44
persinggahan ibuku yang terakhir .
RC109 78. Untung Ibu sempat melekatkan telurku
di antara lekuk ukiran sebelum wafat
disemprot Baygon. RC109 Eufemismus
-
79. Dia mempelajari semuanya dari kotak listrik warna-warni itu.
RC111 Perifrasis
-
80. Ayah menamai dirinya sendiri
HUNTER . RC111
- Eponim
81. Aku dan adik-adik tiriku tengah
memandangi Ayah yang berbicara berapi-api
di depan mimbar.RC114 Hiperbola
-
82. Tak lama, pertemuan itu bubar. Suasana
istana muram
durja.
RC115 Perifrasis
-
83. Di luar dugaan kami, Ayah malah naik pitam.
RC117 Perifrasis
-
84.
Keberanian dari panci mana ini?
Bisa-bisanya aku menentang Hunter sang Raja. RC118
- Personifikasi
85. “Di mata manusia, kita selamanya hitam, kecil, jelek, bau” RC119
Asindeton -
86. Hari-hariku berubah menjadi
rangkaian nelangsa. RC120
Eufemismus -
Universitas Sumatera Utara
45
4.1.1 Gaya Bahasa Retoris
Gaya bahasa retoris merupakan gaya bahasa yang semata – mata merupakan penyimpangan dari konstruksi biasa untuk mencapai efek tertentu
Keraf, 2006 : 130. Berdasarkan teori Gorys Keraf terdapat 21 jenis gaya bahasa retoris. Setelah diteliti dari data yang diklasifikasikan di atas, maka ditemukan 10
jenis gaya bahasa retoris dalam Filosofi Kopi : Kumpulan Cerita dan Prosa Satu Dekade 1995-2005 karya Dewi Lestari yang terdiri atas asonansi, asindeton,
polisindeton, elipsis, eufemismus, litotes, tautologi, perifrasis, pertanyaan retoris, dan hiperbola. Dari data tersebut, yang termasuk dalam gaya bahasa retoris,
sebagai berikut :
1. Asonansi
Asonansi adalah semacam gaya bahasa yang berwujud pengulangan bunyi vokal yang sama. Biasanya digunakan dalam puisi, kadang-kadang dalam prosa
untuk memperoleh efek penekanan atau sekedar keindahan. Dalam Kumpulan Cerpen Filosofi Kopi ditemukan sebanyak 1 gaya bahasa asonansi. Berikut gaya
bahasa asonansi adalah: 1
Mereka berlima. Mereka muda. Mereka bahagia. Mereka lajang. Mereka bersahabat. Mereka raja-raja dunia. BB102
Pada data di atas mengandung peerulangan bunyi vokal yang sama.
Perulangan bunyi terlihat pada vokal a yang terdapat pada kata mereka, berlima, muda, bahagia, lajang, bersahabat, raja dan dunia.
Universitas Sumatera Utara
46
2. Asindeton
Asindeton adalah suatu gaya bahasa yang berupa acuan, yang besifat padat dan mampat dimana beberapa kata, frasa, atau klausa yang sederajat tidak
dihubungkan dengan kata sambung. Dalam Kumpulan Cerpen Filosofi Kopi ditemukan sebanyak 11 gaya bahasa asindeton. Berikut gaya bahasa asindeton
adalah :
1 Rambut Ben gondrong berantakan, pipinya kasar karena kelupaan
bercukur, lingkaran hitam membundari matanya akibat terlalu banyak begadang, tubuhnya menipis karena sering lupa makan. FK11
2 “Ada yang bilang bikin seger, bikin tentrem, bikin sabar, bikin tenang,
bikin kangen... FK22 3
Sampai satu sore kami bicara-bicara tentang Herman Felany di teras rumahnya, filmnya yang baru kami tonton, kumisnya yang mengagumkan,
yang mengilhamiku beserta seluruh teman abangnya membuat kompetisi untuk dulu-duluan menumbuhkan kumis menyerupai Herman. MH32
4 Saat kubaca nama yang tertera disana, seketika aku dapat merasakan kaki
Hera yang berlari, sekuat tenaga, mengejar satu-satunya impian yang terwujud dalam hidupnya yang bergelimang kecewa, mengajak pemilik
kartu nama itu berkenalan sekali lagi. MH38 5
Sebelah darimu menginginkan agar dia datang, membencimu hingga muak dia mendekati gila, menertawakan segala kebodohannya, kekhilafannya
untuk sampai jatuh hati kepadamu, menyesalkan magis yang hadir naluriah setiap kali kalian berjumpa. STPS41
Universitas Sumatera Utara
47
6 Betapa sebelah darimu percaya bahwa setetes air mata pun akan terhitung,
tak ada yang mengalir mubazir, segalanya pasti bermuara di satu samudera tak terbatas, lautan merdeka yang bersanding sejajar dengan cakrawala...
STPS41 7
Dia, yang tidak pernah menyimpan gambar rupamu, pasti tidak tahu apa rasanya menatap lekat-lekat satu sosok, membayangkan rasa sentuh dari
helai rambut yang polos tanpa busa pengeras, rasa hangat uap tubuh yang kamu hafal betul temperaturnya. STPS45
8 Mari kita piknik, mandi susu, potong tumpeng, main pasir, adu jangkrik,
balap karung, melipat kertas, naik getek, tarik tambang. SKL54 9
Berbulan-bulan, Indi menutup tirai rapat-rapat, menyangkal kehadiran kue kuningnya, melawan rasa rindu dan sesal, menggantinya dengan rasa
hambar yang dipabrikasi sendiri. SKK82 10
Dan Nelly hanya bisa menggerutukan itu kala Omen lelap, kala sibuk memunguti puntung-puntung kertas Bear Brand, kala menyikat karpet dari
jejak daun kering, kala menyemprot kalap kamar Omen dengan pengharum kalengan, sebelum Mamanya Omen kembali marah-marah
karena menyangka ada yang membakar sampah malam-malam. BB105 11
“Di mata manusia, kita selamanya hitam, kecil, jelek, bau” RC119 Pada data di atas 1 – 11 gaya bahasa asindeton membentuk kata yang
kedudukannya sejajar antara yang satu dengan yang lain. Hubungan kata tersebut
dengan kata yang lain ditandai dengan penggunaan tanda koma ,. Inilah yang
menandakan kalimat-kalimat tersebut bersifat padat dan mampat.
Universitas Sumatera Utara
48
3. Polisindeton