Value Stream Mapping VSM Tempat dan Waktu Penelitian Jenis Penelitian

R tp = Probabilitas terjadinya sikluspencegahan T p +tp = panjang siklus pencegahan Mtp+Tf= ekspektasi panjang siklus kerusakan

3.6. Value Stream Mapping VSM

Value Stream adalah sekumpulan dari seluruh kegiatan yang di dalamnya terdapat kegiatan yang memberikan nilai tambah juga yang tidak memberikan nilai tambah yang dibutuhkan untuk membawa produk maupun satu grup produk dari sumber yang sama untuk melewati aliran-aliran utama, mulai dari raw material hingga sampai ke tangan konsumen. Tujuan pemetaan ini adalah untuk mengidentifikasi seluruh jenis pemborosan di sepanjang value stream dan untuk mengambil langkah dalam upaya mengeliminasi pemborosan tersebut. Mengambil langkah ditinjau dari segi value stream berarti bekerja dalam satu lingkup gambar yang besar bukan proses- proses individual, dan memperbaiki keseluruhan aliran dan bukan hanya mengoptimalkan aliran secara sepotong-sepotong 13 . Hal ini memunculkan suatu bahasa yang umum digunakan dalam proses produksi, dengan demikian akan mampu memfasilitasi keputusan yang lebih matang dalam memperbaiki value stream. 13 Rother, M dan Shook, J, Learning to See, Value Stream Mapping to Create Value and Eliminate Muda,2003, The Lean Enterprise Institute, Inc, pp. 3-6 Universitas Sumatera Utara

3.7. Maintenance Value Stream Mapping MVSM

14

3.7.1. Pendahuluan

Salah satu metode yang sangat efektif di perusahaan lean untuk mengeliminasi kegiatan-kegiatan non value added adalah dengan menggunakan Value Stream Mapping VSM. VSM merupakan tools yang digunakan dalam memvisualisasikan suatu sistem yang merepresentasikan aliran material dan informasi. Metode ini juga telah dijelaskan sebelumnya dapat menghasilkan suatu gambaran umum sebuah proses yang mudah dipahami. Hal ini juga semakin memudahkan untuk mengambil keputusan dalam mengeliminasi kegiatan- kegiatan yang tidak memberikan nilai tambah non value added activities. Hingga saat ini, telah diidentifikasi dan di-review ada 7 jenis teknik di dalam VSM, yaitu big picture mapping Rother and Shook , 1999, supply chain response matrix Hines, Rich dan Jones, 1997, production variety funnel New, 1974, quality filter mapping Hines dan Rich, 1997, demand amplification mapping Hines dan Taylor, 2000, decision point analysis Hines, Rich dan Jones, 1997, dan physical structure mapping Hines dan Rich, 1997. Namun, tidak satu pun dari ketujuh teknik tersebut yang berhubungan dengan kegiatan maintenance perawatan sehingga tidak dapat digunakan untuk memetakan kegiatan perawatan tesebut. Jika diperhatikan lebih lanjut, dalam setiap kegiatan perawatan tentu terdapat kegiatan yang memberikan nilai tambah maupun yang tidak memberikan nilai tambah. Sehingga, keunikan dari teknik ini adalah untuk 14 Kannan, Soundararajan, et. al. Developing A Maintenance Value Stream Map. http:www.iienet.orguploadedFilesIIECommunityTechnical_Societies_and_DivisionsLeanLean_details_pagesKa nnan4-07.pdf Universitas Sumatera Utara mengembangkan VSM dalam kegiatan perawatan yang disebut dengan Maintenance Value Stream Mapping MVSM.

3.7.2. Variabel yang Digunakan dalam MVSM

Konsep Mean Maintenace Lead Time MMLT dianalogikan sesuai dengan konsep lead time dalam kegiatan manufaktur dalam pengukuran waktu untuk kegiatan perawatan. MMLT didefinisikan sebagai rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan perawatan mesin sehingga mesin tersebut dapat dipastikan telah mampu dioperasikan dengan normal. MMLT membagi kegiatan perwatan ke dalam beberapa level kegiatan. Dalam MVSM tidak dilakukan pengujian terhadap dampak dari buruk atau kurangnya strategi perawatan di lantai produksi, melainkan digunakan sebagai alat untuk mengukur waktu aktivitas perawatan. Secara matematis, MMLT dirumuskan dengan persamaan: MMLT = MTTO + MTTR + MTTY dimana: MTTO = Mean Time To Organize Rata-rata waktu yang diperlukan untuk mengkoordinasikan tugas-tugas untuk memulai kegiatan perawatan mesinperalatan setelah diketahui adanya kerusakan atau berdasarkan jadwal yang telah dibuat. MTTR = Mean Time To Repair Rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk melakukan aktivitas perawatan mesinperalatan. Universitas Sumatera Utara MTTY = Mean Time To Yield Rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk memastikan bahwa mesinperalatan dapat digunakan kembali setelah kegiatan perawatan mesinperalatan dilakukan. Berdasarkan definisi tersebut, komponen waktu yang memberikan nilai tambah bagi kegiatan perawatan adalah MTTR karena hanya komponen waktu ini merupakan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan perawatan atau perbaikan terhadap mesinperalatan. Untuk dua komponen waktu lainnya, yaitu MTTO dan MTTY merupakan kegiatan yang tidak memberikan nilai tambah non value added time. Oleh karena itu, value added time dan non value added time ditunjukkan dengan persamaan: Value added time = MTTR Non value added time = MTTO + MTTR Efisiensi perawatan dihitung dengan menggunakan persentase dari MMLT aktual dibandingkan dengan MMLT. Secara matematis:

