Pembentukan Current State Map

Tabel 5.36. Rekapitulasi Nilai Keandalan pada Jadwal Interval Penggantian Komponen No Komponen Interval Penggantian Komponen Hari Keandalan 1 Left and Right Handed Worm PN 13 196 0,36906 2 Bushing 179 0,5012 3 Rebuild Worm 204 0,37267 4 Press Cylynder 243 0,37201 5 Bearing SKF 29326 248 0,50434 Sumber: Pengolahan Data

5.2.5. Pembentukan Current State Map

Pembentukan current state map dilakukan dengan menerapkan langkah – langkah berdasarkan konsep value stream mapping, aktivitas perawatan yang diterapkan pada current state map merupakan urutan aktivitas aktual yang dilakukan jika terjadi kerusakan. Data mengenai waktu rata – rata seperti nilai MTTO, MTTR dan MTTY didapatkan dari hasil wawancara dengan bagian maintenance terhadap bagaimana perbaikan yang dilakukan jika terjadi kerusakan hingga dapat beroperasi kembali. Dengan adanya pemetaan ini, maka dapat diidentifikasi beberapa faktor yang menyebabkan bertambahnya nilai non value added time, seperti: 1. Delay akibat operator yang menggunakan mesinperalatan lambat dalam merespon kerusakan. Delay ini dihitung sejak terjadinya equipment breakdown sampai operator perawatan mendapatkan informasi bahwa terjadi kerusakan. Hal ini terjadi karena yang menggunakan mesinperalatan belum memahami fungsional mesin dan apa yang harus Universitas Sumatera Utara dilakukan jika terjadi kerusakan pada mesin sehingga terjadi delay yang cukup lama. 2. Delay akibat tidak tersedianya komponen. Ketersediaan sumber daya seperti komponen mesin dan peralatan yang digunakan untuk memperbaiki mesin yang rusak merupakan salah satu factor yang mempengaruhi nilai waktu downtime dalam aktivitas perawatan. Jika komponen dan sumber daya lainnya tidak tersedia maka proses perbaikan tidak dapat segera dilakukan yang mengakibatkan mesinperalatan tidak dapat digunakan untuk melakukan proses produksi. Kondisi aktual yang terjadi di PT. Multimas Nabati Asahan masih belum optimal karena masih sering terjadi delay karena tidak tersedianya komponen mesin. Hal ini menyebabkan mesin tidak dapat langsung diperbaiki ketika terjadi kerusakan karena harus nmenunggu samapi komponen tersedia dan proses perawatan dapat dilakukan. 3. Delay akibat tidak tersedianya opearator perawatan tidak adanya teknisi yang standby di tempat. Teknisi perawatan yang seharusnya standby di lantai produksi, sehingga pada saat dibutuhkan dapat segera melakukan tugasnya. Namun kondisi aktual saat ini masih belum optimal karena masih sering terjadi delay akibat kerusakan yang tidak dapat diprediksi. 4. Prosedur perawatan dan perbaikan yang belum optimal. Dari hasil penggambaran current state map didapatkan total waktu non value added sebesar 11 jam dan total waktu value added sebesar 6 jam. Sehingga Universitas Sumatera Utara didapatkan persentase maintenance efficiency untuk komponen Left and Right Handed Worm PN 13 sebesar 35,29. Maintenance Efficiency = = Current state map aktivitas perawatan komponen Left and Right Handed Worm PN 13 dapat dilihat pada Gambar 5.3. dan untuk komponen bushing, rebuild worm, press cylinder dan beraing SKF 29326 dapat dilihat pada gambar selanjutnya. Universitas Sumatera Utara Identikasi Masalah Identifikasi Sumber Daya Mengalokasikan Sumber daya Equipment Breakdown Left and Right Handed Worm PN 13 Komunikasikan Masalah Mempersiapkan pekerjaan yang akan dilakukan Melakukan Perawatan perbaikan Menjalankan mesin peralaytan setelah diperbaiki 6 jam 1 jam 17 jam 1 jam 0,5 jam 4 jam 0,5 jam 0,5 jam 3 jam 0,5 jam MTTO MTTR MTTY 10 jam 1 jam 6 jam Non Value Added Time Value Added Time 6 jam 11 jam Maintenance Efficiency 35,29 Gambar 5.3. Current State MVSM Komponen Left and Right Handed Worm PN 13 Universitas Sumatera Utara Identikasi Masalah Identifikasi Sumber Daya Mengalokasikan Sumber daya Equipment Breakdown Bushing Komunikasikan Masalah Mempersiapkan pekerjaan yang akan dilakukan Melakukan Perawatan perbaikan