62
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional analitik. Penelitian observasional analitik adalah penelitian yang tidak memberikan perlakuan terhadap
subjek penelitian yang bertujuan mencari keterkaitan antara satu variabel dengan variabel yang lainnya. Desain penelitian ini menggunakan desain potong lintang
cross sectional dimana seluruh variabel independen dan variabel dependen diukur pada waktu yang sama yaitu pada saat penelitian berlangsung.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1 Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di Kecamatan Pagar Merbau, Kabupaten Deli Serdang. Adapun alasan penulis melakukan penelitian di daerah ini:
1. Kecamatan Pagar Merbau merupakan kecamatan yang terkenal dengan produksi batu bata merahnya.
2. Proses produksi batu bata di Kecamatan Pagar Merbau yang masih menggunakan cara tradisional telah mengakibatkan pencemaran udara.
3.2.2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret sampai Agustus 2016.
Universitas Sumatera Utara
63
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi Penelitian
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pengrajin batu bata yang ada di Kecamatan Pagar Merbau, yang berjumlah 265 orang Sumber: Kantor Camat Pagar
Merbau tahun 2015.
3.3.2 Teknik Pengambilan Sampel
Pengambilan besar sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan memakai rumus uji hipotesis satu proporsi pada suatu populasi, yaitu rumus Lemeshow 1997.
= Z
α
PoQo + Z
PaQa Pa – Po
= 1,96 0,25x0,75 + 0,842
√0,40x0,60 0,20
n = 39,75, dibulatkan menjadi 40 sampel Keterangan :
n : Besar sampel
Z
α
: Tingkat kepercayaan 95= 1,96 P
o
: Nilai proporsi pada penelitian sebelumnya = 0,25 P
a
: Proporsi yang diharapkan = 0,40 Z
:Kekuatan uji = 20 = 0,842 Q
o
:1- Po = 0,75 Q
a
:1- P
a
= 0,60 P
a
– P
o
: Selisih proporsi yang bermakna = 20
Universitas Sumatera Utara
64
Pengambilan sampel ditentukan dari lima kilang batu bata dengan jumlah populasi sebanyak 85 orang. Penentuan jumlah sampel dari setiap kilang dapur
dengan menggunakan metode proportional random sampling, yaitu dengan rumus: ℎ =
Keterangan: nh : besar sampel setiap kilang dapur batu bata
NH : besar populasi setiap kilang dapur batu bata n
: total sampel N : total populasi
Tabel 3.1. Penentuan Jumlah Sampel
Kilang Dapur Jumlah Populasi
Jumlah Sampel I
18 9
II 15
7 III
17 8
IV 16
7 V
19 9
Total 85
40 Sampel Teknik pemilihan sampel menggunakan teknik quota sampling. Teknik ini
dilakukan atas dasar jumlah sampel yang telah ditentukan. Subjek yang dijadikan sampel penelitian adalah subjek yang mudah ditemui sehingga memudahkan proses
pengumpulan data. Pengukuran kadar NO
2
dilakukan pada 5 kilang dapur batu bata dengan kriteria sebagai berikut :
1. Kilang I : jumlah batu bata yang dibakar 40.000
2. Kilang II : jumlah batu bata yang dibakar 43.000
Universitas Sumatera Utara
65
3. Kilang III : jumlah batu bata yang dibakar 63.000
4. Kilang IV : jumlah batu bata yang dibakar 80.000
5. Kilang V : jumlah batu bata yang dibakar 95.000
Dalam memilih sampel penelitian, terdapat kriteria inklusi dan kriteria ekslusi sebagai berikut:
1. Kriteria Inklusi Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah seluruh pengrajin batu bata di
Kecamatan Pagar Merbau yang berusia 16-60 tahun. 2. Kriteria Ekslusi
Kriteria ekslusi dalam penelitian ini adalah pengrajin batu bata di Kecamatan Pagar Merbau yang memiliki:
a. Riwayat penyakit TBC b. Riwayat penyakit asma
c. Riwayat penyakit jantung d. Kebiasaan merokok
3.4 Metode Pengumpulan Data 3.4.1 Data Primer
1. Data hasil pengukuran kadar Nitrogen Dioksida NO
2
di udara yang diperoleh langsung dari pengukuran yang telah dilakukan.
2. Hasil observasi dan wawancara yang dilakukan terhadap pengrajin batu bata di Kecamatan Pagar Merbau dengan menggunakan kuesioner.
3.4.2 Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari:
Universitas Sumatera Utara
66
1. Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit BTKLPP Medan.
2. Jurnal penelitian terdahulu yang berhubungan dengan penelitian yang akan dilaksanakan.
3.5 Definisi Operasional Variabel
1.Nitrogen dioksida NO
2
adalah gas yang berwarna merah kecoklatan dan berbau tajam menyengat hidung.
2. Lama paparan adalah berapa lama pekerja terpapar dengan gas polutan yang berada di lingkungan kerja diperoleh dari jam kerja responden.
3. Jenis kelamin yaitu laki-laki atau perempuan. 4. Umur adalah lamanya orang hidup yang dihitung sejak orang tersebut lahir
sampai pada waktu dilakukan penelitian, data diperoleh dari hasil pengisian kuesioner.
6. Masa kerja adalah waktu mulai bekerja menjadi pekerja sampai waktu penelitian yang dihitung dalam tahun.
7. Penggunaan APD adalah pemakaian beberapa jenis APD oleh pekerja, yang dapat melindungi pekerja dari paparan gas NO
2
, yaitu masker, topi, sarung tangan, dan baju kerja.
8. Keluhan gangguan saluran pernapasan adalah keluhan yang dirasakan oleh responden yang berupa gejala-gejala seperti batuk, batuk dengan sputum,
batuk berdarah, sesak napas, dan nyeri dada.
Universitas Sumatera Utara
67
3.6 Aspek Pengukuran