Aspek Pengukuran Pengolahan dan Analisis Data .1 Pengolahan Data Pengetahuan Gizi Ibu Pengasuh

3.6 Aspek Pengukuran

a. Data jumlah buah yang dikonsumsi dalam gram per hari dikategorikan: 1. Cukup : 200- 300 gram sehari. 2. Tidak Cukup : 200 gram sehari. b. Data jumlah sayuran yang dikonsumsi dalam gram per hari dikategorikan: 1. Cukup : 300-400 gram sehari. 2. Tidak Cukup : 300 gram sehari. c. Data frekuensi mengonsumsi buah dikategorikan : 1. Frekuensi buah 1x sehari, 2. Frekuensi buah setiap hari, 3. Frekuensi buah 1-3 kali seminggu, 4. Frekuensi buah 4-6 kali seminggu, d. Data frekuensi mengonsumsi sayuran dikategorikan : 1. Frekuensi buah 1x sehari, 2. Frekuensi buah setiap hari, 3. Frekuensi buah 1-3 kali seminggu, 4. Frekuensi buah 4-6 kali seminggu, e. Data jumlah sayuran yang dikonsumsi dalam gram per hari dikategorikan: 1. Cukup : 300-400 gram sehari. 2. Tidak Cukup : 300 gram sehari. f. Sumbangan serat sayur dan buah terhadap kecukupan serat anak prasekolah Menghitung sumbangan serat dari buah dan sayur terhadap kebutuhan serat Baliawati 2010 dalam Melfika 2012: Universitas Sumatera Utara x 100 g.Pengetahuan gizi ibu dilakukan dengan mengolah hasil kuesioner yang diberikan kepada ibu terhadap standart atau kategori berdasarkan jawaban yang diperoleh dari responden yaitu ibu atau pengasuh yang akan dikategorikan menjadi baik, cukup dan kurang. Kategori aspek pengukuran pengetahuan gizi ibu atau pengasuh berdasarkan Arikunto 2013,yaitu : a. Baik, apabila total skor yang diperoleh responden 75 b. Cukup, apabila total skor nilai yang diperoleh responden 60-75 c. Kurang, apabila total skor yang diperoleh responden 60 3.7 Pengolahan dan Analisis Data 3.7.1 Pengolahan Data Pengolahan data dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Editing

Untuk melakukan pengecekan isi kuesioner apakah kuesioner sudah diisi dengan lengkap dan jelas. b. Coding Merupakan kegiatan merubah data berbentuk huruf menjadi data berbentuk bilangan, agar memudahkan menganalisis data dalam bentuk kuantitatif. c. Tabulating Tabulating adalah penyusunan data dalam bentuk table distribusi frekuensi dan presentase. Universitas Sumatera Utara

