2.1.2 Hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah diatas normal yang
mengakibatkan peningkatan angka kesakitan morbiditas dan angka kematian mortalitas Dalimartha, 2008. Hipertensi juga didefinisikan sebagai
peningkatan tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥ 90
mmHg pada dua kalipengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan cukup istirahattenang Price dan Wilson, 2006.
Hipertensi sebagai penyakit The Sillent Killer biasanya menunjukkan gejala non-spesifik selama bertahun-tahun, sampai terjadi kerusakan organ target
penyakit serebrovaskuler yaitu stroke, penyakit vaskuler yakni penyakit jantung koroner, dan gagal ginjal yakni kerusakan renovaskular dan kerusakan glomerulus
Davey, 2005. Menurut Perreu dan Bogusslavsky, Hipertensi kronis dan tidak terkendali
akan memacu kekakuan dinding pembuluh darah kecil yang dikenal dengan mikroangiopati. Hipertensi juga akan memacu munculnya timbunan plak plak
atherosklerotik pada pembuluh darah besar. Timbunan plak akan menyempitkan lumendiameter pembuluh darah. Plak yang tidak stabil akan mudah repturpecah
dan terlepas. Plak yang terlepas meningkatkan risiko tersumbatnya pembuluh darah otak yang lebih kecil. Bila ini terjadi timbulnya gejala stroke Pinzon dan
Asanti, 2010.
Universitas Sumatera Utara
Terdapat juga korelasi langsung antara tekanan darah dan risiko penyakit kardiovaskuler; Semakin tinggi tekanan darah , semakin besar risiko terkena
stroke dan penyakit jantung koroner Joewono dan Prabowo, 2003. Peningkatan tekanan darah di dalam arteri terjadi melalui beberapa cara,
yaitu Shadine,2010 : a. Jantung memompa lebih kuat sehingga mengalirkan lebih banyak cairan
pada setiap detiknya. b. Arteri besar kehilangan kelenturannya dan menjadi kaku, tidak dapat
mengembang pada saat jantung memompa darah melalui arteri tersebut. Karena itu darah pada setiap denyut jantung dipaksa untuk melalui pembuluh yang sempit
daripada biasanya dan menyebabkan naiknya tekanan darah. Inilah yang terjadi pada saat usia lanjut, dinding arterinya telah menebal dan kaku karena
arteriosklerosis. Dengan cara yang sama, tekanan darah juga meningkat pada saat terjadi “vasokonstriksi”, yaitu jika arteri kecil arteriola untuk sementara waktu
mengkerut karena perangsangan saraf atau hormon didalam darah. c. Bertambahnya cairan dalam sirkulasi bisa menyebabkan meningkatnya
tekanan darah. Hal ini terjadi jika terdapat kelainan fungsi ginjal sehingga tidak mampu membuang sejumlah garam dan air dari dalam tubuh. Volume darah
dalam tubuh meningkat, sehingga tekanan darah juga meningkat.
Universitas Sumatera Utara
2.2 Klasifikasi Hipertensi 2.2.1 Berdasarkan Etiologi