3.7.3. Framework yang Digunakan dalam MVSM

Pada bagian ini akan dijelaskan framework kerangka kerja yang akan digunakan dalam dalam mengembangkan MVSM, yaitu tujuh kategori kerangka kerja yang merupakan simbol-simbol dari konsep VSM secara umum dan dikembangkan menjadi beberapa simbol baru. Berikut ini adalah uraian terhadap tujuh kategori kerangka kerja yang digunakan dalam MVSM: Universitas Sumatera Utara a. Equipment breakdown Simbol ini menggambarkan bahwa terjadi kerusakan atau perlunya dilakukan perawatan pada satu mesinperalatan yang dapat mempengaruhi proses produksi. b. Proses Pada kategori ini terdapat aktivitas-aktivitas yang merupakan tahapan yang dilakukan sejak terhentinya mesinperalatan sampai kondisi dimana mesinperalatan dapat berfungsi kembali dengan normal dalam proses produksi. Aktivitas-aktivitas tersebut adalah komunikasikan masalah, identifikasi masalah, identifikasi sumber daya, mengalokasikan sumber daya, mempersiapkan pekerjaan yang akan dilakukan, melakukan perawatanperbaikan, menjalankan mesinperalatan setelah diperbaiki, dan pekerjaan perawatanperbaikan selesai. c. Aliran fisik Aliran fisik menggambarkan aktivitas transportasi antara kegiatan yang satu dengan kegiatan yang lain yang dapat diamati secara fisik. d. Aliran informasi Aliran fisik dalam proses perawatan berhubungan dengan aliran informasi. Terkadang aliran informasi merupakan penghambat dalam aktivitas perawatan sehingga waktu yang dibutuhkan untuk proses selanjutnya jadi semakin lama. e. Kotak data Di setiap simbol proses terdapat kotak data yang berisi data mengenai Universitas Sumatera Utara simbol tersebut. f. Delay Simbol ini mengindikasikan bahwa terdapat waktu mengganggur di antara dua proses. Delay merupakan jenis kegiatan non value added yang dapat menambah nilai MMLT. Ada 3 jenis delay yang digunakan dalam menggambarkan MVSM, yaitu delay akibat operator yang menggunakan mesinperalatan lambat dalam merespon masalah kerusakan, delay akibat tidak tersedianya komponen, dan delay akibat tidak tersedianya operator perawatan tidak standby di tempat. g. Timeline Timeline menggambarkan dua jenis waktu, yaitu value added time dan non value added time. Untuk lebih jelasnya, 7 kategori framework tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.1. berikut ini. Universitas Sumatera Utara Tabel 3.1. Kategori Framework dalam MVSM No Kategori Framework Sub- Kategori Simbol Nama Simbol Keterangan Kategori MMLT 1 Equipment breakdown Equipment breakdown Terjadi kerusakan atau perlunya dilakukan perawatn pada satu mesin perawatan yang dapat mempengaruhi proses produksi MMTO, MTTR, MTTY 2 Proses Communi cation Komunikasi kan masalah Operator pengguna mesinperalatan mmengkoordinasikan masalah kerusakan ke operator perawatan atau perbaikan MTTO Identificat ion Identifikasi masalah Identifikasi hal-hal yang menyebabkan terhentinya mesin peralatan yang digunakan MTTO Identifikasi sumber daya Identifikasi sumber daya yang dibutuhkan dalam melakukan proses perawatan atau perbaikan atau perbaikan, seperti alat- alat obeng, tang, palu,dll, spare part, operator, dll MTTO Alokasi Mengalokasi kan sumber daya Mempersiapkan sumber daya yang telah diidentifikasi MTTO Work Order Mempersiap kan pekerjaan yang akan dilakukan Menyusun rencana kerja MTTO Pekerjaan perawatan perbaikan selesai Rencana kerja telah disusun MTTO Repair Melakukan perawatan perbaikan Pelaksanaan perawatan atau perbaikan terhadap mesin peralatan MTTR Universitas Sumatera Utara Tabel 3.1. Kategori Framework dalam MVSM Lanjutan No Kategori Framework Sub- Kategori Simbol Nama Simbol Keterangan Kategori MMLT 2 Proses Yield Menjalanka n mesin peralatan setelah diperbaiki Waktu yang dibutuhkan untuk memastikan bahwa mesin peralatan dapat digunakan kembali setelah kegiatan perawatan mesin peralatan dilakukan MTTY 3 Aliran fisik Panah Maju Panah maju Menunjukkan adanya aliran fisik. Dua proses di dalam MVSM dihubungkan dengan panah ini MTTO, MTTR, MTTY Panah Turun Panah turun Menggambarkan aliran fisik antara equipment breakdown dengan aktivitas pertama dalam MVSM MTTO 4 Aliran informasi Manual Panah lurus Menggambarkan aliran informasi seperti memo, laporan, atau percakapan. Frekuensi aliran juga dicantumkan di symbol ini. MTTO, MTTR, MTTY Elektronik Panah berkelok Menggambarkan aliran informasi melalui internet, intranet, Local Area Network LAN, Wide Area Network WAN. Frekuensi aliran juga dicantumkan di symbol ini. MTTO, MTTR, MTTY 5 Kotak data Kotak data Kotak data digunakan untuk merekam informasi dari setiap aktivitas perawatan perbaikan. Data yang terdapat di dalam kotak ini adalah data waktu setiap aktivitas. MTTO, MTTR, MTTY Universitas Sumatera Utara Tabel 3.1. Kategori Framework dalam MVSM Lanjutan sumber: Kannan, Soundararajan, et. al. Developing A Maintenance Value Stream Map. http:www.iienet.orguploadedFilesIIECommunityTechnical_Societies_and_DivisionsLeanLean_details_pa gesKannan4- 07.pdf