3.7.2 Analisis Data Data yang dikumpulkan kemudian disajikan dalam bentuk tabel distribusi

frekuensi dan dianalisis secara deskriptif. Universitas Sumatera Utara BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Kecamatan Teluk Nibung 4.1.1 Geografi dan Potensi Wilayah Kecamatan Teluk Nibung terletak di sebelah Utara Kota Tanjungbalai dan merupakan salah satu kecamatan diantara 6 kecamatan dengan pusat pemerintahan di Kelurahan Pematang Pasir yang berjarak 12 km dengan Kantor Walikota Tanjungbalai. Letak Kecamatan Teluk Nibung berdekatan langsung dengan pelabuhan tempat pengangkutan barang dan penumpang ke Malaysia serta gudang-gudang tempat penyimpanan ikan, sehingga menjadi akses yang potensial bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat. Hal ini juga menjadi penyebab banyaknya masyarakat yang tinggal di kecamatan ini bermatapencaharian sebagai nelayan. Wilayah Kecamatan Teluk Nibung biasa dimanfaatkan untuk pemukiman, perkantoran, pertanian dengan jenis tanaman keras, seperti kelapa, Kelapa sawit dan coklat, serta pengolahan sumber daya hasil laut. Adapun untuk tanaman jenis sayuran yang ada di Kecamatan Teluk Nibung adalah kacang panjang, bayam, kangkung, dan melinjo. Sedangkan untuk jenis buah adalah mangga, rambutan, jambu biji, jambu air, sawo, pisang, sirsak, belimbing, dan sukun. Pemenuhan makanan sebagai sumber protein, biasanya diperoleh dari hasil laut yang didistribusikan dari gudang ikan yang terdapat di Teluk Nibung dan juga dari Bagan Asahan. Sedangkan untuk jenis sayuran yang lain seperti daun singkong, sawi, terong dan sebagainya diperoleh dari pedagang yang berasal dari Universitas Sumatera Utara Kecamatan Air Joman dan Jampalan yang berjualan dipasar tradisional Tanjungbalai. Jenis buah selain yang telah disebutkan diatas juga didatangkan dari daerah-daerah penghasil buah yang lainnya. Selain di pasar tradisonal Tanjungbalai, sayur dan buah juga biasa diperjualbelikan di warung sampah yang dekat dengan tempat tinggal masyarakat. 4.1.2 Demografi 4.1.2.1 Distribusi Penduduk Kecamatan Teluk Nibung Kecamatan Teluk Nibung mempunyai luas wilayah 1.255 Ha yang meliputi 5 lima Pemerintah Kelurahan dengan jumlah penduduk 43.981 jiwa. Jumlah penduduk Kecamatan Teluk Nibung pada masing-masing kelurahan disajikan pada tabel 4.1 berikut. Tabel 4.1 Distribusi Jumlah Penduduk Kecamatan Teluk Nibung No Kelurahan Jumlah Penduduk Jumlah Kepala Keluarga Laki-laki Perempuan 1 2 3 4 5 Perjuangan Pematang Pasir Sei Merbau Kapias P. Buaya Beting K. Kapias 4.327 4.683 3.711 4.080 5.271 4.123 4.582 3.695 4.005 5.324 8.450 9.445 7.406 8.085 10.595 1.977 2.290 1.791 2.018 2.031 Jumlah 22.252 21.729 43.981 10.107 Sumber Data: Kasi Pemerintahan Kecamatan Teluk Nibung Berdasarkan laporan kependudukan pada tabel diatas, jumlah penduduk di Kecamatan Teluk Nibung adalah 43.981 jiwa dengan 10.107 Kepala Keluarga. Penduduk terbesar ada di Kelurahan Beting Kuala Kapias, yakni sebesar 10.595 jiwa dengan berjenis kelamin laki-laki sebanyak 5.271 jiwa dan perempuan sebanyak 5.324 jiwa. Universitas Sumatera Utara

4.1.2.2 Distribusi Penduduk Menurut Golongan Umur

Adapun perincian penduduk menurut golongan umur disajikan pada tabel 4.2 sebagai berikut. Tabel 4.2. Distribusi Penduduk Kecamatan Teluk Nibung Menurut Golongan Umur Golongan Umur Laki-laki Perempuan Total Jiwa 0- 5Tahun 6-10 Tahun 11-16 Tahun 17-20 Tahun 21-25Tahun 26-30 Tahun 31-35 Tahun 36-40 Tahun 41-45 Tahun 46-50 Tahun 51-55 Tahun 56-59Tahun 60Tahun Keatas 2.558 1.901 1.855 1.653 1.707 1.440 1.531 1.633 1.551 1.643 1.532 1.584 1.664 2.169 1.984 1.953 1.657 1.666 1.428 1.528 1.623 1.550 1.649 1.538 1.519 1.465 4.727 3.885 3.808 3.310 3.373 2.868 3.059 3.256 3.101 3.292 3.070 3.103 3.129 Jumlah 22.252 21.729 43.981 Sumber Data: Kasi Pemerintahan Kecamatan Teluk Nibung Berdasarkan tabel diatas dapat kita simpulkan bahwa jumlah penduduk dengan golongan umur 0-5 tahun sebanyak menduduki porsi terbesar penduduk yang tinggal di Kecamatan Teluk Nibung. Selanjutnya untuk kelompok umur 0-10 tahun sebanyak 8.612 jiwa dengan 4.459 jiwa berjenis kelamin laki-laki dan 4.153 jiwa berjenis kelamin perempuan. Pada golongan umur inilah terdapat anak usia prasekolah yang menjadi sampel pada penelitian ini.