Menjalankan mesin peralaytan setelah diperbaiki 4 jam 1 jam 15 jam 1 jam 0,5 jam 3 jam 1 jam 1 jam 3 jam 0,5 jam MTTO MTTR MTTY 10 jam 1 jam 4 jam Non Value Added Time Value Added Time 4 jam 11 jam Maintenance Efficiency 26,66 Gambar 5.4. Current State MVSM Komponen Bushing Universitas Sumatera Utara Identikasi Masalah Identifikasi Sumber Daya Mengalokasikan Sumber daya Equipment Breakdown Rebuild Worm Komunikasikan Masalah Mempersiapkan pekerjaan yang akan dilakukan Melakukan Perawatan perbaikan Menjalankan mesin peralaytan setelah diperbaiki 3 jam 1 jam 15 jam 1 jam 0,5 jam 2 jam 1 jam 1 jam 5 jam 0,5 jam MTTO MTTR MTTY 11 jam 1 jam 3 jam Non Value Added Time Value Added Time 3 jam 12 jam Maintenance Efficiency 20 Gambar 5.5. Current State MVSM Komponen Rebuild Worm Universitas Sumatera Utara Identikasi Masalah Identifikasi Sumber Daya Mengalokasikan Sumber daya Equipment Breakdown Press Cylinder Komunikasikan Masalah Mempersiapkan pekerjaan yang akan dilakukan Melakukan Perawatan perbaikan Menjalankan mesin peralaytan setelah diperbaiki 6 jam 1 jam 18 jam 1 jam 0,5 jam 2 jam 1 jam 1 jam 5 jam 0,5 jam MTTO MTTR MTTY 11 jam 1 jam 6 jam Non Value Added Time Value Added Time 6 jam 12 jam Maintenance Efficiency 33,33 Gambar 5.6. Current State MVSM Komponen Press Cylinder Universitas Sumatera Utara Identikasi Masalah Identifikasi Sumber Daya Mengalokasikan Sumber daya Equipment Breakdown Bearing SKF 29326 Komunikasikan Masalah Mempersiapkan pekerjaan yang akan dilakukan Melakukan Perawatan perbaikan Menjalankan mesin peralaytan setelah diperbaiki 4 jam 1 jam 16 jam 1 jam 0,5 jam 2 jam 1 jam 1 jam 5 jam 0,5 jam MTTO MTTR MTTY 11 jam 1 jam 4 jam Non Value Added Time Value Added Time 4 jam 12 jam Maintenance Efficiency 25 Gambar 5.7. Current State MVSM Komponen Bearing SKF 29326 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan Gambar 5.4. aktivitas yang akan memberikan nilai tambah adalah aktivitas perbaikanperawatan mesin, sedangkan aktivitas lainnya tidak memberikan nilai tambah. Aktivitas non value added pada perbaikanperawatan komponen eft and Right Handed Worm PN 13 dapat dilihat pada Tbael 5.40. Tabel 5.37. Aktivitas Non Value Addeed Komponen Left and Right Handed Worm PN 13 NO Aktifitas Waktu jam Keterangan 1 Equipment Breakdown - Terjadinya kerusakan atau perlunya dilakukan perawatan pada satu mesinperalatan yang dapat mempengaruhi proses produksi. 2 Komunikasi Masalah 0,5 Operator pengguna mesinperalatan mengkoordinasikan masalah kerusakan ke operator perawatanperbaikan 3 Delay karena tidak adanya operator perawatan 3 Aktivitas perawatan tertunda karena operator perawatan yang tidak berada ditempat pada waktu operator penggunamesinperalatan menyampaikan kondisi equipment breakdown. 4 Identifiaksi Masalah 0,5 Identifikasi hal – hal yang menyebabkan terhentinya mesinperalatan yang digunakan 5 Identifikasi sumber daya 0,5 Identifikasi sumber daya yang dibutuhkan dalam melakukan proses perawtan atau perbaikan seperti: alat- alat obeng, tang, palu, dll, spare parts, operator dan yang lainnya 6 Delay tidak tersedianya komponen mesin 4 Delay terjadi karena tidak tersedianya komponen yang dibutuhkan meskipun informasi yang telah diterima oleh operator perawatan 7 Mengalokasikan sumber daya 0,5 Mempersiapkan sumber daya yang telah diidentifikasi 8 Mempersiapkan pekerjaan yang akan dilakukan 1 Menyusun rencana kerja 9 Menjalankan mesinperalatan setelah diperbaiki 1 Waktu yang dibutuhkan untuk memastikan bahwa mesinperalatan dapat digunakan kembali setelah kegiatan setelah kegiatan perawatan mesinperalatan dilakukan Dari Tabel 5.40. dapat dilihat masih terdapat aktivitas yang seharusnya dapat dieliminasi seeprti delay karena tidak adanya operator dan delay karena tidak tersedianya komponen mesin. Pada pembentukan future state map Universitas Sumatera Utara diharapkan agar kedua aktivitas tersebut dapat dieliminasi untuk mengoptimalkan perawatan mesin.

