54
e. Nyeri Dada Ada beberapa penyebab nyeri dada, tetapi nyeri yang paling khas adalah nyeri
akibat radang pleura pleuritis. Hanya lapisan parietalis pleura yang merupakan sumber nyeri karena pleura viseralis dan parenkim paru dianggap sebagai organ yang
tidak peka. Secara umum pleuritis terjadi secara mendadak, tetapi dapat juga timbul secara
bertahap. Nyeri terjadi pada tempat peradangan dan biasanya tempat peradangan dapat diketahui dengan tepat. Nyeri dapat diperberat dengan batuk, bersin dan napas
yang dalam, sehingga pernapasan menjadi cepat dan dangkal, serta menghindari gerakan-gerakan yang tidak diperlukan. Nyeri dapat sedikit diredakan dengan
menekan daerah yang terkena peradangan tersebut. Penyebab utama nyeri pleuritik ini adalah infeksi paru atau infark, meskipun keadaan seperti itu juga dapat diderita
tanpa timbulnya nyeri. Seseorang dengan pneumotoraks atau atelektasis berat kadang-kadang dapat mengalami nyeri dada yang diduga akibat tarikan pada pleura
parietalis karena adanya perlekatan dengan pleura viseralis. Nyeri pleura harus dibedakan dari penyebab nyeri dada yang lain, seperti iskemia miokardial,
perikarditis, kostokondrosis, dan herpes zoster disebabkan terkenanya nervus interkostalis.
2.7 Industri
2.7.1 Definisi Industri
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2009 Tentang Kawasan Industri, industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan
mentah, bahan baku, barang setengah jadi, danatau barang jadi menjadi barang
Universitas Sumatera Utara
55
dengan nilai yang lebih tinggi untuk penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri. Kawasan industri adalah kawasan tempat
pemusatan kegiatan industri yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana penunjang yang dikembangkan dan dikelola oleh Perusahaan Kawasan Industri yang telah
memiliki Izin Usaha Kawasan Industri.
2.7.2 Klasifikasi Industri
Menurut Kristanto 2002, industri secara garis besar dapatdiklasifikasikan sebagai berikut:
1. Industri dasar atau hulu Industri hulu memiliki sifat sebagai berikut: padat modal, berskala besar,
menggunakan teknologi maju dan teruji. Lokasinya selalu dipilih dekat dengan bahan baku yang mempunyai sumber energi sendiri, dan pada umumnya lokasi ini belum
tersentuh pembangunan. Oleh karena itu industri hulu membutuhkan perencanaan yang matang beserta tahapan pembangunannya, mulai dari perencanaan sampai
operasional. Di sudut lain juga dibutuhkan pengaturan tata ruang, rencana pemukiman, pengembangan kehidupan perekonomian, pencegahan kerusakan
lingkungan, dan lain-lain. Pembangunan industri ini dapat mengakibatkan perubahan lingkungan, baik dari aspek sosial ekonomi dan budaya maupun pencemaran. Terjadi
perubahan tatanan sosial, pola konsumsi, tingkah laku, sumber air, kemunduran kualitas udara, penyusutan sumber daya alam, dan sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
56
2. Industri hilir Industri ini merupakan perpanjangan proses industri hulu. Pada umumnya industri
ini mengolah bahan setengah jadi menjadi barang jadi, lokasinya selalu diusahakan dekat pasar, menggunakan tekonologi madya dan teruji padat karya.
3. Industri kecil Industri kecil banyak berkembang di pedesaan dan perkotaan, memiliki peralatan
sederhana. Walaupun hakikat produksinya sama dengan industri hilir, tetapi sistem pengolahannya lebih sederhana. Sistem tata letak pabrik maupun pengolahan limbah
belum mendapat perhatian. Sifat industri ini padat karya.
2.7.3 Industri dan Pencemaran