4.1.2.3 Distribusi Penduduk Menurut Mata Pencaharian

Sebaran penduduk Kecamatan Teluk Nibung menurut mata pencahariannya disajikan pada tabel 4.3 berikut. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.3 Distribusi Penduduk Kecamatan Teluk Nibung Menurut Mata Pencaharian Mata Pencaharian Jumlah Jiwa PNSSwasta TNIPOLRI Pedagang Buruh Perdagangan Nelayan Buruh Nelayan Petani Buruh Tani Buruh Transportasi Penarik Becak Buruh dalam Lapangan Pekerjaan Lain BelumTidak Bekerja Lain-lain 2.275 184 3.579 2.664 3.442 5.177 439 807 3.499 1.125 3.207 5.256 12.372 Jumlah 43.981 Sumber Data: Kasi Pemerintahan Kecamatan Teluk Nibung Berdasarkan data diatas dapat kita lihat bahwa penduduk yang belumtidak bekerja menempati porsi terbesar sebanyak 5.256 jiwa. Selanjutnya disusuldengan penduduk yang bermatapencaharian sebagai buruh nelayan sebanyak 5.177 jiwa dengan pusat pengumpulan dan penjualan hasil laut yang terdapat di Kelurahan Pematang Pasir. Hal ini dikarenakan di Kelurahan ini terdapat 3 gudang besar yang menampung hasil laut dari para nelayan. Selanjutnya, penduduk dengan mata pencaharian yang paling sedikit adalah TNIPOLRI yaitu 184 jiwa.

4.1.2.4 Distribusi Penduduk Menurut Agama

Gambaran agama yang dianut oleh penduduk pada Kecamatan Teluk Nibung dapat kita lihat pada tabel 4.4 berikut Universitas Sumatera Utara Tabel 4.4 Distibusi Penduduk Kecamatan Teluk Nibung Menurut Agama No Agama Jumlah jiwa 1 2 3 4 5 Islam Kristen Protestan Kristen Katolik Budha Hindu 43.416 266 9 290 Jumlah 43.981 Sumber Data: Kasi Pemerintahan Kecamatan Teluk Nibung Tabel 4.4 menunjukkan bahwa agama yang paling banyak dianut oleh penduduk di Kecamatan Teluk Nibung adalah agama Islam dengan jumlah penganut sebanyak 43.416 jiwa. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas penduduk Kecamatan Teluk Nibung adalah muslim. Sedangkan agama yang paling sedikit penganutnya di Kecamatan Teluk Nibung adalah Kristen Katolik, yakni sebanyak 9 jiwa.

4.1.2.5 Distribusi Penduduk Menurut Suku

Data jumlah penduduk menurut suku di Kecamatan Teluk Nibung dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut. Tabel 4.5 Distibusi Penduduk Kecamatan Teluk Nibung Menurut Suku No Suku Jumlah jiwa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Melayu Jawa Batak China Minang Aceh Nias Madina Karo Lainnya 12.028 10.732 14.116 202 3.7321 599 54 1.783 158 577 Jumlah 43.981 Sumber Data: Kasi Pemerintahan Kecamatan Teluk Nibung Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel 4.5 mayoritas penduduk di Kecamatan Teluk Nibung bersuku Batak, yaitu sebanyak 14.116 jiwa dan suku yang paling sedikit adalah suku Aceh yaitu sebanyak 54 jiwa.

4.2 Gambaran Umum Karakteristik Responden

Karakteristik responden, yaitu ibu pengasuh anak prasekolah pada penelitian ini meliputi karekteristik responden menurut umur, pekerjaan, pendidikan, dan jumlah anggota keluarga.

