Polisindeton Elipsis Eufemismus Gaya Bahasa Retoris dan Kiasan dalam Kumpulan Cerpen Filosofi Kopi

48

3. Polisindeton

Polisindeton adalah suatu gaya bahasa yang merupakan kebalikan dari asindeton. Beberapa kata, frasa, atau klausa yang berurutan dihubungkan satu sama lain dengan kata sambung. Dalam Kumpulan Cerpen Filosofi Kopi ditemukan 1 gaya bahasa polisindeton. Berikut gaya bahasa polisindeton adalah: 1 Kamu ingin berdiskusi dengan angin, dengan wangi sebelas tangkai sedap malam yang kamu beli dari tukang bunga berwajah memelas, dengan nyamuk-nyamuk yang cari makan, dengan malam, dengan detik jam... tentang dia STPS40 Pada data di atas, termasuk dalam gaya bahasa polisindeton yang beberapa kata dalam sebuah kalimat tersebut dihubungkan dengan kata sambung dengan yang menggambarkan suatu kejadian.

4. Elipsis

Elipsis adalah suatu gaya bahasa yang berwujud menghilangkan suatu unsur kalimat yang dengan mudah dapat diisi atau ditafsirkan sendiri oleh pembaca atau pendengar, sehingga struktur gramatikal atau kalimatnya memenuhi pola yang berlaku. Dalam Kumpulan Cerpen Filosofi Kopi ditemukan sebanyak 1 gaya bahasa ellipsis. Berikut gaya bahasa elipsis adalah : 1 Ben cuma membisu. Hanya matanya diliputi misteri. Perlahan, aku ikut menenggak. Dan... FK21 Pada data di atas, termasuk dalam gaya bahasa elipsis yang berwujud menghilangkan suatu unsur kalimat seperti Perlahan, aku ikut menenggak. Dan... dapat ditafsirkan dan diartikan menjadi Perlahan, aku ikut menenggak. Dan aku Universitas Sumatera Utara 49 mengerti reaksi Ben. Sesuai dengan situasinya, mereka berdua tak bersuara, teguk demi teguk berlalu dalam keheningan.

5. Eufemismus

Eufemismus adalah semacam acuan berupa ungkapan-ungkapan yang tidak menyinggung perasaan orang, atau ungkapan-ungkapan yang halus untuk menggantikan acuan-acuan yang mungkin dirasakan menghina, menyinggung perasaan atau mensugestikan sesuatu yang tidak menyenangkan. Dalam Kumpulan Cerpen Filosofi Kopi ditemukan sebanyak 4 gaya bahasa eufemismus. Berikut gaya bahasa eufemismus adalah : 1 Kedai mungil kami gegap gempita. FK13 2 Jembatan komunikasi kami runtuh. SG63 3 Untung Ibu sempat melekatkan telurku di antara lekuk ukiran sebelum wafat disemprot Baygon. RC109 4 Hari-hariku berubah menjadi rangkaian nelangsa. RC120 Pada data di atas, 1 pada kata mungil dapat digantikan dengan kata kecil untuk menggantikan ungkapan yang menyinggung perasaan. Data 2 kata runtuh digantikan dengan kata terputus untuk mensugestikan sesuatu yang tidak menyenangkan. Data 3 kata wafat digantikan dengan kata meninggal untuk menggantikan ungkapan yang menyinggung perasaan atau mensugestikan sesuatu yang tidak menyenangkan. Data 4 kata rangkaian nelangsa dapat digantikan dengan kata kesedihan untuk menggantikan ungkapan yang menyinggung perasaan. Universitas Sumatera Utara 50

6. Litotes