3.7.4. Proses Pemetaan dengan MVSM

Langkah-langkah yang dilakukan dalam memetakan aktivitas perawatan dengan menggunakan MVSM adalah sebagai berikut: No Kategori Framework Sub- Kategori Simbol Nama Simbol Keterangan Kategori MMLT 6 Delay Delay akibat operator yang mengguna kan mesin peralatan lambat dalam merespon masalah kerusakan Delay 1 Delay dihitung sejak terjadinya equipment breakdown sampai operator perawatan mendapatkan informasi bahwa terjadi kerusakan delay terjadi akibat lambatnya operator yang menjalankan mesin peralatan dalam merespon masalah kerusakan MTTO Delay akibat tidak tersediany a komponen Delay 2 Delay terjadi karena tidak tersedianya komponen yang dibutuhkan meskipun informasi telah diterima oleh operator perawatan. MTTO Delay akibat tidak tersediany a operator perawatan tidak standby di tempat Delay 3 Aktivitas perawatan tertunda karena operator perawatan yang tidak berada di tempat pada waktu operator pengguna mesin peralatan menyampaikan kondisi equipment breakdown MTTO, MTTY 7 Timeline Timeline Timeline digunakan untuk mencatat informasi tentang value added time VA time dan non value added time NVA time. Pada bagian atas dicatat NVA time dan pada bagian bawah dicatat untuk VA time. MTTO, MTTR, MTTY Universitas Sumatera Utara 1. Menggambarkan simbol equipment breakdwon di sudut kiri atas lembar kerja sebagai tanda awal bahwa telah terjadi breakdown pada mesin atau peralatan. Tuliskan juga nama mesin atau peralatan yang mengalami breakdown di kotak kecil bagian atas. 2. Menggambarkan simbol-simbol yang berhubungan dengan proses yang pertama sekali komunikasikan masalah di bawah simbol equipment breakdown. Tempatkan juga simbol pekerjaan perawatanperbaikan selesai di sebelah paling kanan kertas kerja dan sejajar dengan simbol komunikasikan masalah. 3. Mengidentifikasi simbol-simbol yang akan digambarkan di antara symbol komunikasikan masalah dan simbol pekerjaan perawatanperbaikan selesai. Simbol-simbol tersebut adalah identifikasi masalah, identifikasi sumber daya, mengalokasikan sumber daya, mempersiapkan pekerjaan yang akan dilakukan, melakukan perawatanperbaikan, menjalankan mesinperalatan setelah diperbaiki. Semua simbol tersebut disusun secara berurutan dari kiri ke kanan dengan memberikan ruang untuk simbol panah maju dan delay jika terdapat delay. 4. Menggambarkan simbol kotak data dan memasukkan data waktu untuk setiap proses yang telah digambarkan pada langkah sebelumnya. Khusus untuk symbol pekerjaan perawatanperbaikan selesai, data waktu proses tidak ada karena proses tersebut tidak memberikan pengaruh terhadap nilai MMLT hanya sebagai keadaan yang menunjukkan bahwa aliran proses pada aktivitas perawatanperbaikan telah selesai seluruhnya. Universitas Sumatera Utara 5. Menggambarkan simbol delay di antara setiap proses. Simbol delay disesuaikan dengan keadaan yang ingin dipetakan. Data mengenai lamanya delay dituliskan di bawah simbol delay. Jika terdapat dua atau lebih delay, cukup dengan menggambarkan satu simbol segitiga dan menuliskan angka di dalam segitiga tersebut sesuai jenis delay yang ingin digambarkan. 6. Menggambarkan simbol aliran fisik dan aliran informasi sesuai dengan keadaan aktivitas yang ingin dipetakan. 7. Menggambarkan simbol timeline di bagian bawah gambar simbol proses dan mencatatkan waktu setiap proses sesuai dengan kategori value added time atau non value added time. 8. Melengkapi gambar dengan perhitungan total value added time, non value added time, dan efisiensi perawatan. Berikut ini adalah contoh gambar MVSM suatu proses perawatan mesin yang digambarkan secara lengkap sesuai dengan langkah-langkah yang telah dijelaskan. Gambar 3.5. Maintenance Value Stream Mapping MVSM Universitas Sumatera Utara BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

