Stroke Non Hemoragik Iskemik

dengan perdarahan pada daerah yang tadinya tersumbat aliran darahnya July, 2013. Stroke ditandai dengan rasa baal atau kesemutan pada salah satu sisi tubuh, gangguan bicara, penglihatan, pusing, dan sampai kehilangan keseimbangan. Penderita Hipertensi memiliki faktor risiko stroke empat hingga enam kali lipat dibandingkan orang yang tanpa Hipertensi dan sekitar 40 hingga 90 ternyata menderita Hipertensi sebelum terkena stroke Shadine, 2010.

2.4 Klasifikasi Stroke

2.4.1 Stroke Non Hemoragik Iskemik

Stroke Iskemik disebabkan oleh oklusi pembuluh darah otak yang kemudian menyebabkan terhentinya pasokan oksigen dan glukosa ke otak dan sering diakibatkan oleh trombosis akibat plak aterosklerosis arteri otak atau emboli dari pembuluh darah di luar otak yang tersangkut di arteri otak. Stroke jenis ini merupakan stroke yang paling sering didapat, sekitar 80 dari semua stroke. Stroke jenis ini juga disebabkan berbagai hal yang menyebabkan terhentinya aliran darah otak antara lain syok atau hipovolemia dan berbagai penyakit lain Sudoyo dkk, 2010. Klasifikasi stroke iskemik : a. Berdasarkan waktunya terdiri atas : a.1 Transient Ischaemic attack TIA Hilangnya fungsi sistem saraf pusat fokal secara cepat yang berlangsung kurang dari 24 jam, diakibatkan oleh mekanisme vaskular emboli, trombosis atau hemodinamik Batticaca 2008. Universitas Sumatera Utara a.2 Reversible Ischaemic Neurological Deficit RIND Defisit neurologis membaik kurang dari 1 minggu Dewanto dkk, 2009. b. Berdasarkan etiologi dan patogenesis Batticaca 2008 : b.1 Trombosis Arteri pada SSP dapat disebabkan oleh satu atau lebih dari trias Virchow yaitu abnormalitas dinding pembuluh darah umumnya penyakit degeneratif, dapat juga inflamasi vaskulitis atau trauma diseksi, abnormalitas darah, misalnya politemia, dan gangguan aliran darah. b.2 Embolisme Komplikasi dari penyakit generatif arteri SSP, atau dapat juga berasal dari jantung yaitu penyakit katup jantung, fibrilasi atrium, dan infark miokard yang baru terjadi. c. Manifestasi klinis Bergantung pada neuronatomi dan vaskularisasinya. Gejala klinis dan defisit neurologik yang ditemukan berguna untuk menilai lokasi iskemik Dewanto dkk, 2009 : c.1 Gangguan peredaran darah arteri serebri anterior menyebabkan hemiparesis dan hemihipestesi kontralateral yang ditemukan terutama melibatkan tungkai c.2 Gangguan peredaran darah arteri serebri media menyebabkan hemiparesis dan hemihipestesi kontralateral yang terutama mengenai lengan disertai gangguan fungsi luhur berupa afasia bila mengenai Universitas Sumatera Utara area otak dominan atau hemipastial neglect bila mengenai area otak nondominan c.3 gangguan peredarah darah arteri serebri posterior menimbulkan hemianopsi homonim dan kuadrantanopsi kontralateral tanpa disertai gangguan motorik maupun sensorik. Gangguan daya ingat terjadi bila infark pada lobus temporalis medial. Aleksia tanpa agrafia timbul bila infark terjadi pada korteks visual dominan. Agnosia dan prosopagnosia ketidakmampuan mengenali wajah timbul akibat infark pada korteks temporooksipitalis inferior c.4 gangguan peredaran darah batang otak menyebabkan gangguan syaraf kranial seperti disartri, diplopi dan vertigo; gangguan serebelar, seperti ataksia atau hilang keseimbangan, atau penurunan kesadaran c.5 infark lakunar merupakan infark kecil dengan klinis gangguan murni motorik atau sensorik tanpa disertai gangguan luhur

2.4.2 Stroke Hemoragik