Sayur dan Buah Kuesioner Pengetahuan Gizi Ibu Pengasuh

2.3 Sayur dan Buah

Buah dan sayur dahulu hanya dianggap sebagai pelengkap. Dengan berkembangnya berbagai penelitian, terungkap adanya zat kimia aktif dan zat nutrisi yang terkandung didalamnya disebut phytochemicals dan phytonutriens, yang berhubungan dengan berbagai manfaat untuk kesehatan, seperti pencegahan penyakit, pengobatan, dan penyembuhan. Buah merupakan sumber yang baik dari antioksidan dan fitokimia, seperti vitamin C, karoten, flavonoid, dan poliphenol. Buah mengandung sejumlah gula alami, seperti fruktosa dan glukosa. Oleh karena itu, kita perlu membatasi makan buah segar ataupun jus buah segar. Kelebihan mengonsumsi buah segar yang manis seperti rambutan, duku, lengkeng, anggur, pisang, dan mangga akan menambah berat badan karena meningkatnya kadar glukosa darah. Namun, makan buah secara teratur dan tidak berlebihan dapat mengontrol nafsu makan dan menurunkan berat badan. Sejumlah penelitian menunjukkan, fruktosa dapat menurunkan jumlah kalori dan lemak yang dikonsumsi. Keadaan ini mempermudah turunnya berat badan. Buah-buahan merupakan santapan terakhir dalam suatu acara makan atau dimakan kapan saja, buah-buahan dapat diolah atau diawetkan. Buah- buahan juga merupakan sumber vitamin bagi manusia Santoso dan Ranti, 2009. Buah merupakan sumber zat pengatur yaitu vitamin dan mineral yang sangat diperlukan oleh tubuh bagi kelancaran metabolisme dalam pencernaan makanan untuk menjaga kesehatan Winarti, 2010. Universitas Sumatera Utara Buah yang terdapat di Indonesia sangat beraneka ragam, sehingga akan ada banyak pilihan buah yang dapat dikonsumsi, keanekaragaman ini dapat dilihat dari adanya perbedaan bentuk dan rasa pada buah. Ini merupakan kekayaan alam yang terdapat di bumi pertiwi tercinta ini. Seperti halnya buah, sayur juga turut menyumbangkan sejumlah vitamin, mineral, serat larut, dan tidak larut, karbohidrat, lemak, protein, dan berbagai nutrisi dalam makanan sehari-hari. Sayuran merupakan bagian dari tanaman yang umum dimakan untuk memenuhi kebutuhan gizi seseorang. Meskipun rasanya tidak selezat bahan makanan hewani namun sayuran perlu dikonsumsi setiap hari agar tubuh kita tetap sehat karena di dalamnya tidak hanya mengandung serat saja namun juga banyak mengandung zat gizi yang penting bagi kesehatan tubuh seperti berbagai macam vitamin dan mineral Yuliarti, 2008. Sayur dan buah memiliki kalori yang rendah dan merupakan sumber serat dan mikronutrien seperti vitamin dan mineral. Berdasarkan Riskesdas 2013, anjuran untuk mengonsumsi sayur danatau buah adalah minimal 5 porsihari, Namun, proporsi kurang makan sayur dan buah di Indonesia sangat tinggi, yakni 93.6. Sepuluh pesan pedoman gizi seimbang di Indonesia juga menganjurkan untuk banyak makan sayur dan cukup buah-buahan. Hal ini disebabkan dengan melakukan diet tinggi sayur dan buah maka dapat mengurangi risiko penyakit kronis seperti penyakit jantung koroner, beberapa jenis kanker, diabetes, stroke, mengurangi risiko obesitas, berperan penting dalam membantu kerja saluran pencernaan, untuk mencegah wasir dan konstipasi. Beberapa survei melaporkan konsumsi sayur dan buah pada remaja dan anak-anak kurang dari rekomendasi yang dianjurkan terutama pada sayur. Kebiasaan makan yang salah pada masa anak-anak dapat berlanjut dan menjadi bibit masalah kesehatan yang serius di usia dewasa. Konsumsi makanan yang kurang sehat, tinggi kalori, tanpa disertai dengan makan sayur dan buah yang cukup sebagai sumber serat dan mineral dapat mengakibatkan kelebihan berat badan atau Universitas Sumatera Utara obesitas pada anak-anak Ratu, 2011. Anak yang makan lebih banyak sayur dan buah memiliki risiko yang rendah terkena penyakit stroke dan hipertensi pada usia dewasa. Kandungan gizi utama yang terdapat dalam sayur dan buah adalah vitamin dan mineral. Vitamin yang dikandung dalam buah adalah pro vitamin A, berbagai vitamin B kompleks, vitamin C, E, dan K. Selain itu, buah dan sayur juga kaya akan berbagai jenis mineral, diantaranya kalium K, kalsium Ca, natrium Na, zat besi Fe, magnesium Mg, mangan Mn, seng Zn, selenium Se, dan boron Bo Yuliarti, 2008. Buah dan sayuran juga merupakan sumber serat yang sangat penting bagi kesehatan tubuh. Serat sangat dibutuhkan untuk mewujudkan kondisi sehat pada seseorang. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengonsumsi serat ini, karena apabila dikonsumsi dalam jumlah yang kurang atau lebih, dapat berpengaruh terhadap kesehatan.

