memiliki peluang lebih besar menyebabkan kematian dibanding stroke non hemoragik.
5.1.6 Keadaan Sewaktu Pulang
Proporsi penderita hipertensi dengan stroke rawat inap berdasarkan keadaan sewaktu pulang di Rumah Sakit Umum Kabanjahe tahun 2011
– 2015 dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Gambar 5.8 Diagram Pie Penderita Hipertensi dengan Stroke rawat Inap Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang di Rumah Sakit Umum
Kabanjahe Tahun 2011-2015
Berdasarkan Gambar 5.8 dapat dilihat bahwa proporsi tertinggi penderita hipertensi dengan stroke rawat inap di Rumah Sakit Umum Kabanjahe tahun
2011-2015 berdasarkan keadaan sewaktu pulang adalah Pulang Beobat Jalan PBJ sebesar 74,8, sedangkan proporsi terendah yaitu meninggal dunia sebesar
7,8. Penderita pulang berobat jalan setelah mendapatkan pelayanan medis di
rumah sakit yang keadaannya sudah lebih baik dan dengan adanya pertimbangan
74,8 17,4
7,8
PBJ PAPS
Meninggal
Universitas Sumatera Utara
dokter hingga memperbolehkan pulang berobat jalan. Sedangkan penderita hipertensi dengan stroke yang pulang atas permintaan sendiri kemungkinan
karena ingin dirawat di rumah sendiri atau ingin mendapatkan perawatan yang lebih baik dari rumah sakit lain.
Penderita yang meninggal dunia sebanyak 9 orang, yaitu dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak 5 orang dan perempuan sebanyak 4 orang. Penderita
meninggal dengan hipertensi derajat 2 sebanyak 7 orang dan hipertensi derajat 1 sebanyak 2 orang. Secara umum penderita meninggal dengan kondisi tipe stroke
hemoragik yaitu sebanyak 6 orang dan stroke non hemoragik sebanyak 3 orang. Penderita juga telah berusoa lanjut yaitu 92 tahun, 84 tahun 2 orang, 66 tahun,
65 tahun, 60 tahun 2 orang, 55 tahun, dan 44 tahun. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Miravianti 2005 di RSU
Herna Medan yang memperoleh proporsi penderita stroke rawat inap dengan pulang berobat jalan sebesar 69,3.
Universitas Sumatera Utara
5.2 Analisa Statistik 5.2.1 Umur Berdasarkan Derajat Hipertensi