Koarktasi aorta menyebabkan tekanan darah meningkat pada ekstremitas atas dan berkurangnya perfusi pada ekstremitas bawah Baradero dkk, 2008. Itu
ditandai dengan denyut arteri pada ektremitas inferior tidak ditemukan, terlambat, atau menghilang, terutama pada pasien kurang dari 30 tahun Goldszmidt, 2011.
Pemakaian obat tertentu juga sebagai penyebab terjadinya hipertensi sekunder misalnya pil KB, kortikosteroid, siklosporin, kokain, eritropoietin,
penyalahgunaan alkohol Kemenkes RI, 2015 dan Shadine, 2010.
2.2.2 Klasifikasi Penggolongan Hipertensi Berdasarkan TDS dan TDD
Klasifikasi Hipertensi dibedakan atas usia individu. Tekanan darah berfluktuasi dalam batas-batas tertentu, tergantung posisi tubuh, umur, dan tingkat
stres yang dialami. Klasifikasi Hipertensi berdasarkan kelompok usia yaitu pada bayi dikatakan tekanan darah normal apabila memiliki tekanan darah 8040
mmHg dan Hipertensi apabila memiliki tekanan darah 9060 mmHg Tambayong, 2000.
Pada anak usia 7-11 tahun memiliki tekanan darah normal 10060 mmHg dan Hipertensi apabila memiliki tekanan darah 12080 mmHg. Pada remaja 12-17
tahun memiliki tekanan darah normal 11570 mmHg dan Hipertensi apabila memiliki tekanan darah 13080 mmHg Tambayong, 2000.
Pada orang dewasa usia 20-45 tahun memiliki tekanan darah normal 120- 12575-80 mmHg, diakatakan Hipertensi apabila memiliki tekanan darah 13590
mmHg. Pada usia 45-65 tahun tekanan darah normalnya yaitu 135-14085 mmHg dan Hipertensi dengan tekanan darah 14090-16095 mmHg. Pada usia 65 tahun
Universitas Sumatera Utara
tekanan darah normalnya yaitu 15085 mmHg dan Hipertensi apabila memiliki tekanan darah 16095 mmHg Tambayong, 2000.
Menurut The Seventh Report of The Joint National Committe on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure JNC7
tahun 2003 yang berpusat di Amerika, klasifikasi tekanan darah pada orang dewasa
umur ≥ 18 tahun terbagi menjadi kelompok normal, praHipertensi, Hipertensi derajat 1 dan Hipertensi derajat 2 Sudoyo dkk, 2010.
a. Normal dengan TDS 120 mmHG dan TDD 80 mmHg b. PraHipertensi dengan TDS 120
– 139 mmHg dan TDD 80 – 89 mmHg c. Hipertensi derajat 1 dengan TDS 140
– 159 mmHg dan TDD 90 – 99mmHg d. Hipertensi derajat 2 dengan
TDS ≥ 160 mmHg dan TDD ≥ 100 mmHg Ada beberapa klasifikasi dan pedoman penanganan Hipertensi lain dari
WHO dan International society of hipetension ISH, dari Europe society of hypertension ESH, British Hypertension society BSH, tetapi umumnya
digunakan JNC 7 Sudoyo dkk, 2010.
2.3 Komplikasi Hipertensi