4.2.1 Umur Responden

Karakteristik responden menurut umur dapat kita lihat pada tabel 4.6 berikut. Tabel 4.6 Distibusi Responden Menurut Umur di Kecamatan Teluk Nibung tahun 2016 No Umur Responden Jumlah 1 2 3 4 30 tahun 30-39 tahun 40-49 tahun 49 tahun 19 31 24 2 25,0 40,8 31,6 2,6 Jumlah 76 100 Berdasarkan tabel 4.6 diatas responden dengan umur 30-49 tahun paling banyak, yaitu sebanyak 24 orang 31,6, dan responden yang paling sedikit berada pada kelompok umur 49 tahun, yaitu sebanyak 2 orang 2,6. 4.2.2 Pendidikan Responden Tabel 4.7 Distibusi Responden Menurut Pendidikan di Kecamatan Teluk Nibung tahun 2016 No Pendidikan Responden Jumlah 1 2 3 SD SMP SMA 42 21 13 55,3 27,6 17,1 Jumlah 76 100 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel 4.7 yang menggambarkan distribusi responden menurut pendidikan terakhir, terlihat bahwa responden dalam hal ini ibu atau pengasuh dengan tingkat pendidikan SD mengambil porsi terbesar, yakni sebanyak 55,3 dari seluruh responden yang ada atau sebanyak 42 ibu, sedangkan ibu dengan pendidikan SMA sebesar 17,1 atau sebanyak 13 ibu pengasuh.

4.2.3 Pekerjaan Responden Tabel 4.8 Distibusi Responden Menurut Pekerjaan di Kecamatan Teluk

Nibung tahun 2016 No Pekerjaan Responden Jumlah 1 2 3 4 IRT Pedagang Buruh Pabrik Lainnya 58 10 2 6 76,3 13,2 2,6 7,9 Jumlah 76 100 Berdasarkan tabel 4.8 diatas dapat kita lihat bahwa responden sebagai Ibu Rumah Tangga IRT di Kecamatan Teluk Nibung mengambil porsi paling banyak, yaitu sebanyak 58 responden 76,3 dan pekerjaan yang paling sedikit adalah sebagai buruh pabrik, yaitu sebanyak 2 responden 2,6 . 4.2.4 Jumlah Anggota Keluarga Tabel 4.9 Distibusi Responden Menurut Anggota Keluarga di Kecamatan Teluk Nibung tahun 2016 No Jumlah Anggota Keluarga Jumlah 1 2 3 1-3 orang 4-6 orang 6 orang 7 54 15 9,2 71,1 19,7 Jumlah 76 100 Berdasarkan tabel 4.9 diatas dapat kita lihat bahwa keluarga nelayan di Kecamatan Teluk Nibung dalam penelitian ini paling banyak memiliki anggota Universitas Sumatera Utara berjumlah 4-6 orang, yaitu sebanyak 54 keluarga 71,1, dan yang paling sedikit beranggota 1-3 orang sebanyak 7 keluarga 19,7.