4.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di PT.Multimas Nabati Asahan departemen PKS Pengolahan Kelapa Sawit yang megolah bahan baku TBS menjadi Crude Palm Oil CPO dan Inti sawit palm kernel yang berlokasi di lokasi Kuala Tanjung, Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batubara dahulunya Kabupaten Asahan. Waktu penelitian dilakukan pada Agustus 2015 sampai dengan selesai.

4.2. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif yaitu suatu jenis penelitian yang bertujuan untuk mencandra atau mendeskripsikan secara sistematik, faktual dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat suatu objek atau populasi tertentu Sinulingga, 2011. Hasil penelitian bertujuan untuk memberikan usulan jadwal penggantian komponen mesin, perhitungan biaya untuk meminimumkan pengeluaran perusahaan khususnya bagian maintenance dan mengembangkan SOP perawatan mesin dan mengurangi kegiatan-kegiatan yang tidak memberikan nilai tambah non value added activities. Universitas Sumatera Utara

4.3. Objek Penelitian

Dokumen yang terkait

Penerapan Metode Reliability Engineering dan Maintenance Value Stream Mapping (MVSM) Dalam Perencanaan dan Perhitungan Biaya Perawatan Mesin di Pabrik Gula Kwala Madu PTPN II

30 173 128

Penerapan Metode Reliability Engineering dan Maintenance Value Stream Mapping (MVSM) dalam Perencanaan dan Perhitungan Biaya Perawatan Mesin di PT. Multimas Nabati Asahan

0 1 18

Penerapan Metode Reliability Engineering dan Maintenance Value Stream Mapping (MVSM) dalam Perencanaan dan Perhitungan Biaya Perawatan Mesin di PT. Multimas Nabati Asahan

0 0 1

Penerapan Metode Reliability Engineering dan Maintenance Value Stream Mapping (MVSM) dalam Perencanaan dan Perhitungan Biaya Perawatan Mesin di PT. Multimas Nabati Asahan

0 0 9

Penerapan Metode Reliability Engineering dan Maintenance Value Stream Mapping (MVSM) dalam Perencanaan dan Perhitungan Biaya Perawatan Mesin di PT. Multimas Nabati Asahan

0 0 31

Penerapan Metode Reliability Engineering dan Maintenance Value Stream Mapping (MVSM) dalam Perencanaan dan Perhitungan Biaya Perawatan Mesin di PT. Multimas Nabati Asahan

0 0 1

Penerapan Metode Reliability Engineering dan Maintenance Value Stream Mapping (MVSM) Dalam Perencanaan dan Perhitungan Biaya Perawatan Mesin di Pabrik Gula Kwala Madu PTPN II

0 0 26

Penerapan Metode Reliability Engineering dan Maintenance Value Stream Mapping (MVSM) Dalam Perencanaan dan Perhitungan Biaya Perawatan Mesin di Pabrik Gula Kwala Madu PTPN II

0 0 1

Penerapan Metode Reliability Engineering dan Maintenance Value Stream Mapping (MVSM) Dalam Perencanaan dan Perhitungan Biaya Perawatan Mesin di Pabrik Gula Kwala Madu PTPN II

0 0 8

Penerapan Metode Reliability Engineering dan Maintenance Value Stream Mapping (MVSM) Dalam Perencanaan dan Perhitungan Biaya Perawatan Mesin di Pabrik Gula Kwala Madu PTPN II

0 0 8