2.4 Konsumsi Sayur dan Buah yang Dianjurkan

Dokumen yang terkait

Gambaran Konsumsi Buah, Sayur Dan Kecukupan Serat Pada Anak Sekolah Dasar Di SD Negeri 060870 Medan

1 9 77

ANALISIS KEHIDUPAN ANAK USIA SEKOLAH YANG BEKERJA PADA MASYARAKAT NELAYAN DI KELURAHAN PERJUANGAN KECAMATAN TELUK NIBUNG KOTA TANJUNGBALAI.

0 2 24

Gambaran Konsumsi Buah, Sayur Dan Kecukupan Serat Pada Anak Sekolah Dasar Di SD Negeri 060870 Medan

0 0 12

Gambaran Konsumsi Buah, Sayur Dan Kecukupan Serat Pada Anak Sekolah Dasar Di SD Negeri 060870 Medan

0 0 2

Konsumsi Sayur, Buah, dan Sumbangannya Terhadap Kecukupan Serat Anak Usia Prasekolah Pada Keluarga Nelayan di Kecamatan Teluk Nibung, Kota Tanjungbalai Tahun 2016

0 0 19

Konsumsi Sayur, Buah, dan Sumbangannya Terhadap Kecukupan Serat Anak Usia Prasekolah Pada Keluarga Nelayan di Kecamatan Teluk Nibung, Kota Tanjungbalai Tahun 2016

0 0 2

Konsumsi Sayur, Buah, dan Sumbangannya Terhadap Kecukupan Serat Anak Usia Prasekolah Pada Keluarga Nelayan di Kecamatan Teluk Nibung, Kota Tanjungbalai Tahun 2016

0 0 9

Konsumsi Sayur, Buah, dan Sumbangannya Terhadap Kecukupan Serat Anak Usia Prasekolah Pada Keluarga Nelayan di Kecamatan Teluk Nibung, Kota Tanjungbalai Tahun 2016

0 0 25

Konsumsi Sayur, Buah, dan Sumbangannya Terhadap Kecukupan Serat Anak Usia Prasekolah Pada Keluarga Nelayan di Kecamatan Teluk Nibung, Kota Tanjungbalai Tahun 2016

0 1 3

Konsumsi Sayur, Buah, dan Sumbangannya Terhadap Kecukupan Serat Anak Usia Prasekolah Pada Keluarga Nelayan di Kecamatan Teluk Nibung, Kota Tanjungbalai Tahun 2016

0 0 18