik bagian maintenance mengidentifikasi kebutuhan sumber daya yaitu peralatan dan bahan.
4. Mekanik melaporkan hasil analisis ke kepala bengkelmaintenance.
5. Jika kepala maintenance sudah menerima dan menyetujui hasil
analisis oleh mekanik maintenance maka mekanik mengambil form pengambilan sumber dayaperalatan spare part.
6. Jika kepala maintenance tidak menerima dan menyetujui hasil
Universitas Sumatera Utara
analisis mekanik maintenance maka dilakukan kembali identifikasi kerusakan.
7. Mekanik maintenance mempersiapkan rencana perbaikan.
8. Mekanik maintenance melakukan kegiatan perbaikan sesuai
prosedur penggantian komponen mesin. 9.
Mekanik melakukan running test mesin untuk memastikan apakah mesin sudah dapat beroperasi dengan benar.
10. Jika mesin belum berfungsi kembali dengan benar maka mekanik
maintenance melakukan kembali identifikasi kerusakan. 11.
Jika mesin sudah dapat berfungsi kembali maka mekanik maintenance mencatat penyebab kerusakan, waktu kerusakan dan
tindakan perbaikan yang dilakukan. Dari prosedur diatas maka dapat disusun flowchart perencanaan
perawatan usulan seperti Gambar 6.2.
Universitas Sumatera Utara
Penggantian komponen Operator mengisi form kerusakanpenggantian dan
melaporkan kerusakan ke bagian bengkel
Mekanik mengidentifikasi masalah kerusakan
Mekanik mengidentifikasi kebutuhan sumber daya peralatansumber daya
Mekanik melaporkan hasil analisis ke kepala bengkel
Acc ka. Bengkel? Form penggantian
komponen Jadwal
penggantian komponen
Mekanik mengambil form pengambilan sumber daya
Mempersiapkan rencana perbaikan Form pengambilan
peralatanspare part
Mekanik melakukan kegiatan perbaikan
Mekanik melakukan running test mesin
Mesin berfungsi kembali?
Mekanik mencatat waktu penyebab kerusakan dan tindakan perbaikan yang dilakukan
Selesai No
Yes No
Yes
Gambar 6.2. Flowchart Perencanaan Perawatan Usulan
Universitas Sumatera Utara