4.3 Anak Usia Prasekolah pada Keluarga Nelayan

Sampel pada penelitian ini adalah anak usia pra sekolah dengan latar belakang keluarga nelayan yang tinggal di wilayah Kecamatan Teluk Nibung Kota Tanjungbalai, sampel dalam penelitian lebih banyak berjenis kelamin perempuan daripada laki-laki dengan kelompok umur 5 tahun lebih banyak dibanding kelompok umur lainnya. Mayoritas keluarga nelayan memiliki pendapatan sedang yakni sebesar Rp 1000.000- Rp 5.000.000. Gambaran umum karakteristik sampel terdiri dari jenis kelamin, kelompok umur, serta pendapatan orangtua disajikan dalam tabel 4.10 berikut. Tabel 4.10 Distribusi Anak Usia Prasekolah Berdasarkan Karakteristik No Karakteristik Anak Usia Prasekolah n 1. 2 3 Jenis Kelamin - Laki-laki - Perempuan Total Umur - 4 Tahun - 5 Tahun - 6 Tahun Total Pendapatan Orangtua - Tinggi - Sedang - Rendah 33 43 76 12 33 31 76 12 62 2 43,4 56,6 100,00 15,8 43,4 40,8 100,00 15,8 81,6 2,6 Total 76 100,00 Universitas Sumatera Utara 4.4 Frekuensi Konsumsi Buah dan Sayur Anak usia Prasekolah pada Keluarga Nelayan di Kecamatan Teluk Nibung Frekuensi konsumsi sayur dan buah adalah kekerapan mengonsumsi sayur dan buah anak usia prasekolah pada keluarga nelayan di Kecamatan Teluk Nibung dalam jangka waktu tertentu. Frekuensi konsumsi buah dan sayur dalam penelitian ini terdiri dari 1xhari, 1xhari, 1-3xminggu, dan 4-6 kali seminggu. 4.4.1 Frekuensi dan Jenis Buah Yang Dikonsumsi Anak usia Prasekolah pada Keluarga Nelayan di Kecamatan Teluk Nibung Hasil penelitian mengenai frekuensi dan jenis buah yang dikonsumsi anak usia prasekolah pada keluarga nelayan di Kecamatan Teluk Nibung menunjukkan bahwa anak prasekolah lebih banyak mengonsumsi pisang dengan frekuensi 4-6 kali seminggu, pepaya juga cukup digemari anak prasekolah selain pisang dengan frekuensi 1-3 kali seminggu. Buah yang jarang dikonsumsi oleh anak usia prasekolah adalah bengkoang, hal ini dikarenakan bengkoang memiliki tekstur yang keras. Gambaran umum tentang sebaran sampel menurut frekuensi dan jenis buah yang dikonsumsi anak usia prasekolah di Kecamatan Teluk Nibung disajikan dalam tabel 4.11 berikut ini. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.11 Distribusi Anak Usia Prasekolah Berdasarkan Frekuensi dan Jenis Buah Yang Dikonsumsi Jenis Buah Frekuensi Konsumsi Buah 4-6x minggu 1-3x minggu Tidak Pernah Total n n N n Pisang 31 40,8 29 38,1 16 21,1 76 100,00 Jeruk 19 25,0 20 26,3 37 48,7 76 100,00 Jambu Air 2 2,6 42 55,3 32 42,1 76 100,00 Jambu Biji 2 2,6 8 10,5 66 86,9 76 100,00 Alpukat 7 9,2 11 14,5 58 76.3 76 100,00 Nenas 11 14,5 65 85,5 76 100,00 Pepaya 2 2,6 45 59,2 29 38,2 76 100,00 Semangka 39 51,3 37 48,7 76 100,00 Rambutan 42 55,3 34 44,7 76 100,00 Salak 28 36,8 48 63,2 76 100,00 Mangga 10 13,2 66 86,8 76 100,00 Apel 22 28,9 54 71,1 76 100,00 Bengkoang 2 2.6 74 97,4 76 100,00 4.4.2 Frekuensi dan Jenis Sayur Yang Dikonsumsi Anak usia Prasekolah pada Keluarga Nelayan di Kecamatan Teluk Nibung Berdasarkan penelitian mengenai frekuensi dan jenis sayur yang dikonsumsi anak usia prasekolah pada keluarga nelayan menunjukkan bahwa anak prasekolah banyak mengonsumsi bayam dengan frekuensi 4-6 kali seminggu, daun singkong juga cukup digemari anak prasekolah dengan frekuensi 1-3 kali seminggu. Sawi hijau dan buncis paling sedikit dikonsumsi anak usia prasekolah yang menjadi sampel dalam penelitian ini. Gambaran umum tentang sebaran sampel menurut frekuensi dan jenis buah yang dikonsumsi anak usia prasekolah di Kecamatan Teluk Nibung disajikan dalam tabel 4.12 berikut ini. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.12 Distribusi Anak Usia Prasekolah Berdasarkan Frekuensi dan Jenis Sayur Yang Dikonsumsi Jenis Sayur Frekuensi Konsumsi Buah 4-6x minggu 1-3x minggu Tidak pernah Total n n n n Kangkung 17 22,4 14 18,4 45 59,2 76 100,00 Kcg Panjang 3 3,9 24 31,6 49 64,5 76 100,00 Daun singkong 17 22,4 25 32,9 34 44,7 76 100,00 Bayam 31 40,8 17 22,4 28 36,8 76 100,00 Sawi Hijau 3 3,95 3 3,95 73 96,1 76 100,00 Sawi Putih 7 9,2 7 9,2 62 81,6 76 100,00 Kol 5 6,6 4 5,3 67 88,1 76 100,00 Jipang 2 2,6 8 10,5 66 86,9 76 100,00 Terong 8 10,5 9 11,9 59 77,6 76 100,00 Buncis 3 3,9 73 96,1 76 100,00 Wortel 16 21,1 14 18,4 46 60,5 76 100,00 4.5 Jumlah Konsumsi Buah dan Sayur Anak usia Prasekolah pada Keluarga Nelayan di Kecamatan Teluk Nibung Jumlah konsumsi sayur dan buah adalah banyaknya jenis sayur dan buah yang dikonsumsi anak usia prasekolah pada keluarga nelayan di Kecamatan Teluk Nibungdalam sehari. Data konsumsi buah dan sayur dalam gram per hari dikategorikan cukup apabila mengonsumsi buah sebanyak 200-300 gram sehari dan tidak cukup apabila buah yang dikonsumsi 200 gram sehari.