5.2.6. Pembentukan Future State Map

Dokumen yang terkait

Penerapan Metode Reliability Engineering dan Maintenance Value Stream Mapping (MVSM) Dalam Perencanaan dan Perhitungan Biaya Perawatan Mesin di Pabrik Gula Kwala Madu PTPN II

30 173 128

Penerapan Metode Reliability Engineering dan Maintenance Value Stream Mapping (MVSM) dalam Perencanaan dan Perhitungan Biaya Perawatan Mesin di PT. Multimas Nabati Asahan

0 1 18

Penerapan Metode Reliability Engineering dan Maintenance Value Stream Mapping (MVSM) dalam Perencanaan dan Perhitungan Biaya Perawatan Mesin di PT. Multimas Nabati Asahan

0 0 1

Penerapan Metode Reliability Engineering dan Maintenance Value Stream Mapping (MVSM) dalam Perencanaan dan Perhitungan Biaya Perawatan Mesin di PT. Multimas Nabati Asahan

0 0 9

Penerapan Metode Reliability Engineering dan Maintenance Value Stream Mapping (MVSM) dalam Perencanaan dan Perhitungan Biaya Perawatan Mesin di PT. Multimas Nabati Asahan

0 0 31

Penerapan Metode Reliability Engineering dan Maintenance Value Stream Mapping (MVSM) dalam Perencanaan dan Perhitungan Biaya Perawatan Mesin di PT. Multimas Nabati Asahan

0 0 1

Penerapan Metode Reliability Engineering dan Maintenance Value Stream Mapping (MVSM) Dalam Perencanaan dan Perhitungan Biaya Perawatan Mesin di Pabrik Gula Kwala Madu PTPN II

0 0 26

Penerapan Metode Reliability Engineering dan Maintenance Value Stream Mapping (MVSM) Dalam Perencanaan dan Perhitungan Biaya Perawatan Mesin di Pabrik Gula Kwala Madu PTPN II

0 0 1

Penerapan Metode Reliability Engineering dan Maintenance Value Stream Mapping (MVSM) Dalam Perencanaan dan Perhitungan Biaya Perawatan Mesin di Pabrik Gula Kwala Madu PTPN II

0 0 8

Penerapan Metode Reliability Engineering dan Maintenance Value Stream Mapping (MVSM) Dalam Perencanaan dan Perhitungan Biaya Perawatan Mesin di Pabrik Gula Kwala Madu PTPN II

0 0 8