24
mengandung uap air, debu, bakteri, spora, dan sisa tumbuh-tumbuhan Chandra, 2007.
2.2 Pencemaran Udara 2.2.1 Pengertian Pencemaran Udara
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999, pencemaran udara adalah masuknya atau dimasukkannya zat energi dari komponen lain ke dalam udara
oleh kegiatan manusia, sehingga mutu udara turun sampai tingkat tertentu yang menyebabkan udara ambientidak dapat memenuhi fungsinya.
Berdasarkan teori Wardhana 2004, pencemaran udara dapat diartikan sebagai adanya bahan-bahan atau zat-zat asing di dalam udara yang menyebabkan perubahan
susunan komposisi udara dari keadaan normalnya. Kehadiran bahan atau zat asing di udara dalam jumlah tertentu serta berada di udara dalam waktu yang cukup lama,
akan dapat mengganggu kehidupan manusia, hewan, dan binatang.
2.2.2 Penyebab Pencemaran Udara
Menurut teori Wardhana 2004, secara umum penyebab pencemaran udara ada 2 macam, yaitu:
a. Karena faktor internal secara alamiah, contoh: 1. Debu yang beterbangan akibat tiupan angin
2. Abu debu yang dikeluarkan dari letusan gunung berapi yang disertai dengan gas-gas vulkanik
3. Proses pembusukan sampah organik b. Karena faktor eksternal karena ulah manusia, contoh:
1. Hasil pembakaran bahan bakar fosil
Universitas Sumatera Utara
25
2. Debuserbuk dari kegiatan industri 3. Pemakaian zat-zat kimia yang disemprotkan ke udara
2.2.3 Klasifikasi Bahan Pencemar Udara
Menurut teori Mukono 2008, bahan pencemar udara polutan dapat dibagimenjadi dua bagian, yaitu:
1. Polutan Primer Polutan primer adalah polutan yang dikeluarkan langsung dari sumber tertentu, dapat
berupa: a. Polutan gas, terdiri dari:
1. Senyawa karbon, yaitu hidrokarbon, hidrokarbon teroksigenasi, dan karbon dioksida CO
2
. 2. Senyawa sulfur, yaitu sulfur oksida.
3. Senyawa nitrogen, yaitu nitrogen oksida dan amoniak. 4. Senyawa halogen, yaitu fluor, klorin, hidrogen klorida, hidrokarbon
terklorinasi, dan bromin. Penyebab terjadinya pencemaran lingkungan di atmosfer biasanya berasal dari
sumber keadaan bermotor dan atau industri. Bahan pencemar yang dikeluarkan antara lain adalah gas NO
2
, SO
2
, SO
3
, ozon, CO, HC, dan partikel debu. Gas NO
2
, SO
2
, HC, dan CO dapat dihasilkan oleh pembakaran dari mesin yang menggunakan bahan bakar yang berasal dari bahan fosil.
b. Partikel Partikel dalam atmosfer mempunyai karakteristik yang spesifik, dapat berupa
zat padat maupun suspensi aerosol cair di atmosfer. Bahan partikel tersebut
Universitas Sumatera Utara
26
dapat berasal dariproses kondensasi, proses dispersi misalnya proses menyemprotspraying maupun proses erosi bahan tertentu. Asap smoke
seringkali dipakai untuk menujukkan campuran bahan partikulat particulate matter, uap fumes, gas, dan kabut mist.
Adapun yang dimaksud dengan: 1. Asap, adalah partikel karbon yang sangat halus sering disebut sebagai
jelaga dan merupakan hasil dari pembakaran yang tidak sempurna. 2. Debu, adalah partikel padat yang dapat dihasilkan oleh manusia atau alam
dan merupakan hasil dari proses pemecahan suatu bahan. 3. Uap, adalah partikel padat yang merupakan hasil dari proses sublimasi,
distilasi atau reaksi kimia. 4. Kabut, adalah partikel cair dari reaksi kimia dan kondensasi uap air.
Berdasarkan ukuran, secara garis besar partikel dapat berupa: a. Partikel debu kasar coarse particlel, jika diameternya 10 mikron.
b. Partikel debu, uap, dan asap, jika diameternya antara 1-10 mikron. c. Aerosol, jika diameternya 1 mikron.
2. Polutan Sekunder Polutan sekunder biasanya terjadi karena reaksi dari dua atau lebih bahan kimia
di udara, misalnya reaksi fotokimia. Sebagai contoh adalah disosiasi NO
2
yang menghasilkan NO dan O radikal. Proses kecepatan dan arah reaksinya
dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain: a. Konsentrasi relatif dari bahan reaktan
b. Derajat fotoaktivasi
Universitas Sumatera Utara
27
c. Kondisi iklim d. Topografi lokal dan adanya embun
Polutan sekunder ini mempunyai sifat fisik dan sifat kimia yang tidak stabil. Termasuk dalam polutan sekunder ini adalah ozon, Peroxy Acyl Nitrat PAN,
dan formaldehid.
2.2.4 Sumber Pencemaran Udara