4.5.1 Jumlah Konsumsi Buah dan Sayur

Jumlah konsumsi buah anak prasekolah pada keluarga nelayan di Kecamatan Teluk Nibung dalam penelitian ini berada pada kategori tidak cukup, yakni anak prasekolah mengonsumsi buah dalam jumlah 200 gram sehari. Jumlah konsumsi sayur anak prasekolah pada keluarga nelayan juga berada pada kategori tidak cukup 300gram. Gambaran sebaran sampel berdasarkan jumlah konsumsi buah disajikan pada tabel 4.13 . Universitas Sumatera Utara Tabel 4.13. Distribusi Anak Usia Prasekolah Berdasarkan Jumlah Konsumsi Buah No Jumlah Buah yang Dikonsumsi n 1 Cukup 7 9,2 2 Tidak Cukup 69 90,8 Total 76 100,00 4.6 Sumbangan Serat Sayur dan Buah terhadap Kecukupan Serat Anak Usia Prasekolah pada Keluarga Nelayan di Kecamatan Teluk Nibung Sumbangan serat sayur dan buah terhadap kecukupan serat adalah jumlah serat yang terdapat dalam sayur dan buah yang dikonsumsi anak prasekolah pada keluarga nelayan di Kecamatan Teluk Nibung dalam sehari terhadap kecukupan serat yang dianjurkan. Gambaran umum tentang sebaran sampel berdasarkan kecukupan serat disajikan pada tabel 4.14 berikut. Tabel 4.14 Distribusi Sumbangan Serat Sayur dan Buah terhadap Kecukupan Serat Anjuran Serat Anak Prasekolah Kecukupan serat gram Kontribusi Serat Sayur dan Buah 22 gram 14,1 0,8 32,3 3,6 Total 100 Berdasarkan tabel 4.14 diatas kecukupan serat anak prasekolah berdasarkan penelitian ini sebesar 22 gramhari, sehingga termasuk kedalam kategori kurang karena tidak memenuhi kecukupan serat yang dianjurkan untuk anak usia prasekolah, yakni sebesar 22 gram sehari. Kecukupan serat anak prasekolah pada penelitian ini berada pada kategori kurang 100 dengan jumlah kecukupan serat yang tertinggi 14,1 gram, dan terendah 0,9 gram. Sumbangan serat sayur dan buah terhadap kecukupan serat tersebar sebanyak 32,3 dan terkecil 3,6. Universitas Sumatera Utara

