Eponim Gaya Bahasa Retoris dan Kiasan dalam Kumpulan Cerpen Filosofi Kopi

64 penampilan yang tinggi. Data 3 kopi tubruk dan lugu, sederhana, tapi sangat memikat kalau kita mengenalnya lebih dalam seakan kopi tubruk hidup memiliki sifat lugu dan sederhana. Data 4 Malam hari membawanya ke dalam penjara seakan malam hidup dan membawa seseorang ke penjara. Data 5 Keberanian dari panci mana ini? seakan panci ini hidup dan memiliki sifat berani.

4. Eponim

Eponim adalah suatu gaya di mana seseorang yang namanya begitu sering dihubungkan dengan sifat tertentu, sehingga nama itu dipakai untuk menyatakan sifat itu. Dalam Kumpulan Cerpen Filosofi Kopi ditemukan sebanyak 3 gaya bahasa eponim. Berikut gaya bahasa eponim adalah : 1 Sahabatku bermutasi menjadi versi lain dari dokter Frankestein. The Mad Barista. FK11 2 Kamu itu bajaj bermesin BMW. LL89 3 Ayah menamai dirinya sendiri HUNTER. RC111 Pada data di atas, yang menunjukkan gaya bahasa eponim terdapat pada 1 dokter Frankestein yang menandakan dirinya tidak seperti dokter Frankestein yang pantang menyerah dan penuh semangat. Data 2 bajaj bermesin BMW yang menandakan bahwa dirinya seperti mesin mobil BMW yang canggih dan kuat. 3 kata HUNTER yang menandakan bahwa dirinya gagah dan berani seperti tokoh jagoan dalam film yang gagah. Universitas Sumatera Utara 65

4.2 Makna Semantik dalam Gaya Bahasa Kumpulan Cerpen Filosofi Kopi

Karya Dewi Lestari Makna dapat dibedakan berdasarkan beberapa kriteria dan sudut pandang, yaitu : makna leksikal dan gramatikal, makna refrensial dan nonrefrensial, makna denotatif dan konotatif, makna konseptual dan asosiatif, makna kata dan istilah dan makna kias Chaer, 1995 : 2. Dalam Filosofi Kopi : Kumpulan Cerita dan Prosa Satu Dekade 1995-2005 karya Dewi Lestari terdapat makna leksikal, gramatikal, denotatif, konotatif, referensial, nonrefrensial, kata, dan makna kias. Berdasarkan gaya bahasa retoris dan kiasan sebanyak 86 gaya bahasa. Berikut makna yang terkandung dalam gaya bahasa retoris dan kiasan adalah :

1. Makna Leksikal

Leksikal adalah bentuk ajektif yang diturunkan dari bentuk nomina leksikon. Makna leksikal adalah makna yang bersifat leksikon, bersifat leksem, atau bersifat kata. Makna leksikal juga dapat dikatakan makna yang sesuai dengan referennya, makna yang sesuai dengan hasil observasi alat indera, atau makna yang sungguh-sungguh nyata dalam kehidupan kita. Berikut gaya bahasa yang mengandung makna leksikal adalah : 1 “Bagaimana dengan kopi tubruk?” Seseorang bertanya iseng. “Lugu, sederhana, tapi sangat memikat kalau kita mengenalnya lebih dalam.” FK5 2 Bak pemain sirkus Ben menghidangkan secangkir kopi tubruk. FK5 3 “Kopi yang apabila diminum akan membuat kita menahan napas saking takjubnya, dan cuma bisa berkata: hidup ini sempurna.” FK10 Universitas Sumatera Utara