4.7 Pengetahuan Gizi Ibu Pengasuh

Berdasarkanjawaban yang diperoleh kuesioner tentang pengetahuan gizi ibu pengasuh yang meliputi segala sesuatu yang diketahui responden tentang gizi, diantaranya konsumsi sayur, buah, dan kecukupan serat yang diperoleh dari kuesioner menunjukkan bahwa ibu pengasuh dengan pengetahuan baik sebanyak 8 orang 10,53, ibu pengasuh dengan pengetahuan cukup sebanyak 32 orang 42,10, dan ibu dengan pengetahuan kurang sebanyak 36 orang 47,37. Pengetahuan ibu pengasuh anak prasekolah pada keluarga nelayan di Kecamatan Teluk Nibung dapat dilihat pada tabel 4.15 Tabel 4.15 Pengetahuan Ibu Pengasuh Tentang Gizi Anak Usia Prasekolah No Pengetahuan Ibu Pengasuh n 1 Baik 8 10.5 2 Cukup 32 42.1 3 Kurang 36 47.4 Total 76 100,00 Pada tabel diatas dapat kita simpulkan bahwa responden, yakni ibu pengasuh dalam penelitian mengenai konsumsi sayur dan buah anak usia prasekolah pada keluarga nelayan ini memiliki pengetahuan yang kurang tentang gizi anak prasekolah, diantaranya mengenai konsumsi sayur dan buah pada anak prasekolah. Tabel 4.16 Pengetahuan Ibu Pengasuh terhadap Kecukupan Serat Anak Prasekolah pada Keluarga Nelayan di Kecamatan Teluk Nibung No Tingkat Pengetahuan Ibu Pengasuh Kecukupan Serat Jumlah Cukup Cukup n 1 2 3 Baik Cukup Kurang 8 32 36 8 32 36 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel 4.16 diatas dapat kita lihat bahwa kecukupan serat anak prasekolah dengan ibu yang berada pada tingkat pengetahuan baik, cukup dan kurang secara keseluruhan berada pada kategori tidak cukup. Universitas Sumatera Utara BAB V PEMBAHASAN

5.1 Kecukupan Serat Anak Usia Prasekolah pada Keluarga Nelayan

Dokumen yang terkait

Gambaran Konsumsi Buah, Sayur Dan Kecukupan Serat Pada Anak Sekolah Dasar Di SD Negeri 060870 Medan

1 9 77

ANALISIS KEHIDUPAN ANAK USIA SEKOLAH YANG BEKERJA PADA MASYARAKAT NELAYAN DI KELURAHAN PERJUANGAN KECAMATAN TELUK NIBUNG KOTA TANJUNGBALAI.

0 2 24

Gambaran Konsumsi Buah, Sayur Dan Kecukupan Serat Pada Anak Sekolah Dasar Di SD Negeri 060870 Medan

0 0 12

Gambaran Konsumsi Buah, Sayur Dan Kecukupan Serat Pada Anak Sekolah Dasar Di SD Negeri 060870 Medan

0 0 2

Konsumsi Sayur, Buah, dan Sumbangannya Terhadap Kecukupan Serat Anak Usia Prasekolah Pada Keluarga Nelayan di Kecamatan Teluk Nibung, Kota Tanjungbalai Tahun 2016

0 0 19

Konsumsi Sayur, Buah, dan Sumbangannya Terhadap Kecukupan Serat Anak Usia Prasekolah Pada Keluarga Nelayan di Kecamatan Teluk Nibung, Kota Tanjungbalai Tahun 2016

0 0 2

Konsumsi Sayur, Buah, dan Sumbangannya Terhadap Kecukupan Serat Anak Usia Prasekolah Pada Keluarga Nelayan di Kecamatan Teluk Nibung, Kota Tanjungbalai Tahun 2016

0 0 9

Konsumsi Sayur, Buah, dan Sumbangannya Terhadap Kecukupan Serat Anak Usia Prasekolah Pada Keluarga Nelayan di Kecamatan Teluk Nibung, Kota Tanjungbalai Tahun 2016

0 0 25

Konsumsi Sayur, Buah, dan Sumbangannya Terhadap Kecukupan Serat Anak Usia Prasekolah Pada Keluarga Nelayan di Kecamatan Teluk Nibung, Kota Tanjungbalai Tahun 2016

0 1 3

Konsumsi Sayur, Buah, dan Sumbangannya Terhadap Kecukupan Serat Anak Usia Prasekolah Pada Keluarga Nelayan di Kecamatan Teluk Nibung, Kota Tanjungbalai Tahun 2016

0 0 18